O7

1.3K 179 10
                                    

Pagi ini Hana bangun karena suara alarm. Ia mengerjapkan mata sambil menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya, kemudian ia bangun dan duduk dipinggir kasur sambil mengumpulkan nyawa.

Kemudian ia berjalan ke kamar mandi dan melakukan ritual mandi.

Setelah selesai mandi, Hana memakai seragam, menyisir rambut, memakai sedikit bedak dan lip balm, Hana tidak terlalu suka berdandan saat ke sekolah, baginya itu merepotkan.

Setelah selesai semuanya, Hana pun mengambil tas. Kemudian keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan.

Hana duduk di samping Jaemin yang sedang menyisir rambutnya. Kemudian Taeyong datang sambil membawa sarapan. Taeyong biasa duduknya berhadapan dengan Jaemin, kalau biasanya Chanyeol duduk di hadapannya Hana.

"Kak Chanyeol mana?" tanya Hana karena tidak melihat Chanyeol.

"Kakak disini, kenapa kangen ya?" kata Chanyeol.

"Ya nggak lah, kita kan serumah setiap waktu juga ketemu."

"Hmm, iyain aja." kata Chanyeol.


.



Hana dan Jaemin berangkat diantar Chanyeol, mumpung ia libur ketimbang harus jalan kaki.

Sampai sekolah, Hana dan Jaemin pergi ke kelas masing masing. Hana sudah sampai di kelas dan langsung duduk dibangku.

Lelah juga jalannya padahal cuma dari gerbang ke kelas. Tapi Hana biasanya jalan dari rumah ke sekolah nggak capek capek amat, tapi ini kerasa capek. Mungkin efek sarapan dikit tadi.

Hana memejamkan matanya sambil mengatur nafas, karena saking capeknya Hana bahkan tidak sadar kalau Renjun ngomong ke arahnya.

"Hanaaa, denger nggak?" tanya Renjun.

"Hah? apa Jun?" tanya balik Hana, sumpah ia nggak dengar.

"Aku mau ke kantin bareng Saeron, kamu mau ikut nggak?" tanya Renjun.

"Iya aku ikut."

Ya lumayan lah makan lagi, lagian makan roti nggak bikin kenyang bagi Hana, nggak tau bagi orang lain.

Hana,Renjun dan Saeron sudah duduk dikantin dengan makanan masing masing. Dari tadi Renjun dan Saeron asyik mengobrol, dan Hana? Ia hanya diam.

Diam itu emas.

Hana mengambil sambal yang ada di depannya dan segera menuangkannya ke makanan, bagi Hana makanan tidak enak tanpa pedas.

Ia udah biasa makan pedas pagi pagi, udahh kebal sama yang namanya maag, jadi jangan khawatir. Saat menuangkan sambalnya, Tiba tiba Saeron bicara. "Aku juga mau sambalnya Han."

"Nih Sae." Hana menyodorkan mangkuk berisi sambal.

Tapi segera ditahan oleh Renjun.

"Kamu nggak boleh pagi pagi makan sambal,nggak baik."

"Tapi Hana gimana?" tanya Saeron.

"Dia udah biasa." kata Renjun enteng, namun bagi Hana itu kata yang menusuk.

Hana pun diam dan entah kenapa nafsu makannya menjadi hilang.

Apa Renjun tidak peduli lagi dengan Hana? Apa posisi Hana sebagai sahabatnya tergantikan dengan Saeron? Hana membanting sendok ke piring kemudian bangkit dari kursi dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Hana tidak peduli dianggap terlalu baperan atau apalah itu. Ia pergi dari kantin dan berjalan menuju rooftop.
Hana menikmati udara sejuk yang berhembus dari rooftop.Ketenangan, tempat sepi dan nyaman, itu adalah favoritnya. Baginya ketenangan adalah segalanya.

Yours | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang