Kehidupan Melvi dan Ava setelah menikah, tentang gadis manja dengan lelaki cuek dan dingin. Sifat manis yang melvi junjung tinggi, bukan hanya kata manis.
Yang belum baca MelVa sebelum menikah baca dulu ya, biar gak bingung.
Happy reading😘
Start=...
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca🤗 Happy reading❤
~~~~
Melvi sudah bangun dari tidurnya, saat hendak bangun ia melihat Ava masih tertidur di sampingnya. Jam sudah menunjukan pukul lima, lama memperhatikan istrinya. Melvi menggoyangkan lengan Ava pelan.
"Va, ayo salat." Ava menggeliat pelan, ia menatap Melvi dengan tatapan sayu.
"Ava lagi ada tamu, Mel. Kamu aja gih," Melvi menghela napasnya pelan, ia lupa jika Ava sedang kedatangan tamu bulanan.
"Aku turun dulu,"
20 menit kemudian.
Melvi telah selesai salat, ia duduk di ruang keluarga rumah Dimas. Namun tatapan matanya tak sengaja melihat sebuah bingkai foto yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Memang Melvi dan Ava masih menginap di rumah Dimas, kemarin saja dia berangkat sekolah dari sana.
Melvi terkekeh pelan melihat foto tersebut, seorang lelaki paruh baya dengan balita perempuan di gendongannya. Wajah lucu balita tersebut membuat Melvi gemas, ia yakin itu adalah Ava sewatu kecil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Itu kecilnya Ava," ujar seseorang di belakang Melvi.
"Iya Pa, dari kecil emang gitu?"
"Iya gitu, lucu, periang, manja. Selalu ada aja yang di bahas," Dimas terkekeh setelah selesai bercerita, ia mengingat Ava sewaktu kecil. Sangat menggemaskan dan lucu.
"Kamu termasuk lelaki dengan kesabaran ekstra Mel, Papa bangga sama kamu. Terimakasih sudah mau menjadi bagian dari kehidupan putri Papa," Melvi tersenyum, entah kenapa ia ingin meneteskan air mata saat mendengar perkataan Dimas.
~~~
Di kediaman Melvi, Ava sedang berkutat dengan buku gambarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entah apa yang gadis itu lakukan, yang jelas Melvi tak ingin mengganggu. Melvi lebih memilih fokus dengan game yang ada di ponselnya, lama Melvi bermain game. Ternyata Ava belum juga selesai dengan kegiatannya.
"Kamu ngapain sih, Va?" tanya Melvi.
"Gambar," Melvi menghampiri Ava, ia menaruh tangan kanan dan kirinya di samping Ava. Lebih tepatnya Melvi mengurung tubuh Ava dari belakang, dagunya ia sandarkan ke atas kepala Ava.
