Hana duduk di kursi kerjanya dengan sedikit mendengus kesal hingga menarik perhatian Sinbi.
"Kenapa? bertengkar dengan Menejer Park?" Goda Sinbi.
"Tentu saja tidak! aku hanya jenuh... aku ingin sekali pergi menenangkan pikiranku." ucap Hana pelan sambil menyangga dagunya.
"Ya! apa kau lupa? minggu depan kantor kita akan mengadakan tour ke pulau Jeju."
Hana mengerutkan dahinya bingung mencoba mencerna perkataan Sinbi barusan.
Setiap tahunnya perusahaan milik Jeon Group tersebut akan mengadakan wisata untuk menghibur seluruh karyawannya. Dan untuk tahun ini sebelum Jungkook menduduki posisi CEO, Tuan Jeon sudah merencakan seluruh karyawannya akan berlibur ke Pulau Jeju selama tiga hari dua malam.
Tuan Jeon sudah menandatangani seluruh berkas dari biaya akomodasi seperti transportasi dan hotel, biaya tiket wisata, biaya konsumsi dan lain-lain.
Hana menunduk lalu sedikit mengacak rambutnya.
Sedangkan Jimin dan Jungkook masih berada di dalam ruangan.
"Tapi hyung...." Jungkook menegakkan tubuhnya sambil merapikan kembali jas hitamnya.
"....bagaimana kalau ternyata aku menarik semua perkataanku padamu tentang Hana?" ujar Jungkook lalu melangkah mendekati Jimin dengan tatapan tajam."Karena aku seorang Jeon Jungkook, tidak akan pernah merelakan apapun yang sudah menjadi milikku... termasuk Hana!" sambung Jungkook sebelum ia melangkah keluar dari ruangan.
Jungkook berjalan cepat menuju ruang kerjanya sendiri. Lalu duduk di kursi kerjanya yang nyaman sambil menghela nafas.
"Posisiku serba sulit... dua hal yang selalu kurasakan saat melihatnya..." batin Jungkook lalu ia menarik salah satu laci di meja kerjanya.
Kemudian mengambil selembar foto milik Hana yang pernah ia simpan di masa mereka berkencan. Setelah itu Jungkook mengambil teleponnya dan menghubungi saluran telepon Hana dengan menekan tombol 7.
Telepon di maja Hana pun berbunyi dan ia langsung mengangkatnya.
"Hana, tolong ke ruangan saya sekarang!" seru Jungkook.
Hana hanya diam lalu tersenyum kecut, dengan wajah kesal dan langkah malas ia pergi menuju ruangan Jungkook tanpa mengetuk pintu.
"Wae?" tanya Hana ketus.
Jungkook bangkit berdiri, mengambil kunci mobilnya lalu menarik Hana. Adegan dimana Jungkook menarik Hana pun menjadi pusat perhatian karyawan departemen keuangan saat itu.
"Ya! lepaskan... kita mau kemana?" Hana pun berusaha menarik tangannya dari cengkraman Jungkook.
Namun pria itu hanya diam dan membawa Hana pergi. Mereka pergi menggunakan mobil, selama perjalanan Hana membuang wajahnya ke arah jendela sambil melipat kedua tangannya.
Rasanya ingin sekali melompat keluar dari mobil lalu kabur. Namun kondisi jalanan saat itu cukup ramai, bisa saja Hana tertabrak mobil lainnya jika nekat melakukan hal itu.
Tak lama, mobil yang mereka tumpangi sampai di kediaman Jungkook.
"Untuk apa kita kemari?" tanya Hana.
"Kau tunggu di sini!" ujar Jungkook lalu keluar dari mobil.
Hana mendengus kesal, tapi matanya kini fokus pada sesuatu yang tergantung di kaca spion dalam. Ada sebuah gelang tali berwarna hitam dengan inisial H.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌷Just One Day
FanfictionHanya satu hari saja dari 365 hari menjalani kontrak dengan seorang pria bernama Jeon Jungkook. Cuman itu yang di inginkan seorang Min Hana. Tak ada keinginan lain dalam benaknya selama ia mengenal pria dingin itu. Senyum indahnya kini pudar setelah...