Extra Part

7.7K 460 79
                                    

.

.

.

.

.

"Ahahha Appa geli"
Ana hanya tersenyum melihat dua presensi didepannya, Jungkook dan Ji Hyun, keduanya benar benar terlihat saling menyayangi satu sama lain, terlebih hampir sepuluh hari ini Jungkook pergi keluar Negeri karena harus mengurus bisnisnya.

"Ji Hyun, kemari sayang, ayo makan dulu"

Ucapan Ana seketika membuat kedua presensi itu menoleh. Ji Hyun yang merasa terpanggilpun meminta pada sang ayah untuk menurunkannya.

"Appa, Ji Hyun ingin tulun"
Jungkook yang gemas dengan sang putra malah melanjutkan aksinya, mencium seluruh bagian wajah Ji Hyun  tanpa memperdulikan bahwa kini bocah mungil itu sedikit kesal karena perbuatan sang ayah.

Ana yang melihat hal ini hanya menggeleng pelan lantas hendak melangkah namun saat baru beberapa langkah perutnya terasa begitu kram hingga membuatnya sedikit meringis merasakan sakit yang hampir beberapa bulan ini dirasakannya, memang kahamilan kedua ini berbeda sekali dengan kehamilan Ji Hyun, terkadang perutnya begitu mual, terkadang juga perutnya terasa kram.

"Ana, ada apa ? Kau baik baik saja ? Bagaimana jika kita ke dokter"

Jungkook yang entah sejak kapan berada didepan Ana berucap panik, sedang wanita berhijab itu hanya mampu tersenyum tipis lantas menggeleng saat merasakan kram diperutnya sedikit berkurang.

"Duduklah"
Titah Jungkook.

"Aku akan siapkan mobil"
Jungkook hendak melangkahkan tungkainya jika saja Ana tidak lebih dulu menahan lengan pria itu.

"Aku baik baik saja"
Ucap Ana diiringi senyuman menatap manik Jungkook.

"Kau yakin ? Jika kau tidak ingin pergi, aku bisa memanggil Jin hyung untuk datang"
Jungkook masih cemas, dia hanya tidak ingin jika terjadi sesuatu pada Ana maupun calon anaknya, dia hanya belajar dari kesalahanya yang dulu.
Sedang Ana mengangguk yakin lantas menyuruh Jungkook untuk duduk disampingnya. Tersenyum lagi sebelum akhirnya Ana menarik tangan Jungkook dan membawanya pada perut buncitnya.

"Dia hanya sedang merindukanmu"
Ucap Ana sedang tangannya menuntun tangan Jungkook untuk mengusap pelan perutnya.

"Ah! "
Jungkook terkejut, maniknya melebar tatkala sebuah gerakan kecil tercipta dari dalam perut Ana.

"Dia bergerak ?"
Ana mengangguk, Jungkook sendiri lantas mendekatkan telinganya pada perut Ana.

"Sayang, ini appa, maafkan appa ya, appa terlalu lama meninggalkanmu, kau pasti sangat merindukan appa, appa janji appa tidak akan meninggalkanmu, jadi baik baik disana nde ? Jangan nakal, jangan buat eomma susah"

"Appa"

Keduanya menoleh tatkala suara lucu Ji Hyun terdengar.

"Adik bayi nakal ya ?"

Jungkook dan Ana lantas terkekeh melihat bagaimana lucunya ekspresi Ji Hyun.

"Tidak sayang, kemari, adik bayi hanya ingin bicara dengan appa"
Ana berucap yang lantas Ji Hyun mendekat menatap sang appa kelewat heran.

"Adik bayi sudah bisa bicala ya appa ?"
Jungkook tersenyum lantas mengangguk kemudian menarik tangan mungil Ji Hyun kearah perut Ana.

"Adik bayi jangan nakal ya disana"
Ucap Ji Hyun yang lantas membuat kedua presensi dewasa itu terkekeh melihat tingkah menggemaskan anak berusia 4 tahun itu.

Ana [Jjk-BTS] // ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang