16

1.2K 149 10
                                    

Pagi ini Hana udah di sekolah, lagi belajar biar bisa jawab ulangannya Pak Heechul. Tiba-tiba datanglah teman-temannya yang kekurangan otak itu dan mereka ngumpul-ngumpul di bangkunya Hana.

"Aku belum siap ulangannya, materinya susah dan gak mau masuk di otak." keluh Jeno.

"Sama Jen, aku nggak ngerti sama materinya." balas Haruto.

"Apa buat contekan aja ya?" celetuk Haechan.

"Hmm, gimana ya?" Hyunsuk terlihat berfikir.

Disaat mereka sedang berfikir untuk buat contekan, tiba-tiba Renjun dan Saeron datang.

"Haii, lagi serius benget kelihatannya."

"Ini Jun, kita kan nggak ngerti sama materinya, lalu kita maunya buat contekan." Jelas Haruto.

"Kita? Kalian doang kali, aku nggak ikut. Nyontek is not my style." kata Hana sambil mengibaskan rambutnya.

"Iyalah is not your style, kamu kan ngerti. Tanpa belajar juga kamu bakalan bisa jawabnya." balas Ryujin.

"Terserah kalian aja, jangan bawa-bawa aku ke dalam urusan kalian."

Lalu mereka lanjut mengobrol.

Dan ujung-ujungnya mereka nggak jadi nyontek, mereka lebih milih pasrah. Ketimbang nyontek nanti ketahuan kan bahaya, apalagi sama Pak Heechul.


.


Ulangan udah selesai, dan sekarang mereka sedang makan sambil mendinginkan otak karena abis ulangan kata mereka.

"Aku pasrah aja kalau remed." Guanlin membuka percakapan.

"Kamu kan pinter Lin, nggak mungkin remed dehh kayaknya."

"Iya juga ya Jen, kalau remed ya pasrah aja, kalau nggak ya syukur."

"Kamu masih aman Lin, aku gimana?" kata Haechan.

"Ya itu mah urusan kamu." kata Jeno.

"Hana." Panggil Ryujin.

"Kenapa?"

"Dicariin sama Hyunjin."

"Dia dimana?"

"Didepan kelas tadi."

"Ohh yaudah." Hana berdiri lalu pergi dari kantin dan berjalan ke kelas.

Sampai di depan kelas, Hana lihat Hyunjin lagi ngobrol dengan teman sekelasnya. Tanpa basa-basi, Hana mendekatinya dan menepuk pundaknya.

"Ehh Hana."

"Kenapa nyariin?"

"Ah itu, nanti mau pulang bareng nggak?"

"Gausah, aku bisa pulang sendiri."

"Sekali aja ya."

"Aku bilang gausah."

"Aku cuma mau deket sama kamu aja."

"Kamu nyariin aku cuma mau bilang itu aja?"

"Hehe iya."

"Mendingan aku diem di kantin aja tadi."

"Jadi gimana? Mau nggak?"

"Sorry, nggak bisa."

Hana pergi dari hadapan Hyunjin. Dalam hati dia berfikir, ini orang apa-apaan sih. Hana kembali ke kantin, lagian masih ada waktu sebelum bel masuk berbunyi.

Hana sudah di kantin dan mencari teman-temannya lalu bergabung.

"Ehh Hana udah dateng, tadi ngapain dipanggil Hyunjin Han?" tanya Ryujin.

Yours | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang