15

4.8K 401 19
                                    

.

.

.

Balutan make up tipis itu tak dapat menutupi wajah pucat milik gadis berhijab disana. Dua minggu sudah berlalu setelah kejadian itu, Ana sendiri tidak ingat dengan hal itu.
Kini dirinya hanya ingin agar acara pertemuan ini segera berakhir dan dia bisa berbaring ditempat tidur, mengistirahatkan tubuhnya yang lelah akibat sejak pagi pria didepan sana menyuruhnya untuk ikut menghadiri acara keluarga jauhnya diluar kota.

"Eonnie, kau baik baik saja ?"
Han Nari, gadis berusia 22 tahun itu menyentuh bahu wanita yang baru beberapa jam dikenalnya. Gadis dengan rambut panjang bergelombang itu begitu manis dan imut bahkan Ana sendiri mengira gadis itu masih berusia belasan tahun, namun nyatanya usianya sudah cukup dewasa dengan wajah yang baby face.

Ana mengangguk pelan lalu tersenyum bagaimanapun dia harus terlihat baik baik saja, mengingat semua anggota keluarga berada disana untuk merayakan acara rutin setiap tahun, jarang sekali bagi keluarga besar itu bisa berkumpul dan meluangkan waktu disela sela kegiatan yang super padat dan sibuk dari masing masing anggota.

Nari yang melihat jawaban dari Ana tidak begitu yakin, sebab bagaimanapun wanita berhijab didepannya sejak awal acara hingga sekarang dia hanya terduduk dan tersenyum pada beberapa orang yang melewatinya. Hingga akhirnya Nari tidak tahan ingin bertanya langsung. Sungguh Nari itu kerabat yang cukup dekat dengan Jungkook jadi ia tahu persis bagaimana sifat kakaknya itu yang memang tidak bisa dikategorikan kedalam pria yang peka, namun hal itu dikecualikan jika mengenai Nayeon.
Oke mungkin sampai sini saja, bahkan Nari tak ingin mengingat seseorang yang sudah tiada.

"Mau aku antarkan kekamar Jungkook oppa ? Sepertinya kau sedang tidak sehat"
Ana sedikit terkejut, apakah begitu kentara hingga orang orang bisa melihatnya sedang dalam keadaan yang kurang sehat.

"Ah ya, aku hanya sedikit pusing dan lemas, tapi tak apa aku masih bisa duduk disini, menunggu hingga acara selesai"
Nari diam sejenak, dia memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk menolong wanita didepannya.

"Tapi, acara ini masih lama, atau mau kupanggilkan Jungkook oppa saja ?"
Ana seketika menggeleng cepat sedang maniknya menatap pria yang sedang berbincang didepan sana. Tidak Ana tidak ingin merusak hari ini dan suasana hati pria itu. Bagaimana jika Jungkook kesal padanya setelah mengetahui keadaannya.

"Tidak, aku baik baik saja, kau tidak perlu mengkhawatirkanku"
Ucap Ana yang dibalas anggukan pelan dari gadis didepannya.
Beberapa menit hanya ada keheningan diantara keduanya. Ana yang masih senantiasa bertahan menahan rasa sakit dikepalanya dan Nari yang masih khawatir dengan wanita dihadapannya, sungguh Nari hanya ingin memastikan bahwa tak ada yang salah dari Ana.

Hingga maniknya membulat saat Ana dengan tiba tiba meringis pelan seraya memejam memijat keningnya pelan.
Dengan cekatan gadis itu segera datang mendekat kearah Ana.

"Eonnie, aku rasa kau tidak baik baik saja"
Ucap gadis itu sedang kedua tangannya menyentuh kedua bahu Ana.

Jungkook yang melihat hal ini dengan segera mendekat menuju keduanya setelah sebelumnya berpamitan dengan sopan pada beberapa kerabat jauhnya.

"Nari, ada apa ini ?"
Jungkook bertanya tepat setelah berdiri didepan kedua gadis itu.

"Aku tidak tahu oppa, tapi sepertinya eonnie sedang sakit"

Jungkook mendekat, menyentuh kening Ana, memeriksa keadaanya. Tidak panas, hanya saja wajah Ana sedikit terlihat pucat.

Gadis yang disentuh keningnya itu hanya berusaha terlihat baik baik saja.
"Aku baik baik saja, kalian tidak perlu khawatir "
Ucapnya pelan, sungguh bahkan cara bicaranya pun terdengar begitu lemas dan tak berdaya.

Ana [Jjk-BTS] // ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang