18

17K 854 116
                                    

"Dugong! Ayo berangkat lama amat elah." Ray teriak teriak dari depan rumah.

"Bentar! Lo tau sepatu gue dimana gak?!" tanya Fani.

"Gak tau! Coba liat di rak sepatu gue, siapa tau ada disitu!"

"Ada nih! Bentar gue ambil tas!" Fani ambil tas lalu mengunci rumahnya cuss deh.

"Yuk." kata Fani.

"Mau mampir ke rumah Mama gak?" tanya Ray.

"Gak deh. Mau ngapain juga, mending kalo dikasih duit."

"Duit mulu lo."

Ga lama setelah itu Ray sama Fani udah sampai disekolah, mobil Ray masuk ke parkiran sekolah.

"Gue masuk bareng lo." titah Ray.

"Ihh apaan biasanya kan lo nyamperin tuh bala bala lo dulu."

"Males. "

"Yaudah lo jalan belakang gue, agak jauhan dikit." kata Fani.

"Iya."

~*~

Sampai dikelas Fani langsung duduk di bangkunya dan ada Gladis yang udah duduk manis di bangku sebelah Fani. Dia mah pagi banget berangkatnya.

"Haii." sapa Fani ke Gladis.

"Hm... "

Fani mengernyitkan dahinya, bingung dengan sikap Gladis. "Lo kenapa? Dateng bulan? Mulut lo kaku? Sariawan?"

"Ishhh lo lama banget gak masuk sekolah. Gue sendiri tau, bete gue jadinya." kata Gladis.

Fani tertawa mendengar omongan Gladis, "Orang gue baru pulang."

"Noh kan lo berangkat belakang lo ikut berangkat. Kalian ini ada hubungan apa sih?" tanya Gladis.

"Gue sama dia ada hubungan? Hahaha ngaco lo."

"Ya masa sih lo gak berangkat dia ga-"

"HEYY YOOOO JINO AND BAGAS COMEBACKKK!" teriak Jino yang membuat seluruh isi kelas menatap Jino dan Bagas.

"BRISIK!" sungut Fani.

"WAHHH UDAH BALIK NIH SIH TOA EHHH BANG RAY JUGA!" kata Jino.

"BRISIK!" sungut Fani sekali lagi.

"Weehh selow dong, kok bisa samaan gitu berangkatnya?" tanya Bagas.

"Emang gue pikirin." acuh Fani.

"Eh lo bertiga tau gak, katanya ada murid baru pindahan dari Korea. Cantik katanya, boleh lah buat mamas jino." ucap Jino.

"Lea.. "

"Kelas berapa?" tanya Fani.

"11."

"Adek kelas."

~*~

"Dis temenin gue ke perpus ya, kembaliin ini buku." kata Fani.

"Ayo."

Mereka berdua pergi ke perpus sedangkan Ray sama temen temennya lagi berunding, ngerundingin hal ngga jelas.

"Broo ikut Fani apa nyamperin tuh adek kelas?" tanya Jino.

"Ngapain nyamperin adek kelas?" kali ini Ray yang bertanya.

"Kenalan gitu lah ya gak Gas, siapa tau aja kan jodoh gitu."

"Jodoh dari hongkong!" sinis Ray.

"Eh ya bukan dong. Itu namanya jodoh dari korea."

Nikah Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang