Pt. 8

6.3K 654 36
                                    

Seoul 07:20am

Jungkook terbangun saat siluet cahaya matahari menusuk matanya. Ia bangkit sambil memegangi kepalanya yang masih sedikit terasa pusing karena efek alkohol. Lalu ia menoleh ke arah jam dan bergegas bersiap diri untuk menuju kantor.

Saat dirinya sudah berpakaian rapi, Jungkook pun berjalan menuruni anak tangga. Sesampainya di bawah ia menoleh kesana kemari melihat keadaan rumah yang begitu sepi. Lalu matanya fokus pada meja makan di sana dan ia pun berjalan menghampiri meja makan.

 Lalu matanya fokus pada meja makan di sana dan ia pun berjalan menghampiri meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana menyiapkan sarapan untuk Jungkook. Namun pria itu hanya berdesis menunjukkan senyum miringnya lalu pergi tanpa menyentuh sedikit pun sarapan buatan Hana.

Sedangkan Hana sendiri sudah berada di kantor dan sedang duduk di meja kerjanya sendiri.

"Ommo! Hana-ya!" seru Sinbi sambil berlari kecil menghampiri Hana.
"Ya! gwaenchana?"

"Uhm... gwaenchana." ucap Hana sambik menyunggingkan senyum manisnya.

"Kau membuatku panik... kudengar kau jatuh pingsan, aku ingin menjengukmu sepulang kerja tapi sepertinya kau tidak ada di rumah... aku berdiri di depan pintu selama 15 menit!"

Seketika Hana mengerutkan senyumnya dan kini berganti dengan senyum getir nan kaku. Bagaimana pun, Hana tidak bisa memberitahu siapa pun bahwa sekarang ia tinggal satu rumah dengan Jungkook.

"Benarkah? kalau begitu maaf... a-aku ketiduran." ucap Hana bohong.

"Aish kau ini! baiklah... sore ini aku akan membuat makanan untukmu." ujar Sinbi yang kembalu membuat Hana terkejut.

"O-oh? ti-tidak perlu repot-repot... aku bisaㅡ" ucapan Hana terhenti saat tiba-tiba sebuah tangan menyentuh dahinya dengan lembut.

"Baguslah suhumu sudah normal." ujar Jimin yang membuat Hana terpaku di tempatnya dengan wajah datar.

Sedangkan Sinbi terlihat membuka mulutnya melihat adegan sang menejer dengan sahabatnya yang terlihat akrab.

"Jika kau merasa keadaanmu belum cukup membaik... kau boleh pulang." sambung Jimin lagi.

Hana hanya tersenyum kaku sambil menganggukkan kepalanya. Jimin pun mengusap pucuk kepala Hana dengan gemas lalu pergi menuju ruangannya

Tiba-tiba Sinbi menarik tangan Hana agar lebih dekat lalu berkata...
"Ya! kau... dengan menejer park berkencan?" ucap Sinbi dengan pelan.

Sontak Hana membulatkan matanya lalu menjauhkan dirinya.
"Tentu saja tidak! jangan berbicara asal... bagaimana kalau ada orang yang mendengar?"

"Apa salahnya jika memang berkencan dengan Menejer Park? atau... jangan-jangan kau menyukai Jungkook?"

Hana pun mencubit lengan Sinbi yang membuat sahabatnya itu meringis kesakit.

"A-akh! arasseo... arasseo! aku hanya bercanda." ujar Sinbi dengan nada manja lalu mengusap lengan bekas cubitan Hana.

🌷Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang