04-Week

379 66 10
                                    

Jika cara sederhana bisa membuatmu melupakan keluh kesah, mengapa tidak aku coba saja?
_Fariz Mahesa_




Hari minggu yang membosankan bagi seorang Irfan, maklum gaes dia kelamaan ngejomblo. Aktivitasnya sekarang hanya sekedar rebahan, main game, nyemil, nonton tv. Menurutnya hari liburan memang nampak biasa saja, tapi ia juga harus tetap bersyukur karena otaknya masih bisa diistirahatkan.

Kali ini ia membuka pesan grup chat dan mengirimkan sesuatu disana.

😎Trio Tamvan😎

Irfan
P
P
Cuk

BagasNyett
Paan bangsat!

Irfan
Gabut nih:(

BagasNyett
Astaga lupa, lo kan jones.

Irfan
Jomblo-jomblo gini banyak yang ngantri

BagasNyett
Palingan yang suka sama lo cuma nenek-nenek katarak.

Irfan
Astaga, jangan bully aku:(

Bos Fariz
Brsk!

Irfan
Wah pak bos irit banget ngetiknya. Gue ke rumah lo sekarang! Dah.

Bos Fariz
Ngapain anying

BagasNyett
Gue juga ke rumah lo, Riz. Mumpung nggak ada jadwal sama Tia. Bye.

Irfan langsung menutup grup chat dan segera bersiap-siap tak sabar ingin menghancurkan isi rumah sahabatnya.

***

"Sialan! Mau pada ngapain tuh bocah pake acara main ke rumah gue segala!" Fariz menggerutu dalam hati. Pasalnya, tiap kali kedua coronya itu main ke rumah pasti mereka tak segan-segan untuk membuat kekacauan dan memberantakan setiap sudut rumah. Pada akhirnya, Farizlah yang kena omelan sang mama.

"I'm Coming beby!!" Teriakan Irfan dari arah pintu yang langsung menerobos ke ruang tengah.

"Ada juga kalau tamu tuh ngucap salam terus ketuk pintu, bukan malah teriak-teriak terus langsung nyelonong gitu aja sat!" Umpat Fariz.

"Bro, buset gue sih owh aja!"

"Virus warga +62 mulai kambuh"

Selang beberapa menit terlihat Bagas yang tengah berlari dari luar dan menghampiri mereka.

"Ngapa lo, Gas?" Tanya Irfan.

"Gue habis dikejer kembaran lo."

"Perasaan gue tuh anak semata wayang, deh." Gumam Irfan.

"Emang siapa yang ngejer lo, Gas?" Tanya Fariz.

"Anjing milik tetangga lo, Riz."

"Bangsatt! Pake ngatain kembaran gue segala!" Umpat Irfan. Fariz hanya terkekeh melihat tingkah kedua sahabatnya yang otaknya agak gesrek gara-gara pas pembagian otak mereka tidak mau diam.

"Btw, gue haus nih habis lari-larian. Tuan rumah nggak peka banget, sumpah!" Bagas menyindir Fariz yang sedari tadi asik main game di ponselnya.

"Ambil sendiri aja, sekalian sama cemilannya tapi jangan banyak-banyak!"

"Ck, orkay pelit." Umpat Bagas dan segera menuju dapur kemudian kembali lagi membawa 3 gelas jus jeruk dan beberapa cemilan di mampan.

"Nyokap lo mana, Riz?"

"Lagi keluar sama Sasa." Jawabnya dan mendapati anggukan dari kedua sahabatnya.

"Riz?"

"Hmm."

"Lo suka sama Hana?"

"Menurut lo?"

"Menurut gue sih lo suka sama dia, soalnya keliatan banget sama sikap lo yang beda ke dia."

"Beda gimana?" Tanya Bagas.

"Ya lo kan tau sendiri kalo Fariz itu anti cewek. Maksud gue, Fariz kan anaknya Cuek banget ke cewek. Nah, giliran sama Hana jadi keliatan banget ngejer-ngejernya"

"Diem, lo!" Fariz yang menjadi topik pembicaraanpun mulai merasa risih. Ia mulai mengupas kacang dan membuang kulitnya tepat ke Wajah Irfan.

