22-Tuduhan Seranjang

321 27 4
                                    

Tak usah takut. Aku bersamamu. Genggam tanganku dan tetaplah kuat untukku. Untuk kita.
_Fariz Mahesa_



Bagaikan langit

Di sore hari

Berwarna biru

Sebiru hatiku

Siapa sangka jika saat ini Irfan tengah memeragakan gaya tiktok yang lagi viral akhir-akhir ini. Mimik wajahnya berubah-ubah tiap bait, mulai dari gaya tersenyum, cemberut, wajah konyol, hingga  lidahnya dijulurkan bak anak alay.

*Takk!
Dua pensil mendarat di ujung kepala dan beralih ke ponselnya, siapa lagi kalau bukan ulah Fariz dan Bagas. Mereka terlihat tampak jengah dengan manusia satu ini. Fariz mengumpat dalam hati, jika saja Irfan bukan sahabatnya, sudah dipastikan ia akan menerkam Irfan bak binatang buas. Salahkan saja Irfan yang terlalu menyebalkan.

"Ganggu aja bangsat!"

"Malu sama pisang lo anjir! Laki-laki  mainnya tiktok najis!" Umpat Bagas.

"Heh sempak kuda! Suka-suka gue lah."

"Jangan merusak citra sebagai most wanted deh, Fan!"

"Ya maap, gue kan cuma pengen ikut-ikutan kayak anak jaman sekarang."

"Jijik." Gerutu Fariz

"Yang kemarin habis holiday sensi ae nih. Kenapa? Gagal grepe-grepe Hana?"

"Bacot!"

Bel sekolah berbunyi menandakan waktu istirahat sudah selesai, kini semua isi kelas sudah menduduki bangkunya masing-masing. Hanya mereka bertiga yang sekarang masih duduk di lantai paling belakang dengan seribu obrolan unfaedah.

***

"Pulang sekolah jadi kan?" Tanya Tia.

"Jadi dong, di rumah gue aja." Ujar Hana, sementara raut muka Azkiya tampak tengah kebingungan.

"Kiya! Lo kenapa?"

"Eh, a-anu. Gue nggak bisa kalau hari ini."

"Aish, kenapa? Bukannya kemarin lo yang maksa kita buat ngerjain hari ini sepulang sekolah?"

"Anu, emm. Mama gue, iya. Mama gue lagi sakit sejak tadi malam, dan gue harus nemenin mama sepulang sekolah."

"Tante Mia sakit? Ya udah nanti kita jenguk ke rumah lo, ya?"

"Ehh! Nggak usah. Nggak terlalu parah kok sakitnya."

"Hmm ya udah, deh! Kerja kelompoknya besok lagi aja." Ujar Hana.

"Oke. Gue ke toilet dulu ya?" Azkiya beranjak dari tempat duduknya kemudian segera berlari meninggalkan kelas.

"Lo ngerasa ada yang aneh nggak sih, Na?"

"Aneh apa?"

"Sikap Kiya kok mendadak aneh, kenapa ya?"

"Gue juga nggak tau. Mungkin dia lagi mikirin mamanya."

Hana Life Story [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang