7

5.2K 422 5
                                    

.

.

.

Melakukan boarding pass dan lainnya adalah pertama kali bagi Ana, sedikit kesulitan namun masih bisa dilakukan dengan baik dan kini Ana duduk disebuah kursi menunggu kedatangan seorang pria yang sejak lima belas menit lalu meninggalkannya sedang keluarga Ana sendiri sudah pulang sejak setengah jam lalu setelah mengantar Ana dan Jungkook di bandara, menilik jam dipergelangan tangannya Ana yang merasa kehausan hendak pergi setidaknya untuk membeli sebotol air mineral namun ia mengingat bahwa apapun yang terjadi Ana dilarang untuk meninggalkan ruang tunggu sampai Jungkook datang, entahlah pria itu memang sangat aneh dan satu hal yang ia tahu mengenai Jungkook adalah suka memerintah dan tidak ingin jika perintahnya dilanggar, oh ayolah Ana hanya seseorang yang dibayar untuk pria itu bukan ? Namun setidaknya ia memiliki status yang bisa ia gunakan jika seseorang bertanya tentangnya.

"Nak, maaf apa kau bisa membantuku ?"
Ana segera menoleh saat seseorang menyentuh bahunya, tersenyum kemudian saat melihat seorang wanita paruh baya berdiri dihadapannya.

"Tentu nyonya, apa yang bisa saya bantu ?"
Ucapnya kemudian bangkit dari duduknya. Wanita itu kemudian tersenyum lalu mengeluarkan sebuah kartu nama disana.

"Aku sedang mencari seseorang, saat pergi ke toilet aku tidak izin terlebih dahulu pada putraku bahwa aku pergi, dan aku tidak ingat dimana putraku berada, apa kau bisa membantuku mencarinya ? Dia meninggalkan ini karena khawatir jika aku hilang "
Ana kemudian menerima kartu itu lalu membacanya, menghela nafas sejujurnya Ana bingung antara ingin menolong atau tetap dengan perintah Jungkook, namun melihat wanita paruh baya didepannya Ana tidak tega jika menolak apalagi jika menyangkut ibu dan anak, setidaknya Ana  mengerti bagaimana perasaan kehilangan mengingat saat ayahnya sakit dan itu membuat hati Ana sangat sedih lalu bagaimana jika Ana berada diposisi putra wanita dihadapannya bukankah ia pasti akan merasa sangat sedih kehilangan seorang ibu ? Baiklah Ana memang berjiwa besar, mungkin Jungkook juga masih lama dengan urusannya dan tidak masalah bukan jika dia pergi sebentar untuk mengantar wanita itu ke pusat informasi setidaknya dengan begitu putra dari wanita dihadapannya pasti datang.

"Baiklah, aku akan membawa anda ke pusat informasi mungkin mereka bisa membantu "
Ucapnya lalu menggandeng wanita disampingnya mengajaknya pergi menemui staff informasi yang jaraknya cukup jauh dari tempatnya berada.

.

Jungkook yang baru saja selesai dengan urusannya berjalan dengan cukup terburu seraya menilik jam dipergelangan tangannya, lima belas menit lagi penerbangannya dan ia tidak ingin terlambat sedikitpun, dengan langkah cepat dirinya menuju ketempat dimana ia meninggalkan seorang gadis berhijab disana namun dirinya seketika berhenti saat melihat tak ada siapapun disana dan hanya menyisakan koper kecil yang sangat ia kenal.

"Kemana dia"
Monolognya, sejujurnya Jungkook sangat kesal mengingat penerbangannya beberapa menit lagi dan gadis itu bahkan tidak ada ditempatnya ?.

"Menyusahkan"
Ucapnya kemudian membuka ponselnya kemudian menempelkannya pada telinga setelah berhasil menemukan nama seseorang disana.

Tut.. Tut.. Tut..
Hanya suara demikian yang terdengar, Jungkook kemudian mencoba nya kembali dan hasilnya tetap sama nihil, gadis itu menonaktifkan ponselnya ia yakin itu. Menghela nafas Jungkook kemudian duduk, sekarang ia pasrah dengan keadaan, apapun yang terjadi gadis itulah yang menjadi penyebab utamanya dan jika ia tertinggal penerbangan maka ia harus rela menunggu penerbangan selanjutnya yang akan datang esok pagi.

Di kejauhan Ana sedang terburu berjalan karena pengumuman yang ia dengar beberapa menit lalu, ia yakin Jungkook pasti mencarinya dan satu hal Ana bahkan belum mencharger ponselnya.

Ana [Jjk-BTS] // ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang