Part 1

29.6K 907 80
                                    

Maaf kalau ada typo🙏
Happy reading🤗

~~~

Dengkuran halus masih terdengar di telinga lelaki tampan yang sedang menopang kepalanya menatap istri cantiknya. Lama memperhatikan istrinya yang tertidur dia lelah juga.

"Morning, honey." Bisiknya lembut. Tangannya terulur untuk menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah ayunya.

"Melvi, panggil sayang atau Ava gitu aja. Daripada honey, Ava berasa jadi madu tahu. Padahal Ava istri sah kamu." Gumam Ava pelan.

Karena udara pagi yang sangat dingin ia semakin memeluk tubuh suaminya. Menyembunyikan wajahnya di celeruk leher Melvi, rasanya sangat hangat dan nyaman. Walaupun sifat Melvi dingin tapi tubuhnya sangat hangat. Ava kembali tertidur sampai suara ketukan pintu dari luar membuat Melvi melepas pelukannya.

Melvi turun dari ranjang dan mengambil kausnya yang tadi malam ia buka, bukan untuk hal yang iya-iya. Tapi itu sudah kebiasaan Melvi saat tidur, ia akan merasa risih dengan kausnya.

"Ya, Ma?" tanya Melvi saat sudah di depan pintu.

"Sarapan dulu, ya. Nanti pindahan." Melvi hanya mengangguk. Namun tatapan mata Lily membuat Melvi semakin heran dengan mertuanya.

"Kenapa, Ma?"

"Eh, gak pa-pa kok. Bangunin Ava, ya Mel."

"Iya, Ma." Setelah memastikan Lily pergi dari hadapannya, ia kembali masuk kamar.

"Kenapa, Mel?" tanya Ava yang sudah duduk di tengah ranjang, Melvi mendekat dan.

Cup ...

"Morning kiss." Ujar Melvi santai, Ava mendengkus saat Melvi mencium bibirnya. Bukan karena terkejut, tapi ekspresi wajah suaminya yang membuat Ava kesal.

"Kok Ava rada jijik ya Mel kamu gitu," Melvi melirik Ava kesal, katanya ia ingin memiliki suami yang romantis. Lah ini di romantisi katanya jijik, memang Ava yang aneh atau Melvi yang tak peka dengan keadaan?

"Mandi sana," perintah Melvi, Ava berjalan dengan langkah gontai, rasanya ia malas mandi. Udara yang sangat dingin menjadi alasan Ava untuk tak mandi.

"Gimana kalau cuci muka aja?" Ava mencoba membujuk Melvi, namun dengan tegas Melvi menggeleng.

"Cantik-cantik kok jorok." Gumam Melvi pelan.

"Melvi, Ava denger loh ya, awas aja nanti malem gak Ava kasih jatah!" Teriak Ava di dalam kamar mandi.

"Jatah apaan, buka segel aja belum." Melvi geleng-geleng sendiri, terlalu lama bersama Ava membuat otaknya ikutan eror.

~~~

Melvi sekarang sedang mengetik sesuatu di laptop, tangannya lincah menari di atas keyboard. Ava sedari tadi diam termenung dengan bacaan di tangannya.

Merasa ruangan kamar Ava sangat sepi, Melvi menoleh menatap istrinya. Betul kan kalau Melvi menyebut Ava istrinya. Ava yang merasa di perhatikan pun akhirnya menoleh ke arah Melvi.

"Kenapa?" tanya Ava bingung, ia menutup buku novel dengan tanda plus-plusnya. Ava bertekat menambah ilmu peranjangan agar tak kaku suatu saat nanti.

"Gak pa-pa," jawab Melvi singkat, ia kembali fokus pada laptopnya Ava hanya dapat mendengkus. Ia memutuskan untuk turun mencari minum. Melvi yang melihat Ava turun dari ranjang menahan pergelangan tangannya.

"Melvi lepas," ujar Ava kesal.

"Mau kemana?"

"Ngambil minum." Jawab Ava cuek.

MelVa (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang