Taehyung pun frustasi saat tak berhasil menemukan Hana, hingga ia memutuskan untuk kembali ke dalam Villa. Saat sampai di kamar, ia melihat jika Yeri sudah mengeluarkan banyak darah.
Tanpa basa basi, Taehyung segera menolong Yeri dan membawanya menuju rumah sakit terdekat.
Keesokkan harinya saat jam menunjukkan pukul 05:30am dimana burung-burung sudah mulai berkicauan, matahari mulai keluar dari tempat persembunyiannya, ada satu wanita yang baru saja terbangun.
Hana terbangun setelah ia pingsan semalam dan masih berada di tempat yang sama.
"Akh!" Hana berteriak kaget saat ada seekor rusa menghampirinya. Rusa itu pun tak kalah kaget lalu memilih untuk pergi.
Hana mengedarkan pandangannya dan masih berada di hutan. Kemudian ia bangkit sambil berpegangan dengan sebuah pohon. Perutnya masih terasa sakit, dirinya pun masih begitu lemah, pakaian dan juga kulit tubuhnya pun kini kotor. Hana terlihat begitu berantakan dan menyedihkan.
Hari sudah pagi, Hana memilih pergi menuju ke arah jalan raya berharap bisa menemukan kendaraan yang mau menolongnya.
Sesampainya di tepi jalan, Hana sesekali melambai ke arah mobil yang hendak lewat namun tak satu pun yang mau berhenti. Mereka menganggap jika Hana hanyalah orang yang mengalami gangguan jiwa.
"Hiks.. akh! perutku..." Hana merintih kesakitan namun masih berusaha untuk tetap berdiri.
Ia memejamkan mata sambil berusaha mengatur nafasnya dan sesekali mengusap perutnya.
"Baby Jeon... sebentar lagi kita pulang... sabar ya sayang." ucap Hana.
Hana pun melihat ada sebuah mobil bak terbuka berwarna putih. Ia berpikir jika melambaikan tangan saja, mobil tersebut tidak akan berhenti. Sampai akhirnya ia berjalan ke tengah jalan lalu berdiri disitu sambil meregangkan tangannya.
Paman yang sedang mengendarai mobil tersebut pun terkejut dan langsung menginjak pedal rem. Tiba-tiba tubuh Hana kembali ambruk karena lemah.
Paman itu pun langsung keluar dari mobil bersama istrinya dan menghampiri Hana.
"Nona... kau tidak apa-apa?" ujar bibi tanpa nama tersebut.
"T-tolong aku... antarkan aku pulang... hiks." ucap Hana lemah.
Paman dan Bibi itu pun membantu Hana bangkit. Karena mobil tersebut kecil, mau tak mau Hana pun di letakan di bagian belakang.
Hana berbaring disana di temani tumpukan-tumpukan sayuran segar. Selama perjalanan, Hana terus memegangi perutnya. Untung baginya Paman dan Bibi tersebut berbaik hati mau untuk mengantarkan Hana untuk pulang.
Setelah menempuh perjalanan cukup lama karena kondisi mobil yang sudah tua dan tak bisa berlari kencang, mereka pun sampai tepat di depan rumah Jungkook.
"Nona kita sudah sampai." ujar Paman tersebut.
Paman dan Bibi itu pun langsung membantu Hana turun. Bibi membantu Hana berjalan sedangkan sang Paman menekan bel rumah.
Tak lama, pintu pun terbuka dan Jungkook lah membukakan pintu tersebut.
"HANA-YA!" Seru Jungkook yang langsung memeluk tubuh lemah Hana.
"Hiks... Jungkook-ah... hiks." Hana langsung menangis dalam pelukan Jungkook.
"Apa kau suaminya? kita melihat istrimu meminta tolong... jadi kami memutuskan untuk mengantarkannya pulang." ujar sang paman.
Lalu kedua orang tua Jungkook pun menyusul. Paman dan Bibi yang sudah menolong Hana pun di berikan sejumlah uang oleh Tuan Jeon. Sempat menolak namun akhirnya mereka pun menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌷Just One Day
FanfictionHanya satu hari saja dari 365 hari menjalani kontrak dengan seorang pria bernama Jeon Jungkook. Cuman itu yang di inginkan seorang Min Hana. Tak ada keinginan lain dalam benaknya selama ia mengenal pria dingin itu. Senyum indahnya kini pudar setelah...