"Lo ngajak ribut?" Irfan yang mendapat kulit kacang jadi geram melirik sengit ke arah Fariz.

"Lo dan Kulit kacang itu sama saja!" Ucap Fariz.

"Maksud, lo?" Tanya Ifran.

"Sama-sama Sampah!" Jawab Bagas dengan enteng. Irfan yang tak terima langsung memukul pundak Bagas dengan kencang, sedangkan Fariz malah tertawa diatas penderitaan Bagas.

"Bosan nih! Ngopi di luar yuk?"

"Boleh, bentar gue ganti baju dulu."

***

"Jarang-jarang yah kita ngecafe kayak gini, biasanya kan kalau hari libur pada sibuk masing-masing. Tia sibuk jalan sama Bagas, Hana sibuk di depan laptop buat nulis, dan aku sibuk ngehalu." Ucap Kiya yang sedang menikmati es cream di sebuah kafe bersama Tia dan Hana. Ya, mereka sedang berada di salah satu cafe dekat sekolah.

"Jangan ngehalu terus, Kiya! Lama-lama bisa gila lo gara-gara tuh halu nggak pernah jadi kenyataan."

"Andai aja halu-halu gw jadi nyata, mungkin saat ini gw udah hidup serumah sama Sehun."

"Kudu di ruqyah nih bocah!"

"Saha sia! Keluar dari tubuh sahabat gue! Keluar lo! Lo mimi peri kan yang ngerasukin kiya! Keluar! Kasian sahabat gue masih muda udah gila!" Ucap Tia sembari memegang kepala Kiya dengan kuat, tak peduli beberapa pandangan menatap tingkah aneh mereka.

"Tia, bangsat! Malu-maluin istri Sehun!"

"Najis."

"Eh, itu bukannya pacar lo Tia." Suara kiya ketika melihat Bagas dan teman-temannya dari arah pintu masuk, Tia yang kepo ikut menoleh.

"Bagass!!" Teriak Tia sembari melambaikan tangan ke arah Bagas.

"Tia! Bro, kita bareng sama mereka aja!" Ucap Bagas dari sebrang sana.

"Tia, lo ngapain sih panggil mereka? Gue nggak mau ketemu sama Fariz!" Hana semakin mengumpat, menyebalkan sekali pikirnya. Sedangkan di sebrang sana ada seseorang yang berteriak YES dalan hatinya, dia Fariz.

"Yahh, ketemu mak lampir!" Sindir Irfan.

"Bacot, lo! Emangnya lo doang yang bosen, gue juga muak liat muka lo! Muka lo kecut, nggak ada manis-manisnya kayak Sehun" Ketus Kiya.

"Setidaknya gue nggak plastik kayak idola lo! Haha!" Setelah itu Irfan langsung kena tabok dari Kiya dan membuat semuanya jadi tertawa.

Mereka sudah duduk melingkar ber-enam di bangku masing-masing dengan sebuah kopi dan es cream tersaji di meja, menikmati suguhan bersama sembari berbincang sesuatu yang unfaedah.

"Tia, kenapa nggak tadi malem minggu aja sih pesta ulang tahun lo? Kenapa mesti nanti malem yang besok paginya sekolah? Kan nggak asik!" Protes Kiya.

"Suka-suka Tia, lah. Kan yang mau ulang tahun dia bukan lo, lambe turah!" Sahut Irfan.

"Bacot! Gue nggak nanya lo, setan!" Kiya mengumpat sembari memberi tatapan sinis pada Irfan.

"Soalnya meped banget persiapannya. Tapi kalian jangan lupa pada dateng nanti malam, ya?"

"Siap princess! Aku akan datang paling awal, kan aku orang spesial di acara pesta sekaligus di hatimu." Ucap Bagas seraya merangkul pundak kekasihnya. Sontak semua matapun beralih padanya dan Tia.

"Huuuu Bucin!" Seru Fariz.

"Dari pada lo, jomblo!"

"Gue kan udah ada calonnya, nih samping gue." Sementara Hana yang berada di sampingnya langsung bergidik ngeri.

***

TBC!

Jangan lupa di vote♥

Hana Life Story [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang