38 - End

7.2K 404 26
                                    

.

.

.

.

Musim semi telah tiba, bunga bunga bermekaran ditaman, hari hari berat telah terlewat. Ana melihat bagaimana hari demi hari Ji Hyun tumbuh, dan tepat hari ini adalah tahun pertama pernikahan Ana dan Jungkook. Semua hal yang terjadi sekarang adalah buah kesabarannya selama ini. Dan dia sudah sangat menerima Jungkook sebagai suaminya, ya walaupun Ana masih belum terbiasa tapi Ana yakin seiring berjalannya waktu Ana akan terbiasa dengan kehadiran pria itu disisinya.

Ana membuka pintu kamarnya dimana kini terdapat Jungkook didalamnya, kemarin pria itu baru pulang dari rumah sakit, dokter mengatakan pemulihannya berlangsung cepat dan dia bisa melanjutkan perawatannya dirumah  tentu nya dengan pengawasan yang cukup intensif. Ana yang melihat pria itu kini sedang mencoba memakai kemejanya hanya menunduk malu, namun dia harus terbiasa mengingat dokter mengatakan jika perban yang ada diperutnya harus sering diganti dengan yang baru mengingat luka tusuk itu cukup besar dan dalam.

"Biar aku membantumu"
Ana berdiri tepat didepan Jungkook lantas mulai membantu mengenakan kemeja pria itu, mengancingnya satu persatu dengan wajah yang menunduk. Sedang Jungkook hanya mampu tersenyum tipis, pria itu belum mengatakan apapun perihal hubungan dirinya dan Ana, sejak bangun dari kesadarannya dia hanya terus meminta maaf atas kesalahannya pada gadis berhijab itu.

"Ji Hyun akan sangat beruntung memiliki seorang ibu sepertimu"
Ana mendongak, menatap manik hitam milik Jungkook, rambut yang sudah cukup panjang sedikit menutupi pandangan.

"Aku sudah menyiapkan semuanya, setengah dari harta milikku dan rumah ini akan menjadi milikmu, setengahnya aku akan mengatasnamakan untuk Ji Hyun, aku ingin putraku besar dengan kasih sayang seorang ibu, mungkin aku bisa merawatnya tapi kasih seorang ibu tidak akan pernah bisa aku berikan. Ana aku tahu selama ini aku tidak pernah menganggap keberadaanmu tapi terimakasih karena kau sudah memberikan anugerah yang paling indah yang tak pernah aku bayangkan. Menjadi seorang ayah adalah keinginan terbesar seorang pria, dan aku begitu bahagia ketika kau mewujudkan mimpi itu. Ana selama ini aku mungkin sangat menyakitimu dan aku sangat menyesal akan hal itu, mungkin dengan aku pergi kau dan Ji Hyun bisa hidup dengan baik walau tanpa kehadiranku. Aku_"

"Apa aku seburuk itu... Jungkook ?"
Ana memotong ucapan Jungkook, entah sejak kapan air matanya luruh membasahi pipinya, tangannya mencengkram kuat ujung baju yang Jungkook kenakan.

"Katakan, apa aku begitu buruk dimatamu ?"
Ana kini mendongak maniknya menatap Jungkook penuh tanya, dia tidak tahu lagi harus bersikap seperti apa pada pria dihadapannya, bahkan ketika Jungkook belum sembuh dari lukanya, pria itu sudah membicarakan perpisahan. Ana mengerti dengan baik, mengingat Jungkook melakukan ini karena perjanjian itu. Dia telah melanggar kesepakatannya, melewati batas dan membuat Ana harus menanggung semua luka yang ia berikan.

"Bahkan setelah kau merenggut semua yang aku miliki, kau akan pergi meninggalkanku dan Ji Hyun ?"
Ucap Ana parau, dirinya begitu lelah dengan semua perjuangan yang ia lakukan, semua hari hari yang ia lewati bahkan tak sekalipun terlewat oleh presensi Jungkook.
Jungkook adalah suaminya
Sekejam apapun, Ana akan tetap menganggap Jungkook demikian. Walau harga dirinya mungkin sudah sangat jatuh tapi Ana tetaplah terikat oleh pria itu.

"Ana maafkan aku tapi aku tidak bisa, aku sudah melanggar perjanjian itu, aku sudah melewati batasanku dan aku tidak ingin kau terus menderita karena bersamaku"

"Apa hanya itu alasanmu melepaskan kami ?"
Ana berucap lantas membuang pandang jengah.

"Ya, kau hanya menganggap kami barang bukan ? bahkan semua hartamu tidak akan cukup untuk membayar semua yang kau_"

Ana [Jjk-BTS] // ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang