Setelah mendengar Renjun dan Saeron pacaran, Hana langsung tidak nafsu makan, ia bangkit dan pergi dari kantin tanpa mengucapkan apa apa.
Hana pergi menuju rooftop dan berjalan ke pembatas rooftop. Hana memejamkan mata dan membiarkan angin menerpa tubuhnya. Sungguh, yang ia ingin sekarang hanya ketenangan.
Hana kemudian duduk dibawah sambil menekuk lutut dan melipat tanganku diatas lututnya dan menelungkupkan wajahnya di tanganku.
Hana tidak ingin menangis tapi air matanya jatuh begitu saja, ia sangat jarang menangis. Bahkan Hana berpikir kalau menangis itu hanya buang tenaga saja.
Tapi sekarang Hana tau jika menangis bisa membuat perasaan menjadi lebih baik. Tiba tiba ia mendengar pintu rooftop terbuka, namun Hana tidak tau siapa yang membukanya. Ia tetap menangis.
Hana merasa ada yang berjalan mendekatinya dan kemudian mengelus kepalanya.
"Kamu nggak apa apa hmm?" tanya seseorang.
Tunggu, Hana tau suara ini. Hana mengangkat kepalanya dan menoleh, ternyata itu Jaemin.
"Udah nangis aja ga apa apa kok," ucap Jaemin lembut lalu memeluk Hana sambil mengusap kepala Hana.
"Rasanya sakit ya Jaem?" ucap Hana sambil tersenyum.
"Pliss, jangan senyum." Jaemin merasa sakit melihat Hana seperti ini.
Hana melepas pelukan Jaemin, dan Jaemin menghapus air matanya.
"Gimana? Udah enakan? " tanya Jaemin.
Aku hanya mengangguk, "Lumayan,"
"Jangan sedih lagi ya Han, aku jadinya ikut sedih"
"Iya Jaem."
Hana menghabiskan waktu istirahatnya di rooftop, dan ketika bel berbunyi Hana dan Jaemin pergi dari rooftop dan menuju kelas. Jaemin mengantar Hana sampai di depan kelas.
Sampai di depan kelas, Hana langsung dipeluk oleh Ryujin yang sepertinya menunggunya.
"Hana, kamu nggak apa-apa kan?"
Hana hanya menggeleng.
"Yaudah, aku kembali ke kelas ya, jangan sedih lagi. Ryujin, titip Hana ya." ucap Jaemin
"Iya, tenang aja Jaem,"
Jaemin pergi dari kelas Hana dan menuju kelasnya. Ryujin pun membawa Hana masuk ke kelas.
"Han, kalau kamu butuh teman cerita, kamu bisa sama aku jangan dipendam sendiri"
"Kamu kemana aja Han?" tanya Renjun tiba-tiba.
Hana tidak menjawab, ia mengambil headset dan memakainya. Hana merasa sangat kesal tentang kemarin, masa Renjun udah lupa sih?
"Hana kenapa Jin?" tanya Renjun ke Ryujin.
"Dia nggak apa apa." jawab Ryujin
"Terus kenapa dia pergi nggak bilang ke aku?"
"Kenapa dia harus bilang ke kamu Njun, emangnya kamu siapanya Hana?"
Hana sebenarnya tidak mendengarkan lagu lewat earphonenya. Ia hanya memakainya saja agar Renjun mengira bahwa Hana mendengar lagu dan dia tidak menanyai Hana.
"Aku sahabatnya."
Hana tersenyum tipis, cuma sahabat ya?
"Iya kamu memang sahabatnya, tapi kamu pernah nggak ngerasain jadi Hana?"
"Maksudnya?"
"Kamu pernah nggak rasanya nggak dianggap ada, diabaikan, selalu dibohongi, pernah nggak? "

KAMU SEDANG MEMBACA
Yours | Huang Renjun
Fiksi RemajaHana suka Renjun, namun Renjun suka Saeron. Hana sering merasa sakit saat melihat Renjun bersama Saeron. Kebohongan dan pertengkaran sering Hana rasakan karena Renjun. Hingga pada saatnya Hana memutuskan untuk tidak mau mengenal sosok Huang Renjun l...