32

1.2K 142 24
                                    

Pagi ini Hana bangun terlambat, kemarin Hana udah bilang kalau ia mau sekolah hari ini. Tapi Chanyeol nggak ngasi. Hana bersikeras buat sekolah dan Chanyeol hanya mengangguk.

Namun pagi ini ia bangun terlambat, Chanyeol sudah berangkat bersama Jaemin dan Taeyong. Perasaan dirinya sudah memasang alarm tapi kok gak bunyi, Hana heran. Tapi Hana yak menghiraukan itu, dia lebih baik segera bersiap siap.

Dan itu ulah Chanyeol. Chanyeol mau Hana istirahat dirumah. Chanyeol masuk ke kamar Hana lalu mematikan alarm Hana supaya Hana tidak bangun pagi dan akhirnya gak sekolah.

Tapi bukan Hana namanya kalau tidak keras kepala.

Hana segera bersiap-siap dengan seragamnya. Bel berbunyi beberapa menit lagi. Hana berangkat dengan berlari ke sekolah. Hana tidak sarapan, dia tidak mau terlambat.

Sampai di sekolah, Hana melihat gerbang sudah ditutup.

"Sial, aku terlambat. "

Hana berjalan ke gerbang dan mengoyang-goyangkan gerbangnya.

"Yahh udah ditutup gerbangnya."

Hana menoleh ke sampingnya dan ternyata itu Saeron.

"Kamu juga telat Sae?"

"Hehe iya Han, kesiangan bangun Kalau kamu?"

"Sama."

Hana menggoyangkan gerbangnya lebih keras, Hana merasa kesal.

"Hey kalian, kenapa terlambat?"

Hana melihat Pak Jinho mendekati mereka.

"Kesiangan Pak." kata Saeron dan Hana

"Alasan"

"Pak, kita masih bisa masuk gak?" tanya Hana

"Kalian mau masuk?"

Hana dan Saeron mengangguk.

"Kalian bisa masuk, tapi kalian dapat hukuman dulu."

"Oke, yang penting bisa masuk." kata Hana

"Kamu kenapa bonyok gitu?" tanya Pak Jinho sambil menunjuk Hana.

"Berantem Pak."

"Ada-ada saja."

Pak Jinho membuka gerbangnya dan menyuruh Hana dan Saeron mengikutinya. Pak Jinho mengajak Hana dan Saeron ke lapangan yang banyak sampah.

"Nah, tugas kalian bersihin lapangan ini. Hana bagian utara dan Saeron bagian selatan, setelah ini kalian boleh masuk kelas." Kata pak Jinho lalu pergi meninggalkan Hana dan Saeron berdua.

Hana menghela nafas lalu menaruh tasnya di pinggir lapangan, kemudian mengambil sapu dan mulai membersihkan lapangan bersama Saeron.

Hana mengerutu, karena lapangan ini selain luas juga banyak sampah. Ini sudah mau istirahat, namun Hana dan Saeron belum selesai dengan hukuman mereka.

Sinar matahari sudah terasa menyengat, namun Hana mencoba untuk tetap kuat.

Bel istirahat berbunyi dan hukuman mereka berdua masih belum selesai. Hana mengajak Saeron untuk istirahat sebentar di bawah pohon dipinggir lapangan. Hana merasa gerah, ia mengibaskan tangannya.

"Capek gak Sae?"

"Banget Han, rasanya mau pingsan."

Hana mengangguk, ia juga merasa sangat lelah. Belum lagi sinar matahari yang cukup terik. Tiba-tiba ada yang datang dan menyodorkan minuman ke Saeron. Hana menoleh dan itu adalah Renjun.

Yours | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang