43

1.8K 147 3
                                    

Sudah sebulan semenjak kematian Jungwoo, dan Hana juga sudah pulang beberapa hari yang lalu.

Hana selalu menangisi Jungwoo, ia menangis hari ini, besoknya, besoknya lagi dan seterusnya. Hana menyayangi Jungwoo, Hana merasa nyaman saat bersama Jungwoo dan Hana pikir bahwa dirinya menyukai Jungwoo.

Kehilangan seseorang yang disayang itu sangat menyakitkan. Rasa perihnya bagai merasuk hingga ke tulang. Nyerinya terasa sampai jauh ke ulu hati. Itulah yang dirasakan Hana.

Ia baru sadar kini benar-benar telah kehilangan Jungwoo. Rasa sedih masih seringkali datang. Rasa sedih itu tak juga hulang hingga liburan berakhir. Beberapa hari lagi Hana sudah mulai bersekolah seperti biasanya.

Saat ini Hana berada di sebuah kedai teh. Menggenggam cangkir teh sambil membayangkan wajah tampan Jungwoo. Sudah sekitar tiga puluh menit ia di kedai tersebut.

Hana menghela nafas. Ia tak percaya Jungwoo pergi meninggalkannya secepat ini. Hana bangkit dan membayar tehnya lalu pulang kerumah. Diperjalanan, Hana hanya murung dan berjalan menunduk sambil memikirkan Jungwoo.

Ia merasa marah sekaligus sedih sekali, Jungwoo pergi tanpa pamit dan hanya meninggalkan sebuah surat untuknya.

Rasa suka Hana ke Jungwoo sulit dijelaskan. Terkadang Hana menyukainya sebagai sahabat, tapi di lain waktu Hana merasakan Jungwoo sebagai pacarnya.

Padahal disisi lain, Hana juga menyukai Renjun. Tapi saat ini Renjun bahkan tak mampu membuat Hana ceria kembali.

Sampai dirumah, Hana masih murung dan bahkan ia tak menyadari ada seseorang yang ia rindukan.

"Hisashiburi Hana."

Hana tau suara ini, suara yang ia rindukan. Hana pun menoleh ke arah orang itu lalu langsung lari memeluknya. Orang itu, Mashiho

"O genki desu ka?"

"Genki desu."

"Kenapa baru datang sekarang?"

Mashiho terkekeh "Gomennasai"

Mashiho melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata Hana, "Bunganya Mashiho jangan nangis lagi, sekarang kan aku udah ada disini."

Hana merasa senang karena bisa bertemu dengan Mashiho karena kerinduannya terobati. Hana kembali memeluk Mashiho, dan menghirup aroma tubuh yang sangat dirindukan oleh Hana.

Namun ini tak mampu sepenuhnya untuk menghilangkan kesedihan Hana.

•••

Hana melangkah mendekati pohon di pinggir lapangan dan duduk di bawahnya. Tempat yang pernah Hana dan Jungwoo duduki bersama.

Bayang-bayang Jungwoo masih tergiang-ngiang dipikirannya. Terkadang Hana ingin menangis karena mengingat Jungwoo.

"Andaikan ada keajaiban yang bisa mengabulkan keinginan, aku ingin sekali Jungwoo ada disini. Aku ingin sekali melihatnya lagi. Tapi aku tahu itu tidak mungkin." ucap Hana pelan.

Hana merasakan angin yang yang menerpa tubuhnya perlahan. Ia memejamkan matanya menikmati rasa sejuk ini.

Perlahan Hana membuka matanya. Ia melihat bayangan seseorang berjalan ke arahnya.

"Renjun?" ucap Hana.

Hana sebenarnya berharap Jungwoo yang akan muncul tapi mengapa malah Renjun yang muncul.

"Kenapa kamu disini?" tanya Hana

"Aku mencarimu."

"kenapa?"

"Nanti malam mau ikut denganku?"

"Kemana?"

Renjun tersenyum "Lihat saja nanti."

Hana merasa penasaran dengan yang dikatakan Renjun.

.

Malam ini Renjun mengajak Hana pergi ke sungai Han untuk melihat kembang api.

Sebelum berangkat, Renjun menutup mata Hana terlebih dahulu. Sampai di sungai Han, Renjun membawa Hana kepinggir sungai.

"Kenapa mataku harus ditutup?"

"Kamu akan tau nanti."

Kemudian Renjun membuka tutup mata Hana dan tepat saat itu kembang api meluncur ke langit malam di sungai Han.

Hana terpukau melihat kembang api malam ini. Keinginan menjadi nyata.
Renjun menggenggam tangan Hana dan ikut menikmati kembang api yang memenuhi langit sungai Han.

Renjun menepati janjinya kepada Jungwoo untuk membawa Hana melihat kembang api di sungai Han.
Senyuman Hana tidak luntur karena merasa sangat senang melihat kembang api yang diinginkannya.

"Hana." panggil Renjun.

"Aku tau kalau kamu mencintai ku Hana."

Senyum Hana memudar lalu melihat ke arah Renjun kemudian menghela nafas.

"Kalau kamu sudah tau, sekarang kamu bebas mau menjauhi ku, membenci ku atau tidak mau kenal dengan ku lagi. Aku terima semua itu."

"Tidak Hana, justru aku mau membalas cinta mu."

Renjun memegang tangan Hana, lalu menatap Hana lekat.

"Aku mencintaimu Hana."

"Aku ingin kita bersama selamanya, aku ingin menjadi alasanmu tersenyum, belakangan ini kamu jarang tersenyum, aku rindu senyuman manismu. Dan untuk sekarang aku ingin apa pun keadaannya, tetaplah tersenyum ceria."

"Jadi, bisakah aku memiliki hatimu Kim Hana?"

Hana mengeluarkan senyumannya "Simpan hatiku untukmu, Renjun. Hatiku ini sekarang telah menjadi milikmu." ucap Hana

"I'm Yours." lanjut Hana lalu tersenyum lebar. Renjun membalas senyuman Hana tak kalah lebar.

Hana merasa sangat senang malam ini, ia kembali fokus melihat kembang api dengan senyuman lebar. Renjun merasa senang ketika melihat Hana senang. Keinginan Jungwoo kepada Renjun untuk membuat Hana bahagia sudah terlaksanakan.

"Tapi, bagaimana kamu tau kalau aku ingin melihat kembang api disini?"

Renjun menatap Hana lekat "Karena aku mencintaimu."

Hana terkekeh mendengar jawaban Renjun dan Renjun ikut terkekeh.
Dalam hati, Renjun berterimakasih kepada Jungwoo. Renjun berjanji tidak akan mengecewakan Jungwoo yang memberinya kepercayaan untuk membuat Hana bahagia.

Tbc.

Yours | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang