27

4.3K 378 22
                                    

.

.

.

"S siapa kau ?"

Ana terkejut ketika dihadapkan dengan seorang gadis bergaun putih dengan wajah yang tidak asing baginya.

"Na Nayeon ?"

Ucapnya, dirinya tidak sedang bermimpi bukan tapi mengapa gadis yang biasa ia lihat difoto terasa begitu nyata.
Nayeon tersenyum manis, lantas menarik tangan Ana, sedang gadis berhijab itu hanya mampu mengikuti langkah gadis didepannya.

"Ki kita dimana ?"
Ana bertanya, dia bingung ini tempat apa, mengapa begitu banyak bunga disini, dan disana dilihatnya ada dua orang yang sangat Ana cintai.

"Ibu, ayah"
Tak terasa air mata menetes dari manik teduh Ana.

"Aku merindukan kalian"
Lirihnya, hingga saat suara tawa seorang gadis membuatnya menoleh. Disana Ahra bersama dengan seorang pria dan seorang anak laki laki sedang tertawa bahagia.

"Kak Jungkook, seharusnya kakak tidak mengajarkan itu pada Ji Hyun"

"Lalu bagaimana ?"

"Begini"

Ana tersenyum saat melihat hal itu, dia tidak tahu siapa anak laki laki yang berada diantara keduanya itu.

"Terimakasih"
Suara lembut itu membuat Ana menoleh, mendapati wajah cantik yang begitu dirindukan oleh pria yang kini menjadi suaminya, tentu saja Nayeon begitu cantik dan mungkin saja gadis itu bisa dinobatkan sebagai wanita paling cantik yang pernah Ana temui.

"Aku sangat berhutang banyak hal padamu "
Ana mengeryit, dia tidak mengerti arah pembicaraan gadis didepannya.

"Semua orang disini sangat menyayangimu, ayahmu, ibumu, adikmu, suamimu, dan- anakmu"
Ana cukup terkejut saat mendengar kalimat terakhir yang Nayeon ucapkan.

"A apa yang kau katakan ? Anak ?"
Nayeon mengangguk pelan lantas tatapannya menuju kearah seorang anak laki laki yang sedang bermain dengan Jungkook dan Ahra.

"Dia, dia anak yang kau kandung"
Ana mengikuti arah pandangan Nayeon, setelahnya kembali pada presensi gadis disampingnya menatap Nayeon tak percaya.
Sedang gadis itu hanya tersenyum meyakinkan.

"Anakmu dan Jungkook "
Nayeon berucap, sedang Ana tidak percaya, bahkan ucapan yang ia dengar bagai lelucon.

"Kau ini bicara apa ? Itu anakmu Nayeon, anakmu dan Jungkook, aku hanya menjalankan tugasku untuk mengandungnya"
Terkekeh hambar Nayeon lantas menatap wajah Ana.

"Kau fikir apa yang bisa kulakukan ? Aku bahkan sudah tidak bisa menemui kalian apalagi untuk merawat anak itu, Ana aku percaya padamu, jangan bohongi dirimu dan perasaanmu, kau tahu aku akan sangat bahagia jika kau bisa merawat anak itu dan membahagiakan Jungkook"

Ana menunduk, benar dirinya memiliki perasan lebih pada pria itu, jujur saja ketika mengatakan bahwa dia akan pergi setelah menyerahkan anak itu pada Jungkook pun dirinya mungkin tak mampu melakukannya.

"Aku tidak punya banyak waktu, aku sangat senang bisa bertemu denganmu Ana, Jungkook adalah pria yang sangat beruntung karena mendapatkanmu dan aku mohon jangan tinggalkan dia, jaga dia baik baik, aku pergi Ana "

Nayeon seketika menghilang, Ana bingung dengan kejadian yang menimpanya dan satu hal yang Ana fikirkan saat ini, apakah dia harus mengikuti perkataan Nayeon dan tetap berada disisi Jungkook sedang dia saja tidak tahu bagaimana perasaan pria itu padanya, dan jangan lupakan soal perjanjian itu, bukankah dulu Jungkook pernah mengatakan kalau dia tidak akan pernah mengingkari perjanjian itu sampai kapanpun.
Entahlah yang pasti saat ini dia hanya bisa menyerahkan semuanya pada sang maha kuasa.

Ana [Jjk-BTS] // ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang