#BRAK!
Jungkook menggebrak meja rapat dengan cukup keras sambil bangkit berdiri.
"Tidak! itu tidak akan pernah terjadi! aku akan menikahi Hana secepatnya!" seru Jungkook dengan tatapan tajam ke arah sang ayah.
"Lalu bagaimana dengan Yeri? kau akan membiarkan gadis itu meninggalkan nama buruk bagi keluarga Jeon?!" ucap Tuan Jeon.
"ANAK YANG DI KANDUNG YERI BUKANLAH DARAH DAGINGKU!" bentak Jungkook.
Tuan Jeon terdiam sambil menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan.
"Aku berani jamin jika anak yang di kandung Yeri bukan anakku! jadi kumohon padamu appa... berhenti membahas Yeri dan biarkan aku memulai hidup baru dengan Hana." ujar Jungkook lalu melangkah pergi meninggalkan ruang rapat.
"Hah.... bocah itu! maafkan Jungkook, Taehyung-ah... sepertinya memang sulit bagi Jungkook untuk melepas Hana." ucap Tuan Jeon sambil menepuk pundak Taehyung.
"Ah tidak apa-apa, paman." ucap Taehyung ramah sambil mengangguk.
Jungkook memutuskan untuk kembali pulang karena yang ada di pikirannya saat ini adalah kondisi Hana.
Sesampainya di rumah, Jungkook langsung berlari menuju kamar Hana. Tepat saat ia masuk ke dalam kamar, Jungkook mendengar suara Hana dari dalam kamar mandi. Terdengar suara seperti seseorang yang sedang mual-mual.
Jungkook pun langsung melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Terlihat Hana sedang mual di atas wastafel.
"Hana-ya... apa kau baik-baik saja?" ucap Jungkook cemas sambil mencengkram pelan kedua lengan Hana.
Hana membasuh mulutnya dengan air hangat lalu berusaha mengatur nafasnya. Perlahan ia membalikan badannya ke arah Jungkook.
"Aku mual sekali.... sebenarnya, aku ini sakit apa?" tanya Hana dengan nada yang terdengar lemah.
Jungkook justru tersenyum mendengar pertanyaan Hana. Ia menggenggam tangan kanan Hana lalu mengarahkannya ke perut wanita itu.
"Kau tidak sakit, tapi.... ada Baby Jeon di dalam sini." ujar Jungkook.
Perlahan Hana menoleh ke arah Jungkook dan menatap bingung pria tersebut.
"Maksudmu.... aku... hamil?"
Jungkook pun mengangguk.
Kini Hana menunduk tepatnya menatap ke arah perutnya sendiri.
"Ada Baby Jeon yang sedang tumbuh di dalam perutmu... dan.... " Jungkook menjeda kalimatnya hingga membuat Hana kembali menatapnya karena penasaran.
"Dan aku akan segera menikahimu." sambung Jungkook.
Tubuh Hana terasa kaku, jantungnya berdebar cukup kencang, pipinya mulai memerah dan terlihat menggemaskan. Hana sangat senang mendengar ucapan Jungkook barusan.
Ia tersenyum lalu memeluk tubuh Jungkook dengan erat. Jungkook pun membalas pelukan Hana.
Namun ada satu pikiran yang mengganggu kebahagiaan saat ini hingga membuatnya melepas pelukannya secara tiba-tiba.
"Lalu bagaimana dengan Yeri? dia jugaㅡ" ucapan Hana terputus saat Jungkook menempelkan jari telunjuknya di bibir Hana.
"Kau tidak perlu memikirkan Yeri... karena aku tidak akan bertanggung jawab yang bukan darah dagingku." ujar Jungkook.
Hana menepis pelan tangan Jungkook dari depan mulutnya.
"Apa maksudmu?""Anak yang di kandung Yeri bukanlah darah dagingku." ucap Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌷Just One Day
FanfictionHanya satu hari saja dari 365 hari menjalani kontrak dengan seorang pria bernama Jeon Jungkook. Cuman itu yang di inginkan seorang Min Hana. Tak ada keinginan lain dalam benaknya selama ia mengenal pria dingin itu. Senyum indahnya kini pudar setelah...