22

4.3K 404 18
                                    


.

.

.

Musim telah berganti, hari hari telah berlalu, begitu pula dengan sifat Jungkook yang semakin lama semakin berubah menjadi pria yang hangat. Itu yang Ana rasakan beberapa bulan ini. Dan kini usia kandungan Ana menginjak usia tujuh bulan, ada rasa bahagia saat dapat merasakan bagaimana janin ditubuhnya bergerak semakin cepat dari hari kehari.

"Akh"
Ana menghentikan langkahnya saat merasakan pergerakan kembali pada perutnya.

"Ana"
Seorang pria dengan kemeja putih berdiri tepat didepan Ana, sedang Ana yang merasa terpanggil pun mendongak.

"Mas Fahrin "
Ana tersenyum sebisanya, nyatanya kram pada perutnya belum hilang sepenuhnya.

"Ada apa ? Kau baik baik saja ?"
Ana mengangguk lantas berjalan menuju bangku didekatnya dengan dituntun oleh Fahrin.

"Tunggu disini, aku akan membawakanmu minum"
Tak lama bagi Fahrin untuk membawa sebotol air mineral lalu mengambil posisi duduk tepat disamping Ana.

"Terimakasih mas"
Ucap gadis berhijab itu lantas meraih botol berisi air mineral yang disodorkan Fahrin padanya.
Sejujurnya pria itu sedikit merasa kecewa saat melihat gadis didepannya yang memang terlihat berbeda. Tentu saja ini hal yang normal mengingat Ana memang sudah bersuami.

"Dicuaca dingin seperti ini tidak baik untukmu dan bayi dikandunganmu berada diluar"
Ana mengerti bagaimana khawatirnya pria disampingnya saat melihatnya, tentu saja tidak ada seorang wanita yang hamil keluar saat cuaca dingin menyerang.

"Aku hanya membeli beberapa barang"
Fahrin sedikit melirik totebag yang memang Ana bawa, menggeleng pelan Fahrin lantas menatap Ana kembali.

"Tetap saja, seharusnya kau bisa menyuruh seseorang untuk membelikannya bukan ?"
Ana mengerti dengan baik kemana arah pembicaraan pria disampingnya, tidak, bukannya Ana tidak ingin meminta bantuan Jungkook hanya saja Ana mengerti betul akhir akhir ini pria itu sangat sibuk dengan pekerjaannya.

"Ah ya, tapi aku juga ingin keluar, kudengar hari ini salju pertama akan turun jadi aku juga ingin merasakannya"
Fahrin terkekeh mendengar alasan konyol Ana, sungguh gadis itu benar benar sangat polos dan- lucu.

"Kau ini ada ada saja"
Ana yang mendengar jawaban Fahrin pun ikut tertawa pelan, bagaimanapun Fahrin masih sahabatnya yang ia kenal dulu, selalu memaklumi kekonyolan Ana.

.

"Apa berita itu bohong ya mas ?"
Fahrin menoleh mendapati Ana yang menunduk kecewa. Tentu saja setelah menunggu cukup lama ternyata salju tidak juga turun.

"Mungkin malam nanti"
Ucap Fahrin seraya melihat jam dipergelangan tangannya. Ya pria itu akhirnya memutuskan untuk mengantar Ana, dia takut jika nantinya terjadi hal yang buruk pada gadis itu.

"Aku jadi merepotkan mas Fahrin"
Ana menghentikan langkahnya saat tepat berada didepan rumahnya, Fahrin hanya tersenyum lantas memberikan totebag milik Ana yang memang sejak tadi dibawanya.

"Tidak masalah"

"Mas Fahrin ayo masuk dulu "
Tawar gadis itu, Fahrin hanya menggeleng dirinya tidak ingin jika terjadi kesalahpahaman diantara Ana dan Jungkook karena kedatangannya, melihat bagaimana keadaan gadis itu saja sudah cukup baginya.

"Tidak perlu, lagi pula ini sudah cukup gelap, aku tidak ingin terjebak salju nanti"
Ana terkekeh begitu pula dengan Fahrin.

"Baiklah kalau begitu, hati hati ya mas, terimakasih sudah mengantarku "
Ana berucap lagi, entah sudah berapa banyak gadis itu berterimakasih padanya. Fahrin sendiri hanya tersenyum lantas menatap Ana yang mulai masuk dan hilang dibalik pintu gerbang setelah sebelumnya gadis berhijab itu tersenyum kearahnya.

Ana [Jjk-BTS] // ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang