9

5K 420 12
                                    

.

.

.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu membuat Jungkook terpaksa membuka maniknya, mendecak kesal saat ternyata jam masih menunjukkan pukul 6 pagi.

"Aishh, siapa yang mengganggu tidurku"
Ucapnya seraya berjalan dalam keadaan setengah sadar membuka pintu, dilihatnya  disana seorang gadis berhijab berdiri didepan pintu kamarnya.

"Ah, maaf"
Ana berucap saat melihat Jungkook masih dengan piyama dan rambut acak acakan khas orang yang baru bangun tidur namun begitu tidak mengurangi ketampanan seorang Jeon Jungkook.

"Ada apa ?"
Jawab Jungkook masih setengah terpejam.

"Ada telepon untukmu"

Ana menyerahkan telepon rumah itu pada Jungkook, entahlah siapa yang meneleponnya sepagi ini, apa dia tidak tahu bahwa tidur Jungkook jadi terganggu karenanya.
Ana yang merasa sudah tidak berkepentingan lagi akhirnya turun melanjutkan acara masaknya yang belum selesai.

Sekitar kurang lebih dari dua puluh menit terlihat Jungkook dengan terburu menuruni tangga. Ana yang melihat hal ini hanya mampu memperhatikan bagaimana pria itu dengan kerepotannya memakai dasi sedang sebuah ponsel berada terselip diantara bahu dan telinganya.

"Baiklah, aku akan sampai lima belas menit lagi"
Ucap pria itu kemudian memasukkan ponselnya kedalam saku celana, melihat sekilas kearah Ana, Jungkook bahkan tak menghentikan langkahnya setidaknya menyempatkan untuk menyapa gadis yang kini sibuk dengan dapurnya, dirinya terlalu terburu karena ada rapat penting yang harus ia lakukan hari ini.

Menghela nafas Ana hanya berfikir membuatkan sesuatu untuk pria itu pagi ini tapi nyatanya Jungkook bahkan tak peduli dengannya.

.

"Selamat siang Nyonya, perkenalkan nama saya Anita, saya adalah guru privat Nyonya, tuan Jeon pasti sudah memberi tahu hal ini"

Ana mengangguk saat seorang gadis yang mungkin seusianya datang dan mengatakan bahwa dia adalah guru privatnya, mempersilahkannya masuk Ana kemudian beralih menuju dapur guna membawakan minuman dan beberapa makanan ringan.

"Tidak perlu repot repot seperti itu nyonya, saya kemari untuk sebuah pekerjaan jadi mari langsung saja kita mulai "

"Ah, ya aku mengerti tapi sepertinya akan lebih baik jika kau memanggilku dengan sebutan Ana"

"Tapi nyonya aku rasa itu tidak akan sopan"

"Ya, tapi rasanya itu berlebihan "

"Kau akan terbiasa nyonya"
Gadis itu tersenyum bisa dilihat bahwa gadis itu benar benar ramah dan terlihat dari wajahnya bisa ditebak gadis itu bukan berasal dari korea, tentu saja dan siapa namanya ? Ah ya Anita, bahkan nama itu tidak umum dikalangan wanita korea, ah sudahlah setidaknya Ana bisa bercakap dengan orang lain selain Jungkook bukan ?.

Tak terasa sudah dua jam Ana dan Anita mempelajari hal hal dasar mengenai bahasa dan beberapa pertanyaan mengenai budaya dikorea ya setidaknya Ana juga harus mengetahui hal ini bukan.

"Kalau begitu saya pergi dulu nyonya"
Anita membungkuk sedang Ana hanya menjawab lalu menutup pintu setelah dirasa gadis itu benar benar pergi dari rumahnya.

.

.

Hujan mendominasi kota saat itu, ah sial Jungkook bahkan harus menemui satu kliennya lagi hari ini sebelum dirinya akan pulang, entahlah pria itu akan pulang keapartemen atau kerumahnya yang sudah pasti ada Ana disana.

Ana [Jjk-BTS] // ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang