Mark Hendery Jeno Xiaojun 5 tahun
Haechan Renjun Yangyang Shotaro 4 tahun
Jaemin Chenle Sungchan 3 tahun
Jisung 2 tahun
.
.
."Echan kalo nakal pulang sendiri nanti ya?"
Ten menyerah, sekaligus menyesal karena membawa Haechan menemaninya membeli kado untuk temannya yang sedang ulang tahun.
"Mamah!!" Haechan merengek untuk yang kesekian kalinya, bentakan Ten bahkan tak mempan untuk membuat Haechan berhenti merengek.
"Ini beneran loh ini kamu mamah tinggal ya di jalan biar diculik," Ten sudah berada di kursi kemudi mobilnya, ia tak menutup pintu mobilnya dan masih menatap Haechan yang bersikukuh untuk tetap berada di tempatnya.
"Ish...!! mamah!! Echan mau pelihara buaya!!" Haechan menghentak hentakkan kakinya kesal, setelah melihat tayangan televisi di toko kado yang menampilkan seorang anak kecil memelihara buaya membuatnya tertarik.
"Gak usah aneh aneh, itu di rumah banyak, dah cepet masuk!" Ten menutup pintu mobilnya ketika Haechan masuk ke mobil. Lain kali ia tak akan membawa Haechan tanpa Taeyong.
"Huwee!! mamah!!" Haechan menangis ketika Ten menutup pintu mobilnya setelah ia masuk. Ia menatap sedih ke toko kado itu.
"Gak usah nangis nangis, mau mamah turunin di jalan?"
"Mamah jahat!"
"Yaudah kalo jahat nanti Echan kalo mau makan masak sendiri ya? soalnya mamah jahat,"
"HUWEEEE!!!"
//
"Ayo Yangyang Taro kita main sama Nono hyung," Renjun mengajak dua anak di depannya, terlalu bersemangat sampai ia tak melihat jalan yang tak rata.
Brukk..
Renjun terjatuh dan pelipisnya tergores batu. Yangyang dan Shotaro yang terkejut langsung membantu Renjun berdiri.
Pelipis Renjun berdarah, Yangyang menutup mulutnya karena terkejut. Sedangkan Renjun sendiri kini matanya berkaca kaca merasakan seperti ada sesuatu mengalir ke pipinya.
"Ih Injun itu berdarah tau..." Yangyang menunjuk wajah Renjun.
"Ih iya..." Renjun mengusap pipinya yang terkena darah kemudian menatap telapak tangannya.
"JENO HYUNG!!" Yangyang melambaikan tangannya pada Jeno yang sedang berjalan tak jauh dari tempat mereka, Jeno berlari untuk menghampiri ketiganya.
"Loh ini Renjun kenapa?" Jeno menangkup pipi Renjun, meringis ketika melihat darah mengalir dari pelipis Renjun.
"Jatuh tadi! ayo Jeno hyung obatin!" Shotaro berseru dengan semangat membuat Jeno mengangguk.
Jeno menggandeng Renjun untuk ikut dengannya, ia akan mengantar Renjun ke rumahnya.
"Tante Winwin!!" Jeno berteriak sambil menggenggam tangan Renjun. Ia masuk ke rumah Renjun untuk menghampiri Winwin.
"Loh... Injun kenapa ini?? Sini bunda obatin dulu,"
Ketiganya menunggu di teras ketika Renjun diobati oleh Winwin, mereka meringis ketika mendengar Renjun menjerit kesakitan.
Beberapa menit kemudian Renjun muncul dengan plester di pelipisnya dan wajah sembapnya. Ia menampilkan cengirannya kemudian duduk di samping Jeno.
