ʙᴀᴅ ʙᴏʏ ◆ᴋɪᴍ ʏᴏʜᴀɴ◆ ✔

ɴ ɪ ɴ ᴇ ᴛ ʏ ꜱ ᴇ ᴠ ᴇ ɴ

ʙᴀᴅ ʙᴏʏ ◆ᴋɪᴍ ʏᴏʜᴀɴ◆

hyemi sedikit tergesa ketika masuk ke rumahnya, beberapa menit yang lalu dia mendapat kabar dari saudaranya tentang wanita bernama miyawaki sakura

setelah membuka ruangan khusus mereka, dia dapat melihat hyejin yang sedang berdiri dengan kedua tangan yang menyanggah di atas meja sambil memunggunginya

"kamu harus liat ini" ujar hyejin tanpa mengalihkan pandangannya dari layar lcd

dengan langkah cepat, hyemi mendekat dan ikut menatap layar tersebut "ini?" tanyanya ragu dan bingung

"dia melakukan penipuan" ujar hyejin lalu memandangnya "pakai data kamu"

rahang hyemi jatuh dengan pandangan kosong menatap saudaranya tersebut "gimana bisa?" tanyanya tak percaya. dia terkejut, kesal, marah dan bingung di saat bersamaan

"kayaknya dia manfaatin nancy juga buat dapet informasi ini" ujar hyejin ikut gusar, pasalnya penipuan tersebut terjadi dengan nominal sangat besar "kamu tau kalau dia juga pakai narkoba?"

lagi, lagi dan lagi, hyemi di buat terkejut karna ucapan saudaranya "a-apa?"

hyejin menatap saudaranya itu dengan pandangan yang sulit di artikan "mungkin alasan ayah melarang kamu untuk berteman dengan siapapun karna ini"

saking frustasi dan marahnya, air mata hyemi meleleh begitu saja

hyejin meraih bahu hyemi lalu menariknya masuk ke dalam pelukannya "kita bakal bales semuanya dengan setimpal, kamu tenang aja hye, aku bakal bantuin kamu sampe semua ini selesai" ucapnya lalu mengusap punggung hyemi yang bergetar "jangan kembali lemah, kamu udah bukan hyemi yang dulu"

mendengar ucapan dari saudaranya, emosi hyemi kembali stabil lalu dia mengusap airmatanya dengan sedikit kasar "lu bener" ucapnya lalu mengangguk tegas "gue harus akhirin ini secepatnya"

hyejin tersenyum lebar lalu menepuk kedua bahu hyemi bersamaan "kamu harus janji, setelah semua ini selesai, ga akan ada lagi hal gila kaya gini, aku ga mau kehilangan kamu hye"

"gue janji" jawab hyemi tegas

• • •

sudah seminggu sejak kematian nancy, pinky tidak menemui hangyul dan teman-temannya. di tambah, kelima wanita itu lebih sering menghabiskan waktu bersama, seperti saat ini, mereka berkumpul karna mendapatkan pesan teror dari nomor nancy, kecuali pinky

zihan memijat keningnya teratur "sumpah gue takut banget dapet pesan itu"

aisha mengangguk setuju "bahkan setelah gue ganti nomor, pesan itu tetap ada, gila banget" ucapnya sambil mengusap tangannya