33

21K 856 127
                                    

Dirumah..

"Gak ada yang berubah masih kayak dulu.. Ruang tamu tempat gue buat nunggu Ray pulang. Ruang tv tempat gue bercanda bareng Ray. Meja makan tempat gue debat bareng Ray. Ditangga tempat gue nyobek baju Ray. Di kamar atas tempat gue tidur ma Ray, tempat gue bercanda ma Ray dan tempat gue berantem hebat ma Ray."
Fani jadi muter memorinya yang dulu kan, entah rasanya aneh gitu balik lagi kerumahnya yang dulu.

"Woy napa diem! Sini masuk. Kaya bukan rumah sendiri aja." Ray.

"Ayah kok Kakak ini ikut?" Rafa.

"Iya.. Dia tidur disini." Ray.

"Kenapa? Gak boleh?!" Fani.

"Fan lo bener bener gak punya rasa keibuan gitu." Ray.

"Emang lo ada rasa kebapaan?" Fani.

"Noh udah ada buktinya.. Udah gede kan." Ray sambil melirik ke Rafa.

"Hmm.. Bi Irah mana?" Fani.

"Bi Irah udah gak kerja disini lagi dari gue pindah ke apart Lea." Ray.

"Trus lo ngurus Rafa sendiri?" Fani.

"Iya."

"Dikasih makan apa dia?" Fani.

"Makanan buatan gue lah." Ray.

"Emang lo bisa masak?" Fani.

"Bisa diajarin Lea." Ray.

"Oh!" Fani berjalan trus naik ke atas udah sampe ditengah tangga dia balik lagi turun.

"Kenapa turun?" Ray.

"Gue tidur kamar bawah aja.."

"Kenapa?" Ray.

"Gak papa.. "

"Lo gak mau tidur ma gue? 4 tahun gue gak tidur ma lo.." Ray.

"Males."

"Lo masih sebel ma gue?" Ray.

"Dari dulu sekolah gue juga sebel ma lo!" Fani akhirnya naik ke atas.

"Ayah.. " Rafa narik narik bajunya Ray.

"Ya?"

"Lapel.. " Rafa.

"Rafa laper.. Bentar yah Rafa duduk dulu di meja makan. Sini Ayah gendong." Ray menggendong Rafa trus dudukin di kursi.

"Rafa mau makan apa?" Ray.

"Nasi goleng aja."

"Oke Rafa tunggu sini ya.. Ayah masaknya bentar." Ray mengecup pipi Rafa sebelum dia mulai masak.

Dan tanpa Ray sadari Fani melihat itu dari atas. Semua tingkah Ray tadi ketangkep mata Fani.

"Lo bener bener berubah... Lo bisa jadi Ayah sekaligus Ibu yang baik buat Rafa.  Gue merasa bersalah ma lo Ray.. Andai gue pulang lebih cepet...gak papa hati gue masih sesek asal lo gak kek gini. Ngurusin Rafa sendirian."

Fani ikut sedih.. Bayangin Ayah yang belum berpengalaman banget kek Ray.. Ngurus anak dirumah segede ini cuma berdua. Makan berdua, tidur berdua. Keliatan Ray sayang banget ma Rafa.

Fani turun trus ambil air dingin di kulkas.

"Masak apa lo?" Fani.

"Rafa laper pengin nasi goreng. Lo mau? Gue bikinin sekalian." Ray.

"Hmm."

"Mau gak?!" Ray.

"He em Ray gue udah bilang hmm." Fani.

Nikah Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang