17

1.2K 144 4
                                    

Saat ini Hana sedang di kantin sama teman-temannya. Biasalah lagi ngobrol bareng. Tapi, tiba-tiba Hana ingin ke toilet, ia bilang ke teman-tannya lalu pergi ke toilet.

Sampai di toilet Hana bertemu Heejin, Koeun dan Lami.

'Mereka lagi'

Hana berjalan melewati mereka tapi Heejin memegang tangannya Hana.

"Kamu emang nggak pernah puas ya, udah deketin Renjun dan Jaemin, sekarang deketin Hyunjin juga."

"Kamu salah paham, aku nggak deketin Hyunjin, tapi Hyunjinnya yang ngedeketin aku."

"Nggak usah ngeles." Lami ikut bicara.

"Dia kan semua cowok di deketin" Kata Koeun.

"Dasar bitch!"

Hna menarik nafas lalu menghadap ke Heejin.

"Bukannya yang bitch itu kalian ya? Pakaian kalian aja udah kayak bitch, kalian mau sekolah apa ke club?"

"Bitch kok teriak bitch." lanjut Hana dengan nada kesal.

Bisa Hana lihat wajah mereka memerah, mungkin mereka malu atau bisa jadi mereka marah. Hana mau keluar dari toilet tapi mereka mencegahnya

"Mau kemana? Ini peringatan terakhir ku jangan deket-deket Hyunjin lagi, atau aku buat hidup kamu menjadi kacau."

"Gak usah repot-repot, hidup aku udah hancur."

"Lagian kalian kenapa suka banget ngurus hidup orang, mau aku deket siapa aja itu urusan ku dan kalian juga nggak tau apa-apa. Mendingan diem."

"Apa yang kami nggak tau?" tanya Lami.

"Tuhh kan kamu nggak tau, jadi kamu diem aja."

"Kamu itu!" Lami menunjuk kearah Hana.

"Apa?"

"Kamu nggak ada takut-takutnya ya sama kita!?" kali ini Koeun yang bicara.

"Ngapain takut sama kalian? Sama-sama makan nasi juga."

"Kamu ya dibilangin malah ngelunjak! Pokoknya kami mau kamu ngejauhin Hyunjin, Renjun dan Jaemin, kamu tuh nggak ada apa-apanya sama kita, kita itu beda!" kata Heejin.

"Iyalah beda, kalian kan bitch dan aku manusia normal." kata Hana santai.

"Kamu tuh ya!"



Plakkk




Heejin menampar Hana.

Hana menatal Heejin dengan tatapan tidak santai, bahkan keluarganya saja tidak pernah menampar Hana atau main fisik yang lainnya. Tapi ini orang asing yang tiba-tiba masuk kehidupan Hana dengan santai nya menampar Hana.

"Semoga kamu kapok." kata Heejin sambip tersenyum.

"Kapok? Tamparan segini bikin aku kapok? Oh no no no, nggak mungkin. Tamparan nggak ada artinya juga."

"Kamu mau lagi tamparannya? Sini aku kasih." Heejin siap-siap ingin menampar Hana lagi.

Tapi Hana menahan tangannya lalu berkata, "Kalau nggak bisa nampar mendingan gak usah deh."

"Kalian ngebuang waktu ku yang berharga demi bacotan nggak berguna kalian. Mending aku pergi, nggak ada gunanya ngomong sama orang nggak ada otak kayak kalian." lanjut Hana.

Hana pergi dari toilet dan tidak lupa membanting pintu toilet, bodo amat kalau rusak. Tiap ketemu mereka bawaannya selalu kesel, itu orang emang hobi nyari masalah.

Yours | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang