ʙᴀᴅ ʙᴏʏ ◆ᴋɪᴍ ʏᴏʜᴀɴ◆ ✔

ɴ ɪ ɴ ᴇ ᴛ ʏ

ʙᴀᴅ ʙᴏʏ ◆︎ᴋɪᴍ ʏᴏʜᴀɴ◆︎

setelah menutup pintu apartemen, hyemi bisa melihat sosok yohan yang sedang berdiri di depannya dengan ekspresi lega, air mata hyemi kembali turun tapi ekspresi wajahnya tidak menunjukan apapun, dia menaruh kotak panjang berisi senjata miliknya lalu melangkah mendekat dan memeluk yohan dalam diam

"huhhh" hyemi menghembuskan nafasnya

"kamu baik-baik aja kan?" tanya yohan sambil mengusap punggung hyemi

hyemi menggeleng pelan dalam pelukannya "kamu udah kabarin subin?"

"eumm" yohan mengangguk lalu meletakkan dagunya di bahu kiri hyemi "kenapa?"

"aku baru aja nembak orang"

yohan diam, menunggu wanita di dalam dekapannya ini kembali melanjutkan ucapannya

"aku baru aja nembak nancy han" ucapnya mulai terisak tapi dengan ekspresi wajah yang sama "aku lega tapi nyesel juga"

perlahan yohan mulai mengendurkan pelukannya lalu menatap hyemi dalam dengan ekspresi bingung sekaligus terkejut "maksudnya?"

"orang yang aku tembak di mobil itu nancy, sahabat aku, salah satu sahabat baikku" 

hyemi tidak bisa mengatakan perasaannya saat ini seperti apa, dia tidak bisa mengatur dirinya sendiri begitu pula dengan perasaannya

"kamu tau darimana?" tanya yohan lalu menuntun hyemi untuk duduk karna wanita itu sudah sedikit sempoyongan

"nomor telfon yang kamu kasih, aku coba telfon pakai ponsel yang satunya" ucap hyemi menjeda kalimatnya "dan yang jawab——" dia terdiam kembali karna tidak bisa melanjutkan ucapannya

yohan menatap sisi wajah wanita itu dengan sedih "yaudah ga usah di terusin, kamu udah aman sekarang" ucapnya kembali memeluk hyemi

hyemi meremat jaket milik yohan lalu melonggarkan pelukannya "coba nanti kamu tanya hangyul siapa orang yang ngabarin dia waktu kamu di gebukin, buat mastiin aja"

"iya, sekarang kita istirahat ya" yohan

• • •

siang ini, yohan memutuskan untuk kembali ke rumahnya dengan hyemi yang tinggal di apartemen bersama dengan jisoo. setelah membuka pintu rumah, rahangnya jatuh begitu saja saat melihat lautan manusia yang terdampar di ruang tamunya

perlahan dia melangkah sambil memijat batang hidungnya. botol soju dimana-mana, bungkus makanan yang berserakan serta abu rokok yang bertaburan di atas lantai. bahkan dia melihat haechan dan han yang tidur di atas karpet sambil berpelukan