26

1.2K 145 4
                                    

Pagi ini Hana sudah selesai bersiap siap, lalu ia mengambil tasnya dan keluar dari kamar. Hana tidak sarapan, meskipun ini masih pagi dan jam masuk masih lama. Hana mengambil sepatunya lalu memakainya.

"Kak, Hana berangkat ya."

"Tunggu dulu."

"Kenapa?"

"Tunggu Lucas dulu, kamu berangkat sama dia aja naik sepeda ya."

Jaemin udah berangkat duluan tadi, tumben banget Jaemin berangkatnya pagi. Biasanya mepet sama bel berbunyi baru Jaemin datang.

Tak lama kemudian datanglah Lucas sambil membawa sepeda dan senyum manisnya.

"Hana berangkat Kak."

"Lucas juga Kak."

"Kalian hati-hati ya."

Hana dan Lucas mengangguk lalu berangkat. Di perjalanan, Hana asik mengobrol dengan Lucas. Mereka membicarakan banya hal.

"Kamu mau kuliah dimana nanti?"

"Belum tau."

"Nanti kalau kamu udah lulus terus siapa yang aku ajak ke sekolah bareng, masa sama Jaemin mulu?"

"Nanti kita kan masih bisa berangkat bareng."

"Tapi kayaknya bakal jarang deh." lanjut Lucas dan Hana hanya mengangguk.

Dan kami pun sampai di sekolah. Setelah memakirkan sepeda, Hana dan Lucas segera menuju kelas masing-masing.

Saat Hana sampai di kelas ternyata masih sepi, baru beberapa murid yang datang dan sebagian besar yang datang duluan itu murid teladan.

Hana meletakkan tasnya disamping bangkunya Haruto, sekarang Hana duduk bersama Haruto. Ia sebenarnya tidak rela Saeron duduk di bangkunya tapi ya mau gimana lagi.

Lalu Hana memutuskan pergi ke kantin, ia merasa lapar. Hana tidak biasa tidak makan pagi, sebab kalau Hana tidak makan atau terlambat makan pasti maagnya kambuh.

Hana duduk di kursi paling pojok lalu ia fokus makan. Tiba-tiba ada yang berdiri di depannya, Hana menoleh dan ternyata itu Jungwoo.

"Boleh gabung?"

"Boleh."

Lalu Jungwoo duduk di depan Hana dan mereka makan bersama.

"Nanti bisa pulang bareng gak?"

"Bisa kok bisa, tapi kamu tunggu aku di depan kelas ya nanti."

Jungwoo mengangguk dan tersenyum. Jungwoo terlihat sangat manis saat tersenyum. Mungkin tidak ya kalau Jungwoo jadi penggantinya Renjun? Mungkin sekarang Renjun sudah tak peduli lagi dengan Hana.

Apa itu berarti Hana menjadikan Jungwoo sebagai pelampiasan? Hana benar-benar bingung dengan perasaannya sendiri.

Selesai makan, Hana pergi ke kelas. Saat Hana masuk kelas sudah ramai lalu matanya berhenti di Renjun dan Saeron yang sedang bercanda dan terlihat sangat senang.

Hana berjalan ke bangkunya yang ada di sebelahnya Haruto, mimpi apa Hama semalam hingga ia duduk bersama Haruto. Pasti gak akan tenang kalau duduk sama dia.

"Hana udah buat tugas Bu Yoona belum?"

Hana memutar bola matanya malas lalu melempar buku tugasnya ke hadapan Haruto

"Tau aja kamu, makasih ya." Haruto segera menyalin tugasnya Hana.

Belum ada satu jam Hana duduk dengan Haruto, tapi sudah merasa kesal. Haruto selalu mengajak Hana mengobrol, Hana tau Haruto hanya membantunya agar tak teringat dengan Renjun tapi bacotannya Haruto semuanya ampas, pengen Hana betot kepalanya.

"Hana denger gak?"

"Iya, denger kok." padahal Hana gak denger apa-apa bahkan Hana tidak menyimak omongannya Haruto

Tiba-tiba Ryujin datang sambil mengagetkan Hana dan Haruto.

"Ciee yang makan berduaan di kantin tadi, jadi ceritanya udah move on ya?"

"Apaan sih Jin? Gajelas."

"Udah bilang aja jangan malu-malu, biasanya juga malu-maluin."

"Bilang apaan? Aku gak ngerti sumpah."

"Kamu kan makan bareng Jungwoo di kan--"

Hana mendekap mulut Ryujin, bukannya apa-apa tapi Ryujin ngomongnya keras banget sampai semua orang dengar. Renjun dan Saeron pun menoleh.

"Jungwoo siapa Jin?" tanya Saeron.

"Ada lah seseorang."

Hana menyenggol lengan Ryujin, dan dia malah cengengesan. Sabar aja Hana punya temen kayak Ryujin.


•••


Saat ini Hana bersama Ryujin, mereka berdua berada di atap. Hana ingin kesini sendiri tapi Ryujin memaksa untuk ikut. Di atap Hana hanya menikmati udara segar sambil memejamkan mata. Ini jam terakhir palingan beberapa menit lagi bel pulang berbunyi.

"Mau sampai kapan lagi kamu gak baikan sama Renjun?" Ryujin penasaran dengan masalah temannya yang satu ini.

"Gatau Jin, ternyata cinta itu gak mudah. Ya walaupun pengetahuanku tentang cinta masih minim tapi dengan merasakannya aku jadi tau."

"Salah gak suka sama sahabat sendiri dan dia udah jadian sama orang, aku salah ya Jin?"

"Kamu gak salah, cinta kan datangnya tanpa pemberitahuan. Jangan dipikirkan lagi ya Han dan untuk sekarang  pikirin bagaimana caranya buat kamu baikan sama Renjun."

"Iya Jin."

Hana rasanya tidak mau ke kelas jika hanya akan melihat orang bermesraan didepannya, lebih baik ia diam disini. Masih ada rasa tak percaya kalau Renjun memberikan bangkunya Hanake Saeron.

Hana juga tak percaya Renjun mengeluarkan kata-kata yang menusuk hati Hana, itu rasanya menyakitkan. Selama ini Renjun tidak pernah berkata kasar kepada Hana, tapi sekarang sudah berbeda.

Hana bisa mengerti jika Renjun marah dengannya, Hana tau kalau Ia salah, Hana tak bisa mengontrol emosi. Tapi ia gak mengharapkan ini terjadi. Dan bel pulang berbunyi, Hana dan Ryujin meninggalkan rooftop dan kembali ke kelas untuk mengambil tas lalu pulang.

Sampai di gerbang, ada mobil yang berhenti di depan Hana dan itu ternyata Chanyeol.

"Ayo masuk."

Hana mengangguk lalu masuk ke dalam mobil.

"Jaemin mana?"

"Gatau"

Lalu datanglah Jaemin dengan penampilan andalannya. Lengan baju digulung dan dasi yang ia kalungkan dileher.

"Sorry lama."

Chanyeol mengangguk, lalu tancap gas menunju rumah.

Di perjalanan, Hana menyenderkan kepalanya di kaca mobil sambil melihat jalan yang ramai. Tiba-tiba Hana ingat jika ia akan pulang bersama Jungwoo, ia langsung mengirim pesan permintaan maaf ke Jungwoo.

Sampai dirumah, Hana langsung masuk ke kamar tanpa mengucapkan apa-apa. Ia merasa sangat lelah hari ini dan Hana hanya ingin tidur.



Tbc.

Yours | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang