12

4.7K 394 4
                                    

.

.

.

"Hyung, ini Ana"

Jungkook berucap, sedang Ana hanya tersenyum kemudian sedikit membungkuk menghadapi presensi pria berjas putih didepannya.

Disinilah Ana disebuah ruangan khas bercat putih dengan bau khas obat obatan yang menyengat, bahkan siapapun tak ingin datang kemari.

"Aku tidak tahu, jika kau akan secepat ini datang dan mengambil keputusan kook"

Ucap Seokjin yang kini terlihat sibuk dengan beberapa map di mejanya.
Jungkook hanya tersenyum sebisanya, sungguh tidak ada jawaban lagi dari pertanyaan itu, bahkan semua orang pun tahu keinginan terbesar dari pria bergigi kelinci yang kini duduk disofa ruangan bercat putih itu.

"Maaf ya, aku sedikit sibuk jadi mejaku sedikit berantakan"
Ucap Seokjin lagi sedang tangannya tak henti membereskan map diatas meja.

"Oh iya, apa kalian ingin sesuatu ? Minuman misalnya ?"

Seokjin memandang Jungkook tak lupa dirinya juga melirik kearah Ana sekilas.

"Tidak perlu hyung"
Jungkook berucap saat mendapat gelengan dari Ana atas pertanyaannya yang sedikit banyaknya mulai dimengerti Ana.

"Baiklah, kalau begitu kita bisa langsung mengecek keadaannya "

Ucap Seokjin saat dirinya selesai membereskan mejanya. Melangkah mendekati kedua presensi yang bahkan terlihat canggung, Seokjin yakin bahwa keduanya bahkan tidak memiliki hubungan yang cukup dekat dan baik.

"Nyonya... "

"Tidak dok, panggil saja Ana"

Menatap kearah Jungkook Seokjin bisa mengerti dengan keadaan keduanya saat ini.

"Baiklah Ana-ssi, kau sudah siap bukan ?"

Ana sedikit menoleh kearah Jungkook sebelum benar benar bangkit dari duduknya, sedang Seokjin hanya menatap Jungkook, memastikan bahwa gadis yang bersamanya itu benar benar bersedia.

Setelah mendapat anggukan Seokjinpun membawa Ana menuju ruang pemeriksaan, disana sudah ada seorang dokter wanita juga perawatnya, tentu saja sebelumnya Ana sudah mengatakan bahwa dirinya bersedia diperiksa jika dokter yang menanganinya itu wanita.

"Baiklah nyonya Jeon, anda tidak perlu khawatir, kami disini hanya ingin memeriksa anda"

Ucap dokter wanita itu setelahnya mulai memeriksa tubuh Ana sesuai dengan prosedur yang digunakan.

Beberapa menit berlalu Ana sendiri sejak tadi hanya terdiam mengamati bagaimana dokter dan perawatnya itu kesana kemari, sesekali berucap dan sang perawat yang menulis setiap ucapan sang dokter.

"Baiklah, kami sudah selesai"

Ana merapikan kembali pakaiannya dan turun dari ranjang pasien.

"Kami sudah mendapat hasilnya dokter Kim, jika anda butuh bantuan katakan saja jangan sungkan"

Seokjin tersenyum sedikit membungkuk berterimakasih pada dokter wanita itu.

"Baiklah kook, sepertinya kita harus menunggu masa suburnya terlebih dahulu setelah itu kita baru bisa menanamkan embrio kedalam rahimnya"

Ucap Seokjin setelah membaca beberapa keterangan yang perawat itu tulis. Jungkook mengangguk mengerti, setidaknya sebelum itu dirinya sudah diberitahu mengenai prosedur bayi tabung.

"Setelah menanamkan embrio itu kita bisa lihat bagaimana perkembangan selanjutnya"

"Kami sudah menyuntikkan hormon untuk membantunya dimasa kesuburan, beruntung istrimu baru menyelesaikan masa menstuasinya, jadi kami bisa memberikan hormon itu, selanjutnya kami akan memantau sampai kondisi rahimnya sudah siap untuk menerima embrio"

Ana [Jjk-BTS] // ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang