.
.
.
Jungkook terbangun saat cahaya mentari tepat jatuh diwajahnya. Mengeryitkan dahi Jungkook ingat betul dengan kejadian yang dialaminya kemarin, dan dia berharap itu hanya mimpi, namun semua harapan itu seolah hilang saat mendapati kenyataan bahwasannya Ana kini sedang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit dengan selang oksigen dihidung dan mulutnya tak lupa jarum infus yang tertancap di tangan kirinya.
Ceklek..
Suara pintu terbuka membuatnya menoleh dan mendapati seorang perawat yang hendak mengecek keadaan Ana.
"Maaf tuan"
Sebelum benar benar menyentuh Ana perawat itu membungkuk pada Jungkook yang hanya dijawab anggukan pelan oleh pria itu. Tak lama berselang setelah perawat itu pergi seseorang kembali masuk kedalam ruangan."Kook ah"
Hyeri, wanita itu sudah tiba dengan beberapa paperbag ditangannya.
"Bagaimana keadaan Ana ? Maaf aku baru menjenguk "
Jungkook hanya mampu menatap sendu kearah Ana, dia tidak tahu apakah nantinya gadis itu akan pulih dan kembali atau mungkin.. ah tidak, apa yang dia fikirkan, Ana pasti kembali seperti semula.
Melihat bagaimana khawatirnya Jungkook Hyeri mengusap pundak pria yang sudah seperti adiknya itu, sedikit memberi kekuatan untuk Jungkook."Aku yakin dia akan baik baik saja Kook,sekarang lebih baik kau makan, Ana pasti sangat sedih jika kau sakit karenanya"
Jungkook menoleh menatap manik Hyeri, wanita itu berkata benar namun dia juga tidak berselera makan melihat bagaimana keadaan Ana saat ini."Aku akan makan nanti Noona"
Jungkook bangkit dari sofa lantas berjalan menuju Ana dilihatnya disana wajah pucat Ana dan itu semakin membuatnya terlempar dari kenyataan bahwasannya dia bukan pria yang baik bagi Ana, mungkin yang Fahrin katakan benar adanya bahwa dia memang pria yang buruk dan jahat. Hingga saat air mata itu mulai kembali menggenang suara pintu kembali membuat Jungkook menoleh setelah mengusap maniknya."Ahra"
Gadis berhijab cokelat itu datang, sungguh satu satunya hal yang sangat membuat Jungkook sangat bingung dan merasa menjadi pria yang gagal adalah kedatangan Ahra, bagaimana bisa dia membuat Ahra merasakan kesedihan saat seharusnya menjadi kebahagiaan bagi gadis itu karena rencana liburan yang mungkin akan disusun oleh dua orang kakak beradik itu."Kook ah, siapa dia ?"
Hyeri bertanya, wanita itu sudah berdiri disamping Jungkook, dan ya Hyeri memang tidak mengenal Ahra ataupun orang tua Ana mengingat dia tidak datang dalam pernikahan Ana dan Jungkook."Dia Ahra, adik dari Ana "
Hyeri cukup terkejut dengan kalimat yang Jungkook ucapkan, bagaimana bisa pria itu dengan cepat menghubungi keluarga Ana sedang yang ia tahu ayah Ana sedang dalam pengobatan karena operasi jantung.
"Bagaimana bisa kau -"
"Orang tua Ana tidak mengetahui hal ini Noona"
Hyeri membisu dia bahkan tidak mengerti, lantas bagaimana gadis berhijab yang mungkin usianya masih belasan tahun itu bisa disini.
"Ahra, tolong jaga kak Ana dulu ya"
Ahra mengangguk pelan setelahnya melewati kedua orang dewasa itu lantas duduk dikursi disamping ranjang Ana yang memang sudah disiapkan oleh perawat disana.Sedang Jungkook dan Hyeri memilih keluar. Tatapan bingung dan menuntut masih diberikan Hyeri pada Jungkook.
"Apa yang kau katakan kook, aku benar benar tidak mengerti, orang tua Ana tidak mengetahui hal ini tapi bagaimana bisa gadis itu berada disini ?"Jungkook menghela nafas lantas menunduk.
"Aku berencana memberikan kejutan untuk Ana tapi sepertinya-"Jungkook tak bisa meneruskan ucapannya dan Hyeri mengerti itu.
"Aku mengerti Kook, ini bukan salahmu, kita bahkan tidak tahu hal ini akan terjadi, sudahlah lebih baik kau pulang dulu dan bersihkan dirimu, aku akan menjaga Ana disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana [Jjk-BTS] // END
FanfictionTerjebak dalam pernikahan tanpa cinta bukanlah hal yang diinginkan siapapun, termasuk Ana, seorang gadis sederhana yang harus terjebak dalam pernikahan yang bahkan siapapun tak menginginkannya. "Semua hanya demi ayah" Sebuah kalimat yang selalu men...