Hana mulai menggigil kedinginan. Ia pun memberanikan diri untuk mengganti kran air menjadi hangat. Namun tetap saja, cuaca malam ini cukup dingin dan seluruh pakaiannya pun terlanjur basah kuyup.
Kini ia mencoba merangkak menuju pintu berharap ia bisa membukanya. Namun berkali-kali memutar knop pintu, benda kayu itu pun tidak bergerak sedikit pun.
"Ju-jungkook... kumohon... m-maafkan aku..." ucap Hana bergetar karena kedinginan.
Ia pun berjongkok sambil memeluk dirinya sendiri berharap ada sedikit kehangatan.
Sedangkan Jungkook sendiri sedang asik menghabiskan waktunya berdua bersama sang kekasih tanpa mempedulikan kondisi Hana.
Hingga keesokan harinya.
Jungkook bangun di atas ranjang milik Yeri. Ia bangkit lalu memunguti kembali pakaiannya yang berserakan lalu mengenakannya asal.
Ia meninggalkan Yeri yang masih tertidur pulas di atas kasur. Jungkook memutuskan untuk kembali ke kediamannya untuk mengganti pakaian dan juga membersihkan diri.
Sesampainya di rumah masih dalam keadaan sedikit mengantuk, Jungkook terdiam di ruang tengah saat mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi tamu.
Pikirannya belum jernih saat ini karena efek alkohol yang belum hilang dari tubuhnya. Ia pun melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya. Tak lama, Jungkook pun sudah berpakaian rapi.
Jungkook kembali terdiam saat sadae ruang tengahnya sungguh berantakan. Ia berusaha mengingat apa yang sudah terjadi. Dan mata Jungkook pun membulat begitu ia ingat. Jungkook bergegas menuju kamar mandi tamu, membuka kuncinya dan... Hana sudah tergeletak tak berdaya di kamar mandi.
Jungkook langsung mematikan kran shower lalu mengangkat tubuh Hana dengan gaya bridal menuju kamarnya. Hana pun membuka matanya saat masih dalam gendongan Jungkook.
"J-Jungkook... m-maafkan aku." ucap Hana lirih.
Jungkook hanya diam lalu menurunkan tubuh Hana pelan.
"Ganti bajumu... aku tidak mau jika Jimin kemari lalu melihatmu pucat seperti itu." ujar Jungkook dingin lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar.
Sedangkan Hana pun bergegas mengganti pakaiannya dengan setelah yang sedikit tertutup dan hangat. Tak lama ia keluar dari kamar dan berjalan pelan menuju dapur, ia tak sengaja melihat Jungkook yang sedang berdiri bersama Jimin.
Jimin langsung cemas saat melihat kondisi Hana yang lemah dan pucat. Saat ia hendak menghampiri gadis itu, Jungkook langsung menahannya. Ia memperhatikan Hana terus menerus sampai gadis itu sampai ke dapur.
"Apa yang sudah kau lakukan pada Hana?" tanya Jimin dengan pelan namun sedikit menekan.
"Tidak ada... dia sakit dengan sendirinya." ujar Jungkook dingin.
Jimin pun sedikit mendorong tubuh Jungkook.
"Jangan bohong padaku! diaㅡ""Dia apa? dia terlihat sehat saat semalam berdua bersamamu?" sela Jungkook sambil merapikan kembali bajunya.
#PRANG! Terdengar suara benda pecah dari arah dapur.
Sontak Jungkook dan Jimin pun bergegas menuju dapur. Terlihat Hana sedang terduduk lemas dengan pecahan gelas di sekitarnya.
"Hana-ya!" seru Jimin yang lebih dulu menghampiri Hana.
Hana tidak sanggup berkata atau pun bergerak, dirinya benar-benar tak punya tenaga, semua di tubuhnya terasa lemas.
Namun kedua iris mata Jimin fokus pada sudut bibir Hana yang terluka.
"Tubuhmu panas sekali."
Jimin langsung menggendong Hana dengan gaya bridal untuk membawanya menuju rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌷Just One Day
FanfictionHanya satu hari saja dari 365 hari menjalani kontrak dengan seorang pria bernama Jeon Jungkook. Cuman itu yang di inginkan seorang Min Hana. Tak ada keinginan lain dalam benaknya selama ia mengenal pria dingin itu. Senyum indahnya kini pudar setelah...