Part 18

8.5K 532 87
                                    

Maaf kalau ada typo🙏
Happy reading, semoga makin suka🤗

~~~

Riko menghempaskan tubuhnya ke atas sofa secara kasar, tatapan mata Ava membuat Riko segera merubah ekspresinya. Wajah Riko di buat semanis mungkin, guna menghindari pertanyaan Ava.

"Bang, siapa yang Abang ajak berantem di cafenya Ava?" tanya Ava tanpa basa-basi.

"Bukan siapa-siapa?" Ava tak langsung percaya, ia membuntuti kemanapun langkah kaki Riko. Melvi menghela napasnya pelan, istrinya benar-benar ingin tahu dengan urusan Riko.

"Dek, makan." Ava mengangguk, ia berjalan menuju meja makan.

"Senin depan udah ujian, Dek?" tanya Dimas di balas anggukan oleh Ava, ia tak berminat mengobrol dengan Papanya.

"Kamu boleh bawa Ava pulang, Mel." Perkataan Dimas membuat Melvi tersenyum manis dan mengangguk, sekarang ia tak akan mencuri-curi waktu untuk berduaan dengan Ava.

"Papa marah sama Ava?" tanya Ava pelan.

"Enggak, kenapa harus marah?" tanya Dimas dengan alis bertautan, Ava menghendikan bahunya acuh.

"Yang boleh marah itu Ava, Pa. Bukannya Papa."

"Jahat itu namanya, kamu egois dan apa yang kamu lakukan ke Papa itu jahad, Dek." ujar Riko lebay, Ava menoleh untuk menatap abangnya.

"Bang, lihat ekspresi Ava."

"Kenapa?" tanya Riko heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?" tanya Riko heran.

"Imut banget, kan?" Jawab Ava sombong.

"Bukan imut sih, Va. Tapi lebih ke jijik ngelihatnya." Mata Ava melotot, ia menatap Riko dengan sinis.

Tak berselang lama Ava menoleh ke arah Riko dengan satu alisnya terangkat, senyum miring dari Ava membuat Riko was-was.

"Apa lagi?"

"Apa yang Abang lakuin ke Ava itu juga jahat, bikin rusuh di cafenya Ava." Ava dengan sengaja memancing Riko, Dimas menatap anak ketiganya tajam.

"Mohon maaf dikoreksi, itu cafe Melvi loh ya bukan kamu. Pede banget kamu."

"Kan ada nama Ava disana, lagian kenapa Abang repot banget sih?!" dengkus Ava kesal, dehaman dari kepala keluarga membuat adu mulut Kakak beradik tersebut berhenti.

"Kamu bikin rusuh apa di cafe Melvi?" tanya Dimas dingin, wajah Riko sudah tegang melihat wajah dingin serta suara papanya dengan nada datar.

"Berantem sama cewek." Ujar Riko pelan, Dimas menatap Riko semakin tajam.

"Kamu cowok kok bikin rusuhnya sama cewek, kalau kata Ava apa yang kamu lakukan itu jahat, Rik." Riko melongo mendengar ucapan Dimas, dia mengira papanya akan memarahinya.

"Dia bilang aku bajingan, Pa. Padahal dia lebih bajingan dari aku." Ava menghentikan acara makannya, ia menoleh ke arah Riko tatapan menggoda dari Ava membuat Riko menelan ludahnya susah payah.

MelVa (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang