5. Papa Marah

7.5K 699 177
                                    

Mark 3 tahun
Haechan 1,5 tahun
Renjun 1,5 tahun
Jeno 3 tahun
Jaemin 1 tahun
Chenle 1 tahun
Hendery 3 tahun
Xiaojun 3 tahun
Yangyang 1,5 tahun
.
.
.
.

Pagi ini Ten harus mendengar teriakan Mark dari kamarnya. Entah mengapa anak itu sepagi ini sudah berteriak.

"Mommy!!!" Teriak Mark dari kamarnya.

Mau tak mau Ten menghampiri Mark yang berteriak di kamarnya. Ia mematikan kompor sebelum menghampiri Mark.

"Kenapa sayang?" Tanya Ten duduk di kasur Mark. Ia seharusnya melihat Mark di depannya langsung namun Mark tidak terlihat.

"Mommy!! Help me!!" Teriak Mark dari balik selimut. Anak itu rupanya terjebak di dalam selimut. Tubuhnya terbelit hingga tidak bisa bergerak.

"Hum, anak Mommy lucu banget sih hm?" Ten menyibak selimut yang membelit Mark.

Mark mengerucutkan bibirnya lucu ketika ia menatap wajah Ten. Ten langsung mencium bibir Mark.

"Kenapa baby hum? Kok cemberut sih? Nanti gantengnya ilang," ucap Ten mengelap keringat di leher Mark.

"Mom bobo sama papah! I dont like it! I hate you!" Teriak Mark kesal. Ia menatap Ten dengan memicing tajam.

"You hate me?" Tanya Ten meyakinkan, ia menarik sudut kanan bibirnya membentuk seringai kecil. Ia lalu menyibak kaosnya menampilkan dadanya. "Really?"

"Mommy~~" Mark yang tadinya berteriak kini justru merengek pada Ten. Terlebih lagi ketika Ten kembali menutup kaosnya.

"No no no..." tolak Ten menggoda Mark. Sedangkan Mark sudah memerah wajahnya, matanya berair dengan bibir bawah yang maju. "Eyy... haha im sorry baby, mandi dulu dong, baru susu," ucap Ten yang kemudian melepas pakaian Mark.

"Mahh!!"

Tadi Mark sekarang Taeyong yang berteriak entah karena apa. Mungkin karena Haechan, anak itu menangis seiring teriakan Taeyong yang semakin terdengar jelas.

Ten menggendong Mark yang hanya memakai popok dan membawanya pada Taeyong.

"Kenapa? Kok teriak teriak?" Tanya Ten menatap Taeyong.

"Itu, Haechan nangis, pengen susu kayanya,"  ucap Taeyong menatap Ten balik. Sedangkan Mark memeluk leher Ten agar tidak menatap Taeyong.

Menurut Mark, Taeyong itu menyeramkan. Ayah 'baru' nya itu tampak seram dengan rambut merah dan garis yang ada di alisnya. Telinga Taeyong juga terkadang dipenuhi tindik membuat Mark semakin takut.

"Baby sama Papah ya?" Ucap Ten pada Mark. Mark langsung saja menggeleng. "Loh? Why?"
"Mom kan mau susuin adekmu, sama papah dulu ya?"

"No... Malk gamau sama papah," tolak Mark. Ia tidak melepas pelukannya ketika Taeyong mulai meraihnya. "NO!!! Mommy..!!" Mark menjerit ketika ia sudah berada di gendongan Taeyong.

Ten sengaja menutup telinganya rapat rapat mendengar teriakan Mark. Ia masuk ke kamar untuk menyusui Haechan dan menutup pintunya. Benar benar pusing kali ini, semakin lama perut Ten yang membesar mengandung anak ketiganya Mark justru semakin manja.

"Mommy..!!! Huee...!!" Mark tidak berhenti menjerit dan menangis ia berkali kali memukul wajah Taeyong dengan tangan kecilnya.

//

Hendery dan Xiaojun duduk di teras. Keduanya sudah rapi setelah mandi, baju keduanya bahkan kembar. Hanya saja Xiaojun memakai celana panjang dan Hendery celana pendek.

"Yang merasa anaknya baba sini sarapan dulu," Lucas datang dari dalam rumah membawa satu piring makanan untuk sarapan. Senyum sumringahnya terpancar jelas di wajahnya.

OUR CHILDREN - NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang