30. Mimpinya Yangyang

1.9K 236 15
                                    

ok ini terinspirasi dari bubble Yangyang, kemungkinan sedikit

special Moon Family (Yangyang 4 tahun)
.
.
.

Kun berada di dapur pagi ini, hanya ada tiga orang di rumahnya karena keluarga Lucas sedang pergi ke rumah orang tua Jungwoo. Ia bangun pagi karena menyiapkan sarapan dan bekal untuk Yangyang ke paud.

Ia melirik jam, tak biasanya Yangyang terus tidur meski mendengar suara bising dari dapur.

"Pagi banget mama bangun?" Taeil keluar dari kamarnya, ia hanya memakai celana pendek dan kaos dalam berhubung tidak ada Jungwoo di rumah.

Taeil menggosok matanya, ia berjalan menuju washtafel untuk membasuh wajahnya mengurangi rasa mengantuk.

"Yangyang kan sekolah, mama buatin bekal deh, papa mau berangkat ke pabrik?" Kun tersenyum menatap Taeil kemudian kembali memotong wortel yang akan ia buat sop.

Taeil menggeleng, ia berdiri di belakang Kun kemudian memeluk pinggangnya, kepalanya bersandar di pundak Kun sambil menatap wajah Kun dari samping.

"Papa kalo masih ngantuk bobo aja di kamar, mama mau masak dulu," Kun kembali menyunggingkan senyumnya, ia tidak bisa fokus jika Taeil memeluknya seperti ini.
"Yangyang masih bobo?"

"Masih, tumben juga enggak pindah ke kamar kita, padahal gege gegenya gak ada,"

"Papa mau minum kopi dulu?" Kun berusaha melepaskan tangan Taeil yang melingkar di pinggangnya.

Taeil menggeleng, "Mama masak aja dulu, papa temenin,"

"Ya jangan dipeluk gini pa, berat ih," Kun mencebik, namun ia tetap melanjutkan kegiatannya hingga selesai dengan beban Taeil yang bersandar di pundaknya.

Taeil terkekeh setelah membuat Kun kesal, ia mengecup pipi Kun setelahnya.

"Papa mau sarapan sekarang?" Kun mengambil mangkuk, namun Taeil menggeleng.

"Nanti aja deh bareng Yangyang,"

Kun mengangguk, ia meletakkan mangkuk itu kembali dan pergi untuk menonton televisi karena tidak ada lagi pekerjaan yang harus dilakukan.

Taeil membuntuti Kun, ia ikut menonton televisi meskipun acara pagi ini kebanyakan diisi oleh kartun tontonan Yangyang.

"Huhu mama.."

Yangyang keluar dari kamarnya, ia berlari ke luar rumah yang kebetulan pintunya tak terkunci. Ia berjongkok di depan kolam membuat Kun dan Taeil panik.

Taeil mendekati Yangyang, ia menggendong Yangyang yang menangis di depan kolam ikan. Matanya bahkan sampai merah, pipinya basah karena air matanya.

"Yangyang kenapa sayang? hm?" Taeil menatap Kun dan Yangyang bergantian. Yangyang tidak pernah menangis ketika bangun dari tidurnya, dan ini membuatnya cukup khawatir.

Yangyang tak menjawab, ia menangis tersedu sedu seperti terjadi sesuatu. Ia memeluk leher Taeil kemudian menangis disana.

"Yangyang... sini sama mama yuk?" Kun mengulurkan tangannya, ia mengambil alih Yangyang untuk digendong.
"Yangyang kenapa?"

"Yangyang mimpi hiks... Yangyang mimpi ikan Yangyang mati semua huhu.." Yangyang menghirup ingusnya sendiri, mimpinya terasa begitu nyata.

"Udah?? Jangan nangis lagi ya?" Kun menyeka air mata Yangyang dengan ibu jarinya kemudian mengecup pipi Yangyang.

Taeil dan Kun merasa lega, setidaknya tidak ada hal yang buruk baru saja terjadi.

Kun membawa Yangyang masuk, tak tega untuk langsung membawa Yangyang mandi. Ia menimang Yangyang yang berada di gendongannya, mengelus punggung Yangyang untuk menenangkannya.

Taeil menyodorkan botol susu pada Yangyang dan Yangyang menolaknya. Yangyang justru menenggelamkan wajahnya di dada kun.

"Udah eh jangan nangis terus, nanti ikannya mati beneran lho..."

"IH PAPA!!" Yangyang berteriak, ia kembali menangis meskipun tadi sempat mereda.

"Papa ih, moodnya lagi gak baik juga usil terus," Kun menarik telinga Taeil kemudian mengusapnya.

"Hehe,"

"Yangyang jangan dengerin papa ya? papa bercanda kok tadi, ikannya Yangyang kan masih hidup tadi, gatau besok," Kun ternyata tidak ada bedanya dengan Taeil, ia ikut mengusili anaknya yang sedang menangis.

"MAMA!!!" Yangyang berteriak kesal, Kun dan Taeil benar benar menyebalkan.

"Maaf maaf mama bercanda sayang... mandi yu?"

"Mama sama papa nyebelin!"


Ok tbc selamat tidur

Ok tbc selamat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


cr. pinterest

OUR CHILDREN - NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang