Saat ini kelas Hana dapat pelajaran olahraga dan materinya basket, itu materi favorit Hana.
Hana sudah mengganti pakaiannya menjadi pakaian olahraga, lalu segera pergi ke lapangan. Dan disana sudah ada Pak Minho, guru olahraga.
Para murid melakukan pemanasan terlebih dahulu, lalu mereka akan bermain basket. Pak Minho membagi tim basketnya, yang pertama main cewek, dan cowoknya menonton di pinggir lapangan.
Hana berada di tim yang berbeda dengan Saeron. Dan ini yang Hana tunggu -tunggu, waktunya main.
Semua sudah siap di posisi masing masing, lalu pak Minho melempar bolanya dan permainan dimulai.
Hana menguasai bolanya, ia mendribling bolanya menuju ring lawan. Namun Saeron ingin merebut bolanya, Hana mengoper bolanya ke Ryujin.
Ryujin membawa bolanya ke ring lawan dan masuk.
"Bagus Jin" kata Hana sambil tos dengan Ryujin
Sekarang bola ada di tim lawan dan dipegang oleh Saeron. Hana merebut bolanya darinya dan ternyata mudah merebutnya, segera Hana bawa ke ring lawan dan masuk.
Bolanya dipegang oleh Saeron lagi dan dia berusaha memasukkan bolanya ke ring, namun segera Hana gagalkan dan ia rebut bola itu dan mengopernya ke Doyeon, teman satu timnya.
Karena dia yang dekat dengan ring. Karena Doyeon juga tinggi jadi mudah untuk memasukkan bolanya ke ring.
Terdengar suara teriakan dari pinggir lapangan, dan ternyata itu Renjun. Dia menyemangati Saeron."AYO SAERON, KAMU PASTI BISA."
Hana merasa cemburu, Renjun menyemangati Saeron tapi dia tak menyemangati Hana juga, Hana merasa kesal. Ia merebut bola dari tim lawan dan memasukkannya ke ring.
Tak terasa waktu permainan pun habis dan permainan dimenangkan oleh tim Hana, skor timnya beda jauh dengan timnya Saeron.
"Kerja bagus teman-teman."
"Iya Han." balas Doyeon
"Yoi." balas Ryujin.
Lalu mereka beristirahat di pinggir lapangan, Hana mengambil air minum dan meminumnya. Tiba-tiba Renjun mendekati Hana.
"Kamu bisa ngalah gak sama Saeron? Kamu kan jago basket sedangkan Saeron enggak, kasih dia kelonggaran kek. Jangan mau menang sendiri."
"Maaf sebelumnya, tapi saat aku bersungguh sungguh tidak ada kata mengalah dalam kamusku."
"Kamu harusnya ngerti, jangan egois kayak gini."
Sungguh, Hana tak mengerti maksud Renjun. Cuma karena permainan, dia bisa marah kepada Hana.
"Aku gak ngerti lagi sama kamu Jun."
Baru Renjun mau jawab, dia dipanggil buat main basket.
Ada apa dengan Renjun yang sekarang, dia bukan Renjun yang Hana kenal. Hana lebih suka saat dia dulu belum mengenal Saeron, tapi Hana tak bisa menyalahkan Saeron dalam hal ini.
Bel istirahat sudah berbunyi, Hama sudah dikantin bersama teman-temannya dan jujur Hana merasa lapar sekali hingga tak menghiraukan temannya berbicara. Hana hanya fokus makan.
"Hana kamu dengar nggak?"
"Hah? Apaan Jen?"
"Kamu kalau makan nggak pernah merhatiin apa pun."
"Ya maaf Jen, lapar banget tau gak."
"Maklum aja Jen, Hana kalau urusan makan ya nomor satu."
"Iya juga ya Min." kata Jeno ke Jaemin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yours | Huang Renjun
Teen FictionHana suka Renjun, namun Renjun suka Saeron. Hana sering merasa sakit saat melihat Renjun bersama Saeron. Kebohongan dan pertengkaran sering Hana rasakan karena Renjun. Hingga pada saatnya Hana memutuskan untuk tidak mau mengenal sosok Huang Renjun l...