30

20.9K 837 127
                                    

Dirumah Mama...

Ya Fani ma Kak Ara lagi dirumah Mama. Kebetulan ada Papa.. Padahal sekarang hari Senin, Papa gak kerja?

"Eh tumben Ara ikut.. Kenapa?" Mama.

"Gini mah..." Fani.

"Sumpah gue takut beut Ya Tuhan.. "

"Fani mo pergi buat sementara waktu." Fani.

"Hah? Pergi?" Mama sama Papa Fani tekejut.

"Iya.. "

"Kemana?"

"Jauh mungkin." Fani.

"Loh emang kenapa? Ada apa sih ini sebenarnya." Mama.

"Ray nyakitin Fani." Kak Ara.

"Apa? Coba jelasin yang jelas ke Mama." Mama.

"....." Fani cuma bisa nundukin kepala doang. Takut.

"Tenang gue yang jelasin." Kak Ara.

"Jadi gini Om, Tante. Ray itu punya sahabat dari kecil, trus sahabatnya balik lagi namanya Lea. Nah pas balik lagi itu Ray udah nikah ma Fani. Tapi malah Ray pacaran ma Lea. Kita sering buntutin Ray kalo mau ketemu ma Lea. Ray sering boongin Fani. Sering gak dirumah kalo malem malem. Tapi Ray itu cinta ma Fani juga ma Lea. Dia maruk orangnya. Nah kemaren malem itu Ray gak pulang semaleman, Fani khawatirin Ray eh ternyata dia nginep di apart Lea dan sesuatu yang gak pernah terbayangkan terjadi. Gitu Tan.. Jadi Fani mau nenangin pikirannya dulu, tenang Ara ikut kok." Kak Ara.

"Fani.. Kok kamu ngga cerita ke Mama.. Maafin Mama sama Papa yang udah jodohin kamu sama Ray, udah maksa kamu buat nikah ma Ray, kami minta maaf." Mama.

"Fani takut Mah, Fani takut Mama sama Papa marah dan Mama sama Papa gak usah minta maaf mungkin ini jalan hidup Fani." Fani.

"Kalo itu yang kamu mau, kamu boleh pergi buat sekedar nenangin pikiran. Emang mau pergi kemana? Kapan? Nanti papa urus semua." Papa.

Senyum Fani terukir, ini gak sesuai dengan apa yang fani pikirkan. Fani kira Mama, Papanya bakal marah banget, eh ternyata enggak.

"London. Fani mau ke London besok." Fani.

"What! London?" Kak Ara.

"Hmm."

"Hati-hati nak disana... Pulang secepat mungkin. Ara jagain anak Tante." Mama.

"Siap Tante, asal duit ngalir terus hahaha." Kak Ara mencoba mencairkan suasana.

"Tenang itu mah.. Ahahaha." Papa.

"Oh ya Mah sampein salam Fani ke Mami ke Papinya Ray juga ya.. Trus jangan bilang ke siapa siapa Fani pergi ke London, terutama Ray." Fani.

"Iya tenang aja.. Trus masalah sekolah kamu gimana?" Mama.

"Tenang Mah.. Fani bisa sekolah disitu atau homescholling." Fani.

"Bagus deh...duh tapi Mama gak rela Fani pergi." Mama.

"Buat sementara doang kok Mah." Fani.

"Sudah sudah jangan pada mewek,  mending kita makan siang." Papa.

"Om tau aja kalo Ara laper." Kak Ara.

Udah makan
Udah main juga

Fani ma Kak Ara pamit pulang.

"Mah, Fani pulang yah, besok Mama sama Papa gak usah nganterin Fani ke bandara, yang penting doain Fani selalu aja." Fani.

"Iya nak,, sering sering telfon Mama ya.." Mama meluk Fani kenceng banget, dia tau anaknya lagi rapuh saat ini.

Nikah Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang