ᴇ ɪ ɢ ʜ ᴛ ʏ ᴏ ɴ ᴇ

2.3K 408 65
                                    

ʙᴀᴅ ʙᴏʏ ◆︎ᴋɪᴍ ʏᴏʜᴀɴ◆︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʙᴀᴅ ʙᴏʏ ◆︎ᴋɪᴍ ʏᴏʜᴀɴ◆︎




































pinky masih berada dalam lingkar pertemanan sakura karna dia masih mengingat ucapan hyemi agar dia tetap bertahan hingga seluruh informasi yang di butuhkan didapatkan secara menyeluruh. seperti saat ini, dia masih ikut berkumpul di rumah kediaman yiren bersama dengan yang lain

"gue masih ga paham, sebenernya lu berteman dengan cewe itu karna alasan apa?" zihan

sakura memakan cheesecake itu dengan perlahan lalu menatap zihan "karna ayah gue"

"ayah lu? kenapa emangnya?" aisha

"ayah gue itu mata-mata pemerintah, dia jadiin gue alat buat deketin hyemi yang ternyata anak mafia" sakura

aisha dan yiren membulatkan matanya

"a-anak mafia?" tanya yiren hati-hati

sakura mengangguk pelan menatapnya

"trus?" pinky

sakura menghembuskan nafasnya lalu menaruh piring kecil itu di atas meja "awalnya gue emang berteman sama dia karna perintah ayah gue, tapi lama-kelamaan gue nyaman main sama mereka sampe akhirnya gue punya geng namanya moka"

"trus moka itu apa? sejenis minuman?" zihan

tawa sakura pecah seketika mendengar penuturan temannya itu "itu nama singkatan dari gue berempat"

"berempat?" yiren

sakura mengangguk "miranda itu gue, oliver itu yunseong, kirana itu si jalang dan alex itu yohan, cowo yang gue suka selama ini. kalo di satuin namanya jadi moka diambil dari huruf depan nama kita, itu nama lain kita pas masih aktif balapan dulu"

mereka mengangguk paham mendengar penjelasan sakura

"oh si cowo club" gumam aisha

"kan keinginan lu buat nyingkirin dia udah terwujud, selanjutnya lu mau apa?" tanya pinky sesantai mungkin

sakura berfikir sejenak "gue mau yohan dan gue mau keluarganya hyemi hancur"

pinky sedikit terkejut dan dengan cepat kembali mengontrol ekpresi wajahnya "kenapa sama keluarganya?" tanyanya sambil meminum sekaleng beer guna mengendalikan perasaannya

"karna ayahnya hyemi udah bunuh ayah gue" jelas sakura dengan suara pelan

"what!?" pekik yiren dan zihan bersamaan

sakura mengangguk dengan wajah murung "sebenernya gue ga mau ungkit ini tapi berhubung kalian orang yang bisa gue percaya jadi-"

pinky memandang sakura sedikit merasa bersalah karna sebenarnya dia hanya membutuhkan infoemasi dari wanita itu, bahkan dia tidak pernah berfikir untuk menjadi temannya. pinky menatap ke sembarang arah dengan cepat dan kembali mencoba mengendalikan ekpresinya menjadi sewajar mungkin

ʙᴀᴅ ʙᴏʏ ◆ᴋɪᴍ ʏᴏʜᴀɴ◆ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang