ʙᴀᴅ ʙᴏʏ ◆ᴋɪᴍ ʏᴏʜᴀɴ◆ ✔

ɴ ɪ ɴ ᴇ ᴛ ʏ ꜰ ɪ ᴠ ᴇ

ʙᴀᴅ ʙᴏʏ ◆ᴋɪᴍ ʏᴏʜᴀɴ◆

sakura yang baru saja mendapat kabar bahwa nancy meninggal dari pihak rumah sakit, langsung pergi menggunakan mobilnya dengan kecepatan penuh. dia juga mengabari teman-temannya tentang berita tersebut

brak

dokter beserta dua orang suster di sana terkejut bukan main saat mendengar suara pintu yang dibuka dengan sangat keras. dengan tergesa sakura mendekat ke arah nancy yang sudah pucat dengan kulit yang sangat dingin

"gimana bisa?" tanyanya marah sambil menatap tajam ke arah ketiganya

seorang suster melangkah mendekat ke arahnya "ada beberapa orang yang datang kemari beberapa jam yang lalu, saat saya ingin memeriksa pasien, dia sudah terbujur kaku dengan darah yang mengering di bagian dada" jelas suster itu setenang mungkin

sakura menyibak selimut yang menutupi seluruh tubuh nancy lalu terdiam kaku saat melihat darah itu masih berada di sana, dia merobek baju pasien itu dan terlihat dua lubang dengan timah yang masih bersarang di dadanya

dia meremat pinggir brankar tersebut dengan keras "brengsek" gumamnya

tak lama keempat wanita itu muncul dan berdiri di ambang pintu

"ra" panggil zihan pelan lalu menghampirinya diikuti dengan aisha, sedangkan pinky dan yiren masih berdiri di ambang pintu tanpa berniat menghampiri mereka

bisa dilihat bahwa kedua wanita itu hanya memandang ke arah mayat itu tanpa ekspresi apapun, yiren yang hanya melipat kedua tangannya di depan dada dengan ekspresi wajah yang acuh tak acuh sedangkan pinky hanya terdiam dengan pikirannya yang sibuk dengan hal lain

"kalian ini gimana bisa membiarkan sembarangan orang masuk ke dalam hah?" tanya sakura marah

"maafkan kami" jawab suster itu membungkuk kecil walaupun itu bukan kesalahan mereka sama sekali

"kami harus mengoprasinya" izin sang dokter sambil menatap lurus kearahnya

sakura memejamkan matanya rapat dengan gigi yang menggertak pelan "jika sudah selesai berikan peluru itu kepadaku" ucapnya dingin lalu melangkah dengan cepat keluar dari ruangan

entah apa yang di pikirkan oleh wanita berdarah jepang itu, dia sama sekali tidak menunjukan rasa simpatinya sedikitpun kepada kematian teman yang baru saja di kenalnya beberapa bulan ini

"ck, menyusahkan saja" gumam yiren yang dapat di dengar oleh pinky

• • •

yohan yang saat ini sedang merokok di balkon kamarnya sambil menikmati segelas wine, di buat terkejut karna pintu apartemennya di buka dengan sangat kasar. ok, seharusnya dia sudah mengganti sandinya sejak dulu. dengan langkah ogah-ogahan dia melangkah menuju pintu utama