.
.
.
Entah kali ini takdir mungkin sedang mempermainkan Jungkook, bagaimana bisa bayi yang sudah ia relakan terlahir dengan selamat, sedang Ana ? gadis itu bahkan masih berjuang dengan kehidupannya.
"Maaf kook, tapi keadaan Ana sangat lemah dan hal itulah yang membuatnya koma"
Jungkook mendesah pasrah saat mengingat hal itu, maniknya lantas beralih melihat seorang bayi laki laki didalam inkubator dengan beberapa selang ditubuhnya.
"Nayeon ah, lihat dia sudah lahir, kau pasti senang bukan ? Tapi mengapa aku tidak merasa demikian ? "
Jungkook menunduk kembali menyesali semua yang terjadi, seharusnya memang Ana tidak melakukan hal ini, dia sudah menepati janjinya dan Jungkook pun demikian, setelah Ana bangun dari koma nanti Jungkook berniat menepati janjinya.
"Ana, aku berjanji saat kau bangun dari koma nanti, aku akan menepati janjiku dan membebaskanmu dari hubungan ini"
Lirihnya dalam hati, hingga sebuah suara membuatnya mendongak."Waktunya sudah lewat tuan, anda bisa kemari lagi besok pagi"
Suara sang suster dibelakang sana membuat Jungkook mengangguk, lantas berbalik setelah melihat putranya.Berjalan menyusuri lorong menuju ruangan dimana Ana berada dirinya dikejutkan dengan seorang gadis berhijab disana.
"Ahra "
Ucapnya pelan, entah bagaimana bisa gadis itu berada disini, Jungkook seketika ingat saat beberapa bulan lalu dirinya mengundang gadis itu kemari bahkan Jungkook sendirilah yang memesankan tiket untuk gadis itu, Jungkook bingung sungguh, niatnya hanya agar saat Ana berada dalam masa sulit karena melahirkan ingin memberi kejutan untuk Ana tapi nyatanya kini Ahra berdiri tepat beberapa meter bersama bibi JungMi dengan wajah sembab dan mata yang merah."Kak Jungkook "
Gadis itu berlari lantas memeluk Jungkook, Ahra memang sangat menyayangi dan sudah menganggap Jungkook seperti kakaknya sendiri. Hingga gadis itupun tak enggan menangis dipelukan kakak iparnya."Apa yang terjadi pada kak Ana ? Dia baik baik saja kan kak ?"
Pertanyaan memilukan yang bahkan tak bisa Jungkook jawab itu terucap, Jungkook sendiri hanya tersenyum sebisanya, bagaimanapun dia harus terlihat kuat dihadapan adik Ana.
"Kak Ana baik baik saja, dia hanya tertidur, percayalah esok pagi dia akan terbangun"
Ahra mengangguk lantas melepaskan pelukannya dari Jungkook, gadis itu percaya sepenuhnya pada Jungkook bahkan saat diberitahu untuk tidak mengatakan hal ini kepada orang tuanya pun gadis itu menurut.
Keduanya kemudian masuk kedalam ruangan dimana Ana terbaring, menatap wajah damai dan teduh itu bagaikan salah satu obat tersendiri bagi Jungkook, entah sejak kapan tapi ketika melihat gadis itu tersenyum pun Jungkook akan merasakan hal yang sama.
"Kakak cepat sembuh ya, Ahra kemari ingin bertemu dengan kakak, Ahra sangat merindukan kakak, bahkan ayah dan ibu juga sangat merindukan kakak, oh iya ibu menitipkan sesuatu untuk kakak, tapi Ahra meninggalkannya dirumah kak Jungkook, nanti Ahra ambil ya kak"
Ahra berucap seraya mengelus lembut punggung tangan sang kakak. Jungkook yang melihat ini hanya mampu menahan air matanya, dia tidak sanggup jika melihat bagaimana tulusnya kasih sayang seorang adik pada kakaknya, semua keluarga Ana begitu menyayangi Ana, begitu pula pada Jungkook, rasanya pria itu seperti sedang memberi racun setelah semua kepercayaan dan kasih sayang yang diberikan Ana dan keluarganya."Ahra, kau pulang saja ya, biar aku yang menemani kak Ana"
Sebuah gelengan tercipta dari Ahra, gadis itu tidak ingin meninggalkan sang kakak."Tidak kak, bagaimana bisa aku tertidur nyenyak sedang disini kak Ana tidak baik baik saja"

KAMU SEDANG MEMBACA
Ana [Jjk-BTS] // END
FanfictionTerjebak dalam pernikahan tanpa cinta bukanlah hal yang diinginkan siapapun, termasuk Ana, seorang gadis sederhana yang harus terjebak dalam pernikahan yang bahkan siapapun tak menginginkannya. "Semua hanya demi ayah" Sebuah kalimat yang selalu men...