9. Lupa

5.2K 576 62
                                    

Mark 6 tahun
Haechan 4.5 tahun
Jisung 3 tahun
Renjun 4.5 tahun
Jeno 6 tahun
Jaemin 3.5 tahun
Chenle 3.5 tahun
Hendery 6 tahun
Xiaojun 6 tahun
Yangyang 4.5 tahun
.
.
.

Hendery tentu saja kena marah Lucas ketika Lucas menjemputnya. Lucas kesal karena guru Hendery selalu menelponnya jika anak anaknya bermasalah. Untung saja meeting di kantor tadi tidak begitu penting dan bisa ditinggalkan.

Lucas menatap sekeliling rumah. Mencari cari Jungwoo karena tidak mungkin ia menangani Hendery sendiri, ia kan harus segera kembali ke kantor. Jungwoo sepertinya ada di rumah sedangkan Kun hari ini pergi ke pabrik untuk menemani Taeil.

"Mama!!" Lucas berteriak, ia menggandeng tangan Hendery yang berdiri di sebelahnya masih menangis dengan keadaan celana yang yah.. cukup bau.

"Iya!!" Jungwoo yang ternyata sedang memasak pun melepas celemeknya. Ia mendapati Lucas yang datang bersama Hendery yang menangis. Ia cukup terkejut ketika mencium bau busuk ketika mendekati Hendery. "Kenapa ba?" Tanya Jungwoo mendongak menatap Lucas sambil berjongkok.

"Ee di celana, kamu urusin Dery ya? Aku mau balik lagi ke kantor, nanti siang aku yang jemput Dejun,"

Jungwoo mengangguk, ia berdiri dan mencium tangan Lucas. "Yaudah, ati ati,"

"Hm, baba berangkat, dadah!"

Lucas pergi, kini Jungwoo kembali menatap Hendery lalu membawanya ke toilet.

"Adek Ee di celana lagi ya? Kok gitu sih Hm? Adek kan udah kelas satu, masa masih ee di celana," Jungwoo mulai melepas celana Hendery, ia menatap Hendery cemberut. "Adek kalo mau ee ya sama gege dong, bilang, jangan gini,"

"Tapi tadi gege nggak mau nemenin," yang dikatakan Hendery memang ada benarnya namun disisi lain ia juga meminta Xiaojun untuk membersihkan kotorannya, jelas saja Xiaojun tidak mau.

"Adek kan bisa cebok sendiri, jadi yaudah bisa ee sendiri, besok besok jangan gini ya?"

Hendery mengangguk lemah, sedangkan Jungwoo tersenyum. Setidaknya kali ini Hendery pulang bukan karena bertengkar, meskipun membawa kotoran:)

//

Bel pulang sekolah berbunyi, anak anak tk berhamburan keluar untuk menghampiri orang tuanya yang akan menjemput. Renjun, Haechan dan Yangyang belum juga pulang, orang tua ketiganya belum menjemput mereka.

"Injunie ayo pulang," ayah Renjun, Yuta, datang dengan pakaian kantornya. Bisa diketahui Yuta belum selesai bekerja karena tidak ada tas kerjanya di dalam mobil.

"Yangyang aku pulang dulu ya~~ paaiii!" Renjun memeluk Yangyang sekilas lalu pergi.

"Injun jahat, aku enggak dipeluk," cibir Haechan ketika Renjun sudah pergi bersama Yuta.

"Papa belum jemput," gumam Yangyang menatap gerbang sekolahnya. Ia dan Haechan memutuskan untuk duduk di taman tk untuk menunggu Taeil dan Taeyong atau siapapun yang akan menjemput.

"Yangyang anak papa ayo pulang," Taeil mendekati Yangyang dan Haechan.

"Papah mana?" Tanya Haechan menatap Taeil yang menggendong Yangyang.

"Loh Taeyong belum jemput? Biasanya pakde jemput Yangyang kamu udah pulang, mau ikut pakde?" Tanya Taeil menatap Haechan. Ia berniat menawari Haechan untuk ikut bersamanya meskipun nanti ia harus pergi ke kompleks dulu baru pergi ke pabrik.

"Enggak, Echan mau nunggu papah Yong aja," ucap Haechan menggeleng, menolak tawaran Taeil.

"Yaudah kalo Echan nggak mau, Echan diem disini aja ya jangan kemana mana, bentar lagi papahmu jemput kok,"

OUR CHILDREN - NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang