Maaf kalau ada typo🙏
Happy reading😘~~~~
Hari ini Ava dan Melvi akan berpindah ke rumah barunya, rumah yang sudah di beli orang tua Melvi sebagai kado pernikahan. Halaman rumah yang asri membuat Ava tersenyum sumringah, ia akan bercocok tanam nantinya.
"Kenapa?" tanya Melvi sembari memeluk tubuh Ava dari belakang.
"Apanya yang kenapa?" tanya Ava balik.
"Kamu kok diem aja,"
"Besok anterin Ava ke toko bunga Bunda, ya Mel. Mau belajar menanam bunga." Melvi mengangguk dalam celeruk leher Ava, setelah menikah posisi seperti inilah yang membuat Melvi nyaman.
"Ayo tidur, besok sekolah." Ava menoleh ke belakang. Ternyata Melvi sudah meninggalkannya sendiri.
"Apanya yang makin romantis, masih utuh dinginnya." Ava mendengkus keras, namun ia tetap mengikuti langkah lebar suaminya.
"Aku denger, ya Va!" Saat mendengar suara yang mirip Melvi, Ava menoleh ke kanan dan kiri, namun nihil ia tak menemukan Melvi dimanapun.
Kan, benar apa yang Ava fikirkan dahulu, jika rumah lama tak di kunjungi pasti ada penunggunya. Dan sekarang sudah terbukti.
Ava yang ketakutan segera berlari ke lantai dua, menuju kamarnya. Menurutnya kamar adalah tempat paling aman.
"Kamu kenapa?" tanya Melvi saat memasuki kamar, Melvi melihat Ava meringkuk di atas kasur. Semua anggota tubuhnya ia tutup dengan selimut.
"Tadi ada hantu masa, waktu Ava ngomongin kamu dia jawab gini 'aku denger ya Va' gitu, Mel. Ava kira kamu kan waktu nengok ke kanan dan ke kiri gak ada orang!" Melvi tersenyum miring, ia menyerahkan susu coklat ke tangan Ava.
"Minum dulu, tadi itu aku cantik. Aku lagi di dapur bikinin kamu susu," Ava yang semula meneguk susunya, kini menghentikan gerakannya.
"Ah, Ava gak percaya." Ujar Ava sembari membenarkan posisi tidurnya lagi.
Gelas susu yang sudah kosong ia taruh di atas nakas.
"Melvi, kapan kita praktek bikin Dedek?" Melvi yang mendengar pertanyaan Ava menatap istrinya kesal. Tak bisakah Ava menghilangkan fikiran mesumnya, yang seharusnya mesum itu lelaki bukannya perempuan seperti Ava.
"Udah, Va. Tidur, besok sekolah." Ava mendengkus kesal, ia membalikkan tubuhnya memunggungi Melvi.
Helaan napas keluar dari bibir tipis Melvi, memiliki istri seperti Ava haruslah bersabar. Semua sudah ada bagiannya masing-masing, termasuk masalah jodoh.
"Va?" panggil Melvi pelan. Namun Ava tetap mempertahankan posisinya, Melvi tersenyum lembut sebelum memeluk tubuh istrinya dari belakang.
Wajah Melvi ia sembunyikan di rambut Ava bagian belakang, tangannya mengusap perut Ava pelan.
"Cepat besar, ya Dek." Mendengar gumaman Melvi, Ava memukul punggung tangan suaminya kesal.
"Bikin aja belum, udah di suruh gede." Melvi terkekeh pelan, dengan cepat Melvi membalikan tubuh Ava menjadi menghadapnya.
"Va, lihat mata aku." Ava yang tak mengertipun menatap mata Melvi dalam. Tatapan lembut lelaki di depannya seakan menghipnotis Ava, embusan napas hangat Melvi menyapu wajahnya.
"Tatap mata aku sayang,"
Ava menatap mata Melvi tanpa berkedip, Melvi semakin mendekatkan wajahnya. Menempelkan dahinya ke arah dahi istrinya, hidungnya ia gesekan ke hidung Ava beberapa kali.
"Ada apa Mel emangnya?"
"Ada kebahagiaan besar," gumam Melvi pelan.
"Perasaan ada muka Ava, deh!" Bantah Ava, susah memang romantis dengan gadis seperti Ava.
KAMU SEDANG MEMBACA
MelVa (After Marriage)
RomanceKehidupan Melvi dan Ava setelah menikah, tentang gadis manja dengan lelaki cuek dan dingin. Sifat manis yang melvi junjung tinggi, bukan hanya kata manis. Yang belum baca MelVa sebelum menikah baca dulu ya, biar gak bingung. Happy reading😘 Start=...