64

13.5K 601 30
                                    

Sampe rumah sakit, Fani dibawa masuk ke ruang rawat biasa dulu, belum masuk ruang bersalin.

Dirumah sakit sekarang baru ada si Jino doang, karena yang Ray kabarin baru Jino.

"Mata lo kek panda Ray."

"Ga tidur gue."

"Ray... Ishh." rintih Fani.

Ray mendekat yang awalnya dia duduk di sofa bareng Jino sekarang pindah duduk didekat Fani.

"Apa?"

"......"

"Lah ditanya malah diem aja."

Diem Fani tuh lagi nahan rasa sakit. Untuk saat ini terlintas dipikiran Fani, Fani pen jadi anak kecil lagi ah.

"Mama.. "

"Kasih tau Mamanya Fani, Ray. Lagian lo Fani lagi kayak gini ga ngabarin keluarga satu pun malah ngabarin gue." Jino.

"Otak gue lagi ilang tadi. Kasih tau Mamanya Fani gih." Ray.

"Kok gue?"

"Ponakan lo ini. "

"Iya iya." Jino bangkit dia jalan keluar mo nelpon Mamanya Fani kalo bisa sekalian Maminya Ray.

"Udah tenang gue disini kok." Ray.







Tak lama kemudian Mama Fani dateng disusul Mami Ray. Para bapak bapak gak ikut katanya nyusul aja ntar.

"Jin lo telpon Mami gue?" Ray.

"Iya."

"Rayhan sini kamu!" Mami.

"Kenapa Mi?"

"Kamu ya istri lagi kayak gini gak ngabarin Mami sama sekali! Sok gaya bisa sendiri? Hah?!" Mami ngejewer telingannya Ray ampe merah.

"Aduh Mi sakit akhh..ya maaf lagian juga Ray bingung banget." Ray.

"Untung Jino ngabarin. Lain kali kalo ada apa apa kabarin Mami." Mami.

"Iya."

"Yodah awas.. Ni mantu Mami gimana?" Mami jalan kearah Fani sama Mamanya.

"Nak sayang....hey." Mama Fani ngelus ngelus pipinya Fani.

"Mama sakit.."

"Iya sayang Mama tau. Udah ga papa ya tar juga ilang. Mama disini nungguin kamu kok." Mama ngecup pipinya Fani.

"Ternyata begini rasanya lahiran. Gue ngerasain sekarang, dan ini tuh bener bener ga enak."

"Fani sayang...ayok semangat, anak kamu sama Ray mau lahir loh, kamu mau ketemu sama dia, harus semangat okey?" Mami.

"Iya Mi.. "

Fani biarlah dulu sama ibu ibu, Ray sama Jino mutusin buat pergi keluar cari makan, laper blom makan kan.

"Beli apa nih?" Jino.

"Nasi goreng aja, tapi depan jalan situ." Ray.

"Yaudah ayok."
Jino sama Ray pergi ke tukang penjual nasi goreng disebrang jalan sana tepat berhadapan sama rumah sakit.

"Bang nasi gorengnya 5 porsi ya, yang 3 bungkus, 2 makan sini." Ray.

"Iya siap, tunggu dulu Mas."

Ray sama Jino duduk dibangku yang disediain sama tukang nasi gorengnya.

Pas lagi nunggu nasi goreng Ray ngeliat mobilnya Kak Ara masuk area rumah sakit.

"Cuy cuy cuy ada Kak Ara noh." Ray nepuk nepuk pahanya Jino.

Nikah Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang