Part 53

6.3K 555 93
                                    

Ada yang nunggu up'nya Melva gak? Semoga banyak😂 dan juga terimakasih untuk 500K untuk MelVa sebelum menikah. Semoga MelVa After Marriage juga dapat 500K secepatnya.
Maaf kalau ada typo🙏 Vote sebelum membaca dan komentarnya setelah membaca😘
Happy reading🤗

~~~~~~

Ava menatap bayi mungil Keisya dengan tatapan takjub, bagaimana bisa Keisya memiliki anak secantik itu. Hidungnya sangat mancung seperti Alviano, kulitnya putih bersih dan dan memiliki rambut sangat halus. Ava berfikir bahwa suster rumah sakit salah mengambil bayi, dan itu bukan anak sahabatnya.

"Ava masih gak percaya deh!" ujar Ava untuk kesekian kalinya, sedangkan Alviano yang tengah menggendong buah hatinya berdecak kesal. Apanya yang tak percaya? Sudah jelas jika anak yang ada di gendongannya hasil jerih payah Alviano dan Keisya.

"Lo percaya atau gak, itu gak penting sama sekali, Ava!" jawab Keisya kesal, sedangkan Ava mencibikan bibirnya pelan. Dengan langkah hati-hati, Ava menghampiri Keisya di atas ranjang rumah sakit.

"Kei melahirkan enak gak?" tanya Ava pelan, bahkan pertanyaan Ava seperti sebuah bisikan.

Keisya tersenyum miring, dan menatap Ava dengan wajah sok manis.

"Enak banget Va, rencana bulann depan gue mau melahirkan lagi!" balas Keisya dengan senyuman yang mampu membuat Ava ingin mual. Belum lama Ava terdiam dia membelalakan matanya saat menyadari satu hal.

"Kan hamil sembilan bulan, gimana bisa lo bulan depan mau melahirkan lagi?" teriak Ava kencang, bahkan anak Keisya yang semula tertidur kini menangis.

Alviano menatap tajam kedua perempuan di depannya, tak bisakah mereka berdua menyimpan bahan ghibahnya untuk nanti atau lusa? Di rumah sakit saja mereka masih bisa menggibahkan hal yang sama sekali tak penting menurut suami-suami mereka.

"Nama anaknya Kak Al siapa?" tanya Ava saat putri kecil Keisya tengah minum ASI, telunjuk Ava mengusap pipi gembul bayi yang baru berumur sehari tersebut.

"Nufaira Shaenettea Tyaga," Ava tersenyum sumringah, nanti anaknya dan anak Keisya akan sepantaran.

"Panggilannya Nufa." Tambah Keisya tanpa mengalihkan pandangannya dari putrinya, Ava mendengkus kesal saat melihat wajah bahagia Keisya.

Tapi tanpa sengaja usapan telunjuk Ava mengenai payudara Keisya, delikan Keisya membuat Ava setengah mati menahan tawanya. Dia tak mau anak Keisya terkejut dengan teriakan ataupun tawanya seperti tadi.

"Ciyee sekarang Kak Al harus berbagi ASI, tiap malem gak bisa---" belum sempat Ava melanjutkan kata-katanya, bibirnya sudah di bungkam dengan telapak tangan suaminya dari belakang.

Karena tak bisa bernapas, Ava memukul punggung tangan Melvi. Dengan wajah menahan kesal Ava menatap suaminya yang tengah menatapnya tajam.

"Nanti kalau Melva junior kenapa-napa terus gak bisa brojol gimana? Buatnya susah ini!" tegur Ava dengan suara ketus, sedangkan Melvi hanya menatap istrinya datar.

"Susah apaan, cuma gonta-ganti gaya doang apa susahnya?" cetus Keisya, tapi tatapan matanya terus menatap Nufa yang ada di pangkuannya.

Ava melirik sahabatnya sinis, ingat Ava dan Keisya dari spesies mahkluk hidup yang sama. Mesum, omongan tak di saring, berkata seenaknya tanpa memikirkan itu vulgar atau tidak.

"Mel, sebelum Melva junior lahir puas-puasin nyusu. Biar nanti gak kesal waktu Ava udah melahirkan dan harus berbagi Asi. Seperti kata Ava!" wajah Melvi bersemu mendengar ucapan Keisya, bagaimana bisa Melvi dan Alviano yang dingin, cuek, irit omong. Bisa memiliki istri super duper menggemaskan seperti Ava dan Keisya. Oh bukan menggemaskan, tapi lebih menjurus ke arah menjengkelkan.

MelVa (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang