36

4.8K 371 26
                                    

.

.




"Apa ? Kau sudah menemukan titik terang hyung ? Baiklah aku akan mengatakan ini pada Ana"

Jungkook senang, kabar baik yang hampir 5 hari ditunggu akhirnya menemukan titik terangnya. Tempat dimana Ji Hyun dibawa kini sudah berhasil dilacak. Ini berkat Namjoon yang meminta bantuan seorang teman ahli IT, hingga dalam waktu kurang dari 12 jam pria yang diketahui bernama Min Suga itu berhasil melacak keberadaan Ji Hyun.

Berjalan menuju kamar Ana Jungkook seketika berhenti saat mengingat dua hari ini Ana bahkan tak ingin keluar kamarnya, apalagi untuk bertemu dengan Jungkook, gadis itu mungkin sudah terlampau membenci pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

Melihat bibi JungMi yang membawa nampan berisi makanan Jungkook menghentikan pergerakan wanita paruh baya itu.
"Bi, biar aku saja"

Bibi JungMi mengangguk lantas membungkuk hormat setelah menyerahkan nampan itu pada Jungkook.
Menghela nafas Jungkook lantas memutar knop pintu melihat gadis dengan balutan pakaian berwarna hitam dan hijab berwarna cream itu terbaring diranjangnya dengan posisi membelakangi pintu. Entah sudah sejak kapan gadis itu berdiam diri seperti itu. Manik Jungkook lantas beralih pada makanan diatas nakas yang masih utuh belum tersentuh, dia yakin ini makan malamnya. Dan hingga saat ini gadis itu belum makan apapun.

"Aku tidak lapar Bi, tolong keluar dan bawa kembali makanannya"
Ucapan Ana sedikit banyak membuat perasaan Jungkook nyeri. Rasanya ia begitu berdosa karena telah melanggar perjanjian itu.

Jungkook pada akhirnya memilih duduk ditepi ranjang menaruh nampan itu disebelahnya. Menghela nafas sebelum pada akhirnya berucap.
"Sampai kapan kau akan seperti ini ?"

Manik Ana melebar, memejam sekilas sebelum akhirnya sedikit bergerak menjauh dari Jungkook. Kini Jungkook mengerti bahwa jaraknya dan Ana semakin jauh dan dia tidak bisa memperbaiki hubungan yang sejak awal memang sudah dipenuhi kebohongan.

"Maafkan aku"
Jungkook berucap, dia hanya ingin agar setidaknya Ana mengasihani dirinya sendiri. Dia berhak marah pada Jungkook tapi dia tidak berhak jika harus menyiksa dirinya.

"Kau sangat membenciku bukan ?"
Jungkook berucap lagi. Ana masih bungkam, dirinya sudah tidak memiliki kepercayaan apapun pada dirinya ataupun Jungkook.

"Kau bisa membenciku, tapi jangan pernah menyakiti dirimu, Ji Hyun masih membutuhkanmu, apa kau lupa dengan keberadaannya ?"
Ana menunduk. Apa bedanya jika dirinya ada atau tiada, tidak ada yang berbeda bukan ? Lagi pula Ji Hyun akan dirawat oleh Jungkook dan Ana ? Dia akan dibuang begitu saja setelah Jungkook mendapatkan semuanya.

Bukankah dunia ini memang tidak adil, mengapa yang berkuasa bisa mendapatkan segalanya sedangkan orang orang biasa seperti dirinya selalu menjadi korban keserakahan orang orang seperti Jungkook.

"Makanlah, Namjoon hyung sudah menemukan keberadaan Ji Hyun, tak lama lagi kita akan bertemu dengan Ji Hyun, kau pasti merindukannya bukan ?"
Ana masih setia mendengarkan setiap ucapan Jungkook, ada sedikit rasa lega saat mengetahui perkembangan kasus Ji Hyun. Selama dua hari ini dia hanya mampu bertanya pada Bibi JungMi mengenai Ji Hyun, dan selama itu pula dirinya tidak makan apapun. Tanpa Jungkook ketahui Ana bahkan belum mengisi perutnya sejak hilangnya Ji Hyun. Dia hanya memikirkan bayi itu, dia memikirkan bagaimana jika Ji Hyun lapar, sedang dia berada disini. Itulah sebabnya Ana bahkan tidak mau makan apapun.

"Aku akan keluar, aku harap kau mau memakan makanan ini, kau butuh tenaga untuk bertemu Ji Hyun"
Jungkook bangkit, lantas kembali memandang punggung sempit Ana, menghela nafas sebelum akhirnya berbalik meninggalkan Ana kembali diruangannya.

Ana [Jjk-BTS] // ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang