42

1.3K 140 3
                                    

Saat ini Renjun berada di kamar Hana. Hana masih tidur dan Renjun hanya memandangi Hana, tangannya memegang erat tangan Hana.

Kemudian Hana bangun dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Hana terkejut melihat Renjun di depannya, lalu pikiran Hana kembali ke kejadian waktu itu.

"Ngapain disini?"

"Aku mau minta maaf"

"Ngapain minta maaf?"

Renjun tidak menjawab, Renjun memeluk Hana erat. Menyalurkan rasa rindu Renjun selama ini.

"Jun, lepasin."

"Biarin kayak gini dulu, Han." kata Renjun masih memeluk Hana.

"Aku rindu kamu" kata Renjun lirih.

Hati Hana luluh saat mendengar Renjun. Dengan ragu Hana membalas pelukan Renjun "Aku juga rindu kamu."

"Aku gak mau kita berantem lagi."

Hana mengangguk .

Renjun melepaskan pelukannya lalu menyingkirkan rambut Hana yang menutupi matanya.

"Cantik." gumam Renjun.

Renjun menggenggam tangan Hana "Aku tau kamu bosen dengerin kata maaf dari aku, tapi aku beneran minta maaf. Aku hanya ingin kamu maafin aku satu kali ini aja, terus nanti kalau aku buat salah lagi kamu boleh kok nggak maafin aku."

Hana mengangguk lalu memeluk Renjun lagi, pelukan hangat Renjun yang sangat Hana rindukan sekarang terpenuhi. Hana lemah kalau berurusan dengan Renjun. Buktinya Hana mudah maafin Renjun.

"Aku udah putus sama Saeron." ucap Renjun pelan

"Kenapa bisa?"

Renjun menggeleng, "Yang penting sekarang kebahagiaan aku itu kamu Han"

Hana berfikir, pasti Saeron merasa berat untuk putus dengan Renjun.








Sekarang diruangan Hana ada Taeyong, Jaemin dan Ryujin.

"Jungwoo gak kesini, Jin?" tanya Hana ke Ryujin.

Ini pertanyaan yang semua yang paling di wanti-wanti buat gak ditanyain. Tapi pada akhirnya ditanyin juga oleh Hana.

Ryujin melihat ke arah Jaemin dan mereka saling memandang. Ryujin bingung gimana cara jelasinnya.

"Kok diem?"

Taeyong mendekati Hana lalu mengelus kepalanya.

"Kamu jangan sedih ya nanti."

"Maksudnya?"

Taeyong menghela nafas "Jungwoo donorin ginjalnya buat kamu. Jungwoo kena leukimia dan udah divonis kalau hidupnya gak bakal lama lagi."

"Jadi, Jungwoo memilih untuk mendonorkan ginjalnya buat kamu. Sehingga Jungwoo bilang kalau kematiannya gak sia-sia."

Reaksi Hana? Terkejut lalu geleng-geleng.

"Gak mungkin, Kakak bohong kan?"

"Bener Hana."

"Pliss, jangan prank Hana, ultahnya Hana masih lama."

"Ini bukan prank Hana, ini beneran dan Jungwoo ada surat buat kamu." Taeyong menyodorkan surat yang dibuat Jungwoo.

Hana menerima surat itu dengan tangan gemetar, lalu Hana membaca surat itu


From : Jungwoo
To : Hana

Hai Hana
Kalau kamu baca surat ini, itu artinya aku udah gak ada.
Aku mau keluarin semua uneg-unegku, gapapa kan? Hehe

Aku terkadang kepikiran, jika suatu hari kita harus berpisah
Dan sekarang kita pisah beneran
Satu hal yang perlu kamu tau, kalau aku mencintaimu Hana.

Karena kamu aku bisa tersenyum
Karena kamu aku bisa menangis
Itulah sebabnya aku ingin berterima kasih sekaligus minta maaf

Terima kasih, kamu selalu disamping di hari-hari sulit ku
Aku minta maaf karena aku pergi tanpa pamit dulu sama kamu

Kapan pun dan dimana pun kamu berada dan kita tidak bersama lagi seperti sebelumnya, tetaplah menjadi Hana yang ceria ya

Jangan minta maaf
Jangan khawatir
Jangan takut
Jangan menangis

Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, kita akan bertemu dalam kenangan indah

Untukku kamu sangat berharga Han,
Aku ingin mengatakan bahwa aku ada disini, bahwa aku mencintaimu

Apapun yang terjadi, tersenyumlah ceria
Aku akan menjadi musim semi bagi senyumanmu

Aku mencintaimu Hana

Hana meremas surat Jungwoo dan air matanya meluncur bebas. Hana merasa tidak percaya apa yang telah terjadi.

"I-ini g-gak mungkin kan?"

Taeyong memeluk Hana dan mengelus kepalanya lembut

"Gak mungkin, lepasin Hana, Hana mau ketemu Jungwoo." Hana melepaskan pelukan Taeyong dan hendak turun dari ranjangnya.

Taeyong menahan Hana agar tidak turun, namun Hana memberontak dengan memukul dada Taeyong

Taeyong semakin mengeratkan pelukannya, dan tenaga Taeyong lebih besar dari Hana dan juga Hana masih lemah jadi tidak bisa melawan.
Jaemin pergi memanggil dokter. Kemudian dokter datang dan menyuntikkan obat penenang ke Hana

"Le-pas..." kata Hana perlahan berhenti dan pingsan di pelukan Taeyong . Semua yang ada diruangan bernafas lega.

"Biarkan dia istirahat, keadaannya belum pulih."

Taeyong mengangguk

"Saya permisi dulu."

Hana dibaringkan dan diselimuti sebatas pinggang. Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah Chanyeol.

"Gimana keadaan Hana?"

"Hana memberontak saat tau kalau Jungwoo udah gak ada, dan untungnya udah dikasi obat penenang." kata Taeyong

"Dia udah baca suratnya?"

Taeyong mengangguk. Chanyeol merasa sesak saat melihat Hana terbaring.

"Cepet sembuh sayang, Kakak kangen sunyuman kamu." ucap Chanyeol sambil mengelus kepala Hana lembut.

Disisi lain, Ryujin menyenggol lengan Jaemin "Emang ultah Hana kapan Jaem?" tanya Ryujin berbisik

"Bulan November Jin" jawab Jaemin

Ryujin cuma mengangguk.


Tbc.

Yours | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang