Mark 2 tahun
Haechan 6 bulan
Renjun 6 bulan
Jeno 2 tahun
Hendery 2 tahun
Xiaojun 2 tahun
Yangyang 6 bulan
.
.
.Dari awal Mark merasa tidak suka dengan kehadiran Taeyong. Ditambah lagi setelah kelahiran Haechan, kasih sayang Ten rasanya berkurang banyak. Ia hanya menatap Ten yang sedang menyusui Haechan di kasur.
"Mah? Dasi papah yang kemarin mana?"
"Itu di meja, kan papah yang naruh kemarin!" Ten menggendong Haechan membawanya untuk mengambil dasi yang Taeyong cari.
"Ini apa ha?"Entahlah Ten emosi pagi ini. Ia baru saja selesai dengan Haechan yang menangis saat pagi dan kini ia menyusuinya, lalu Taeyong yang kesulitan mencari dasinya.
"Lah? Tadi nggak ada.."
"Mommy.. hikss.." kini Mark yang merengek, ia terabaikan setelah Taeyong meninggalkan kamar sedangkan Ten sibuk bersama Haechan.
"Aduh.. apasih? Bisa diem nggak? Mommy cape.." Ten menatap Mark kesal, ia menatap Haechan yang kembali tidur.
"Hikss... mommy.." Mark pergi dari kamar entah kemana. Melihat Ten dan Haechan terlihat lebih dekat membuatnya cemburu. "Mommy hikss..."
Mark duduk di karpet memeluk boneka semangka pemberian Johnny.
"I want mommy hele.." Mark mengusap air matanya menggunakan boneka semangkanya dan berbaring memeluk bonekanya. "Hikss daddy..."
Mark sedih, ia tidak mau membuat Ten marah lagi dengan meminta Ten untuk mengantarnya ke rumah Johnny. Terlebih lagi Mark tidak tahu jika Johnny pergi ke Amerika untuk bekerja.
Haechan tampak terlelap kembali. Ten meletakkan Haechan ke box bayinya dan menyelimuti Haechan. Ia berjalan untuk mencari Mark, sungguh merasa bersalah karena membentak Mark seperti tadi.
"Markie??"
Ten tersenyum menatap Mark yang tidur memeluk boneka semangkanya. Pipinya tampak basah karena menangis tadi.
"Baby~~ markie~" Ten mengelus rambut Mark pelan lalu mengecup keningnya.
"Mommy..." Mark terbangun, ia kembali menangis ketika melihat Ten.
"Uuhh.. maafin mommy ya? Dimaafin nggak?" Ten memangku Mark dan memeluknya. "Udah dong jangan nangis.. udah hyung masa nangis sih hm?"
"Mommy hikss..."
"Cup cup cup.. anak mommy~~ mau susu nggak?" Tanya Ten menawari Mark susu, seingatnya sejak pagi Mark belum minum susu.
"Susu mommy!"
"Ooo... no no no Mark, nanti ya kalo mau nenen, sekarang minum susu dibotol dulu? Oke?"
Ya kali ini Ten menolak, ia rasa putingnya akan putus jika harus menyusui Mark sekarang.
//
Seperti biasa, tiada hari tanpa ribut di keluarga Lucas dan Taeil. Kun dan Jungwoo yang pergi berbelanja membuat keduanya pusing. Ya mungkin memang Yangyang masih kecil dan ia sedikit lebih tenang dari sepupu sepupunya jika saja Yangyang tidak menangis.
Lucas sedikit lega karena Xiaojun dan Hendery mau bermain di kamarnya saja. Ya, meskipun keduanya menghancurkan kamarnya.
"Gege sini, jangan main disitu nanti dimarahin mama," Lucas mengejar Xiaojun yang terus berjalan mendekati meja rias Jungwoo.
"Bababa!!" Hendery berteriak girang dari atas sofa, tangannya sibuk menghamburkan bedak bayi di wadah yang terbuka di sofa.