24

1.1K 145 1
                                    

Bel pulang sudah berbunyi, Hana merapikan alat tulisnya lalu mengajak Haruto pergi ke cafe bersama. Hana dan Haruto pergi keluar kelas, sedangkan Renjun dan Saeron masih di dalam kelas. Saat di koridor, Hana bertemu dengan Yeji.

"Ehh Hana, tunggu bentar."

"Kenapa?"

"Aku mau minta maaf soal Hyunjin, aku nggak nyangka aja dia mau mainin kamu, jadi maafin ya Hana."

"Gapapa, Hyunjin udah ngejelasin semuanya kok sampai nangis malah."

"Hyunjin emang gitu Han, lebay orangnya."

"Haha iya."

"Oh ya, kamu mau kemana?"

"Mau ngerjain tugas. Oh ya lupa, kenalin ini Haruto."

"Hai, Hwang Yeji." Yeji mengulurkan tangannya.

"Hai, Watanabe Haruto." Haruto membalas jabatan tangan Yeji.

"Yaudah, aku duluan ya Hana, Haruto."

"Iya."

Yeji pun pergi, lalu Hana dan Haruto pergi ke cafe deket sekolah.

"Yeji cantik ya Han."

"Iya, kamu suka sama Yeji?"

"Enggak kok."

"Kalau beneran suka, kamu perjuangin dia. Nanti keburu diambil orang."

"Benar kata kamu Han. Oke, mulai besok aku bakalan perjuangin Yeji."

"Kenapa gak sekarang?"

"Sekarang kan mau ngerjain tugas dulu, makanya mulai besok aja."

"Terserah kamu."

Mereka berdua sampai di cafe, mereka memilih tempat duduk di pojok. Sambil menunggu Renjun dan Saeron datang, Hana menyiapkan peralatan untuk mengerjakan tugas.

Tak lama kemudian Renjun dan Saeron datang, dan bergabung. Hana duduk disamping Haruto sedangkan Renjun dan Saeron duduk di depan Hana.

"Kita mulai ya ngerjain tugasnya." Kata Haruto.

"Ini tugasnya dibagi aja ya, Saeron ngerjain yang ini dan Renjun ngerjain ya bagian ini, aku ngerjain yang ini dan Hana yang ini." jelas Haruto sambil menunjukkan tugas yang akan dibuat.

Mereka pun mulai mengerjakan tugas yang diberi Pak Heechul. Keadaan hening, dan yang terdengar hanya suara goresan pulpen di buku.

"Hana ini bener gak?"

"Ini salah, rumusnya bukan yang ini.  Kamu coba yang ini ya." kata Hana sambil menunjukkan rumus yang benar.

Hana melanjutkan tugasnya, namun dari tadi Renjun dan Saeron tidak berbicara dengannha. Mereka berdua hanya berbicara dengan Haruto, bahkan Hana tidak ditatap.

"Nih, bener gak?" Renjun memberi tugasnya ke Haruto buat di periksa.

"Bener gak Han?" Haruto menunjukkan tugasnya Renjun ke Hana.

Hana menghela nafas, pekerjaan Renjun benar-benar berantakan. Sepertinya Renjun tidak niat membuat tugasnya.

"Kalau ini bener gak."

Hana melihat pekerjaan Saeron dan hasilnya tidak jauh berbeda dengan pekerjaan Renjun. Hana menghela nafas lalu berkata "Udahlah, biar aku aja yang ngerjain biar cepat."

"Beneran Han? Gapapa?"

"Iya, beneran."

Hana mulai mengerjakan tugasnya, dan untungnya Hana mengerti dengan materi ini sehingga tak perlu waktu lama buat ngerjainnya.

Disaat Hana fokus ngerjain tugas, Renjun dan Saeron asik bercanda. Hana merasa terganggu, mereka bercandanya di depan Hana lagi. Tau gini mending Hana buat tugasnya dirumah. Kuatkan lah Hana ya Tuhan.

.

Hana sudah selesai ngerjain tugasnya, dan sekarang ia beres-beres, lalu mengambil tasnya.

"Aku duluan ya." kata Hana lalu pergi meninggalkan teman-teman dan mereka tak mengucapkan apa apa. Sabar aja Hana mah kalau gini.

Sampai dirumah, Hana melepaskan sepatuku dan meletakkannya di rak sepatu, lalu masuk ke dalam.

"Hana pulang."

"Kenapa jam segini baru pulang?" tanya Chanyeol.

"Buat tugas dulu tadi."

"Kenapa gak bilang?"

"Ya maaf, Hana lupa."

"Kebiasaan."

"Udah ya kak, kalau mau ngomel nanti aja. Hana capek banget, mau istirahat." kata Hana lalu pergi meninggalkan Chanyeol.

Sampai dikamar Hana menutup pintu dan menguncinya, ia tidak ingin dinganggu sekarang. Kemudian Hana melempar tasnya ke sembarang arah lalu berjalan ke kasur dan merebahkan diri.

Hana memejamkan mata, berusaha menyingkirkan pikiran tentang masalahnya dan Renjun, tapi ia tak bisa. Pikirannya terus tertuju kepada Renjun.

Sebegitu besarkah kesalahannya hingga Renjun tak mau menatap Hana dan berbicara dengannya? Apa posisinya sudah terganti dengan Saeron? Sebegitu sayangnya kah Renjun kepada Saeron hingga ia terus memojokkan Hana?

Hana bangun lalu mengambil HP di meja lalu kembali ke kasur, jika dalam keadaan begini Hana biasanya mendengarkan lagu. Dengan begitu suasana hatinya bisa membaik.

Nega pyeonhi georeul su issdorok, eonjenga neol wihaen gireul mandeureo jul geoya.

supaya kamu bisa berjalan dengan nyaman, aku akan membuat jalan yang nyaman untuk mu

Padowieseo heundeulligo isseodo, husnal urin padoreul balpgo seo isseulgeoya.

Meski aku diterjang ombak, kita akan bisa berdiri di atas ombak

Naccseon gil wieseo

Di jalan yang asing

Nuguna gil Ilheo beoril su isseo

Siapapun bisa tersesat

Heomnanha gildo naega hamkehal teni

Aku akan terus bersama mu

Uri dasi hamke noraehaneun geuttae, geunalkkaji

Sampai kita bisa bernyanyi bersama lagi, sampai saat itu

Neoreul hyanghan igireun kkeutnaji anheul geoya.

Jalan ini tidak akan berakhir

Modeun iyuwa i giri, areumdaun geon nega isseosseo.

Dengan semua alasan dan jalan ini, karena ada kamu yang indah

I girui kkeuteseo banhwanjeom majeo jinamyeon

Dan ketika kita kembali ke ujung jalan

Nega deoneun jichiji anhge naega, naega neol jikyeo julge

Maka kamu tidak akan lelah, aku akan melindungi mu.

Hogyeo museun il isseodo uri, dasi kkok mannaja

Bagaimana pun kita, harus bertemu lagi

Seventeen - Us, Again

Hana memang suka mendengarkan lagu sedih disaat begini, karena itu seperti mencerminkan keadaan dirinya.




Tbc.

Yours | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang