Part 36

6K 402 53
                                    

Maaf kalau ada typo🙏
Happy reading, semoga up'nya Melva selalu di tunggu😘

~~~

Candi penataran, candi yang terletak di desa Penataran kecamatan Nglegok, kabupaten Blitar tersebut menjadi pilihan Ava dan Keisya untuk berlibur, rencana liburan mereka sudah sangat matang bahkan mereka tak menginap di hotel ataupun resort. Mereka tinggal di rumah nenek Keisya yang sudah tak di huni, karena neneknya pindah rumah ke Surabaya. Jadi rumah yang ada di Blitar kosong, akhirnya mereka memilih tinggal disana.

"Setelah perjalanan panjang, medan yang sulit gak sia-sia, ya." Gumam Ava di samping Melvi, mereka tersenyum puas saat melihat bangunan di depannya.

"Kei, ini beli tiket dulu, ya?" Tanya Ava sembari memilih keripik yang dijual pedagang pinggiran jalan depan candi.

"Keinget gue sih Va, bukan tiket cuma tanda tangan sama bayar setiap orang lima ribu. Itu gue dulu beberapa tahun yang lalu, gak tahu kalau berubah peraturannya." Jawab Keisya, matanya sibuk menjelajahi jalanan yang cukup senggang di depannya.

"Sampun niki mawon Mbak?" (Sudah ini saja, Mbak?)

"Nggeh Bu," jawab Ava sopan, Melvi hanya menatap istri dan penjual tersebut secara bergantian. Ia tak mengerti bahasa Jawa, ayahnya berasal dari colombia sedangkan mamanya dari inggris. Tapi mereka lama di indonesia, bahkan pertemuan ayah dan bundanya saat kuliah di indonesia.

"Kamu pernah makan ini gak, Mel?" Ava memeperlihatkan sebungkus keripik gadung, Melvi menggeleng pelan.

"Nanti kita makan bareng, Kei disini gak ada yang jual keripik sukun, ya?" Tanya Ava saat mereka sudah di dalam kawasan candi.

"Harusnya sih ada Va, tapi gak tahu ya. Coba nanti kita cari,"

Ava, Melvi, Keisya dan Alviano berjalan mengelilingi lokasi candi. Liburan yang terbilang unik menurut Ava, biasanya liburan mereka ke pantai, gunung atau destinasi wisata buatan lainnya.

Keisya mengajak Ava berjalan ke belakang candi, tempat dimana ada sumber mata air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keisya mengajak Ava berjalan ke belakang candi, tempat dimana ada sumber mata air.

Ikan dikolam tersebut bisa di bilang cukup besar. Dan di dasar kolam ada beberapa uang koin. Dahi Ava mengernyit saat melihat beberapa orang melempar uang koin ke arah kolam.

"Kei, kenapa orang-orang pada ngelempar koin?" Tanya Ava heran, Keisya menoleh ke arah Ava dan berbisik.

"Katanya kalau kita melempar uang koin kearah kolam, dan menghadap kebelakang terus kalau sampai masuk ke kolamnya permintaan kita akan terkabul Va. Menurut mitos gitu,"

"Masa sih Kei?" Tanya Ava penasaran, ia tak berani turun untuk melihat lebih dekat kolam tersebut. Ia berada di atas kolam, jika ingin meliht kolam lebih dekat mereka harus menuruni tangga.

"Kei balik ke rumah Nenek kamu aja yuk, badan aku gak enak." Ajak Alviano.

"Lo mau balik gak Va?" Ava menoleh dan mengangguk, ia juga lelah karena tadi malam jam sebelas baru sampai Blitar. Mereka baru bisa tidur pukul satu dan jam tujuh sudah otw ke Penataran.

MelVa (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang