"Selamat pagi semuanya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita akan menjadi saksi para juara olimpiade yang mampu membanggakan nama sekolah kita tercinta."
Kini, para peserta olimpiade dan seluruh siswa siswi SMA KENCANA berkumpul dan berbaris dengan rapi di lapangan. Para peserta olimpiade berbaris rapi didepan para siswa siswi lainnya. Pak Joko berdiri didepan mereka semua sembari membawa sebuah map yang berisi nama-nama pemenang olimpiade tahun ini.
Stella yang berdiri di belakang Rina itu menahan gugupnya dengan susah payah. Apalagi saat Pak Joko mulai membacakan nama-nama pemenang.
"Tahun ini, club biologi berhasil membawa 5 piala. Dan selamat untuk Faldo, 3 tahun berturut-turut predikat juara 1 olimpiade biologi jatuh ditangan kamu."
Suara tepuk tangan langsung memenuhi seisi lapangan mengiringi Faldo yang berjalan kedepan untuk menerima piala, sertifikat, dan juga medali. Dilanjutkan dengan Via yang mampu menyabet juara 3, Gilang yang memperoleh juara harapan 1, Kinan juara harapan 2, dan juga Salsa juara harapan 3.
Stella menatap teman-teman club biologinya yang semuanya pulang dengan membawa piala. Ia iri? Ia minder lebih tepatnya. Jika ia kemarin masih tetap mengikuti olimpiade biologi, apakah ia juga akan pulang dengan membawa piala? Atau malah ia harus merasa semakin minder karena hanya dirinya yang tidak bisa meraih gelar juara walaupun hanya juara harapan?
"Kita lanjut ke club matematika. Gelar juara 1 dan 2 lagi-lagi di raih oleh juara tahun lalu. Selamat Stevan, kamu membawa gelar juara 1 lagi tahun ini. Dan selamat juga untuk Bunga, kamu tahun ini berhasil membawa gelar juara 2 setelah tahun kemarin kamu membawa pulang gelar juara 3."
Stella menatap Stevan dan Bunga yang berjalan bersamaan ke depan untuk merima penghargaannya masing-masing. Ia bangga, saat ini ia menjadi saksi berhasilnya Stevan. Jika kemarin ia hanya ikut senang saat Stevan pulang dan menunjukkan pialanya, maka sekarang ia menyaksikan langsung bagaimana Stevan menerima penghargaannya.
Setelah Pak Joko menyebutkan 2 nama lain anggota club matematika yang menjadi juara 3 dan harapan 2, kini Pak Joko kembali mengumumkan hasil olimpiade dari pelajaran lain yaitu ekonomi dan fisika. Rina yang tadinya berada didepannya, kini sudah berada di barisan para pemenang didepan, ia meraih juara 2 olimpiade fisika.
"Sekarang, saya akan mengumumkan peraih juara pada olimpiade bahasa Inggris. Tahun ini club bahasa Inggris mampu meningkatkan prestasinya dengan cara membawa pulang 4 piala. Maka tanpa basa-basi lagi, selamat untuk Satria yang meraih juara harapan 2."
Stella menatap anak yang bernama Satria itu yang berdiri tepat di depan cowok ber-name tag Dava, Si cowok bermulut cewek yang kemarin sering mencibir Stella.
"Selamat juga untuk Viona yang meraih juara harapan 1. Lalu, Zahra yang meraih juara 3."
Kini Stella tau, nama cewek yang meminjamkan modul kepadanya adalah Zahra, sang juara 3. Harapan untuk menjadi juara harapan sudah lenyap seketika. Tapi, masih ada satu nama lagi yang belum Pak Joko sebut, bolehkan Stella berharap jika itu namanya?
Ataukah malah Dava? Cowok yang selalu mencibirnya kemarin?
"Sebelum saya menyebutkan peraih juara 1 olimpiade bahasa Inggris, saya ingin kita semua bertepuk tangan untuk Stella. Stella adalah anggota club biologi yang menyelamatkan sekolah kita tahun ini dengan cara menggantikan 2 anggota club bahasa Inggris yang kemarin berhalangan untuk hadir."
Stella tak bisa menahan senyumnya ketika mendengar suara riuh tepuk tangan dari seluruh penduduk SMA KENCANA yang hanya di tujukan untuknya.
"Selamat Stella, kamu peraih juara 1 olimpiade bahasa Inggris tahun ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing You [END]
Teen FictionIni kisah tentang seseorang yang sedang memperjuangkan perasaannya. Tapi ternyata, yang diperjuangkan malah memperjuangkan yang lain. Dan yang sedang berjuang, ternyata lupa untuk sekedar sadar jika disekitarnya ada yang juga sedang memperjuangkan...