Ini hari dimana tugas Pak Heechul dikumpulkan.
Pak Heechul sudah masuk ke kelas beberapa menit yang lalu dan sekarang dia menyuruh untuk mengumpulkan tugas yang diberikannya.
Lalu sampailah kelompok Hana dipanggil, Hana memberikan buku tugasnya ke Pak Heechul. Pak Heechul memeriksa pekerjaan kelompoknya Hana, ralat pekerjaan Hana maksudnya.
"Ini beneran kelompok kamu yang buat?"
"Iya pak."
"Bagaimana cara kalian mengerjakannya?"
"Kami membagi tugasnya, sehingga semua anggota dapat bagian untuk dikerjakan."
Hana lihat pak Heechul tersenyum. "Bagus, silahkan duduk."
Hana kembali ke tempat duduknya, dan untungnya Pak Heechul percaya.
"Hana makasih ya." kata Haruto berbisik
"Iya, santai."
Hana melihat ke depan, tepatnya ke bangku Renjun dan Saeron. Renjun masih tak menoleh ke arah Hana. Hana hanya tersenyum, jadi inilah rasanya diabaikan oleh seorang Huang Renjun. Kemudian Hana menidurkan kepalanya di atas meja.
Renjun melihat sekilas Hana ke arah belakang, ia sebenarnya ingin baikan dengan Hana, tapi ia dikalahkan oleh egonya sendiri.
Renjun salah ya memarahi Hana waktu itu? Hana pasti sakit hati, apalagi Renjun melontarkan kata-kata yang tak pantas ia ucapkan.
Renjun merasa berbeda jika sedang marahan dengan Hana. Ia lihat Hana baik-baik saja meskipun mereka sedang bertengkar. Renjun tahu kalau Hana pasti sakit hati, tapi dia tidak akan menunjukkan rasa sakitnya itu. Hana memang sangat pintar menyembunyikan perasaannya.
Jujur saja, Renjun tidak tahan dengan semua ini. Ia ingin seperti dulu dimana ia dan Hana selalu bersama tanpa ada halangan apapun. Tapi sekarang.....
Renjun selalu menyuruh Hana mengalah tanpa tau perasaannya. Tugas yang diberikan oleh Pak Heechul pun Hana sendiri yang mengerjakannya, dan saat dikumpulkan Hana bilang kalau dia dan kelompoknya yang mengerjakannya. Renjun tidak terkejut dengan hal itu, Hana memang tidak mungkin bilang kalau dia sendiri yang buat tugas itu.
Renjun ingin sekali minta maaf, tapi egonya terlalu besar.
Renjun berencara akan minta maaf sepulang sekolah nanti, ia bersungguh sungguh untuk melakukannya. Renjun merasa tidak bisa berjauhan dengan Hana, dan Renjun tidak tahan lagi dengan semua ini. Ia tidak bisa mendiami Hana lebih lama lagi.
Renjun menunggu Hana di depan gerbang. Ia tidak akan main-main dengan urusan seperti ini.
Lalu datanglah Hana dengan wajah datar andalannya. Hana berjalan melewati Renjun, Renjun seperti angin lalu baginnya. Segera Renjun menahan tangannya Hana.
"Aku mau ngomong sebentar." Renjun merasa gugup saat menatap Hana
"Kalau kamu mau memarahi ku atau mengucapkan kata-kata menusuk, maaf aku tak punya waktu untuk itu."
"Dengerin dulu." Renjun sangat berharap Hana mau mendengarkan dirinya.
"Oke, aku dengerin jadi to the poin aja gak usah basa-basi."
"Jadi aku mau bilang kalau aku minta maaf, aku sadar kalau aku seharusnya gak bilang kata-kata itu ke kamu waktu itu. Tapi aku juga merasa marah sama kamu."
"Aku ngerti kalau kamu marah, tapi jangan kayak gitu juga Jun. Apa harus ya kamu mendiami ku seperti itu? Kamu tau rasanya? Itu sakit."
Renjun diam, pasti rasanya sangan sakit jika diabaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours | Huang Renjun
Genç KurguHana suka Renjun, namun Renjun suka Saeron. Hana sering merasa sakit saat melihat Renjun bersama Saeron. Kebohongan dan pertengkaran sering Hana rasakan karena Renjun. Hingga pada saatnya Hana memutuskan untuk tidak mau mengenal sosok Huang Renjun l...