Tepat jam 9.15 bel istirahat berbunyi, Chenle pun langsung mengeluarkan airpod serta handphonenya untuk mendengarkan lagu, itu sudah seperti rutinitas setiap istirahat ia pasti tidak ke kantin melainkan berdiam diri dikelas dan mendengarkan lagu sampai bel masuk berbunyi.
Sebelum Chenle membuka aplikasi Sp-tifynya Chenle mendapat notif masuk dari grup yang kemarin diundang oleh Jaemin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo Le, kantin"
"Iya ayo"
Chenle dan Jaemin pun akhirnya pergi ke kantin bersama setelah menerima ajakan dari teman satu gengnya itu, Chenle sebenarnya sudah mengenal Ryujin karena Ryujin adalah teman Renjun, Ryujin juga sering main ke rumah Chenle dan Renjun bersama Donghyuck.
Saat mereka sedang berjalan menuju kantin, Chenle melihat Jisung yang berjalan bersama Seungmin, Jisung terkadang bercanda bersama Seungmin dan hal itu membuat Chenle menjadi malas melihatnya.
"Harus banget gue liat mereka, tau gitu ga mau ke kantin"
Chenle hanya bisa berkata di dalam hati, Jaemin yang melihatnya pun langsung melirik ke arah Chenle dan mengelus punggung sempit itu, seakan tau apa yang dirasakan oleh teman sekelasnya itu.
"Sabar, namanya suka diem diem ya begitu, harus bisa nahan"
Chenle hanya menanggapi pernyataan Jaemin dengan senyum tipisnya, benar kata Jaemin dia harus menerima konsekuensi dari menyukai orang secara diam diam.
Setibanya mereka di kantin, mereka langsung menghampiri meja Renjun, Haechan dan Ryujin, mereka tampak sedang mengobrol.
"Lesu amat bocah, nape lo" ucap Haechan yang melihat Chenle tidak bersemangat.
"Biasa liat cemceman jalan sambil bercanda sama pacarnya" sahut Jaemin sambil mengambil handphone dari kantong celananya.
"Seriusan lo? ketemu dimana?" tanya Renjun sambil menengok ke arah Chenle dan menatapnya khawatir.
"Tadi dibelokan kolam ikan" sahut Jaemin sambil memainkan handphonenya untuk mengabari pacarnya itu.
"Siapa cemcemannya nih" tanya Ryujin dengan nada menggoda lalu menatap Chenle.
"Aih, Lele dah besar dah demen cowo" ucap Haechan yang menggunakan nada menggoda juga.
"Itutuh primadona piyik" ucap Renjun sembari memutar mutarkan botol saos yang ada di hadapannya.
Chenle hanya mendengarkan obrolan kakak kakaknya itu dengan memainkan apple watchnya, Chenle sangat tidak bersemangat sekarang.
"Oooh dia, dia kan dah ada pacar" ucap Ryujin sambil menatap teman temannya serta adik kelasnya itu.
"Emang udah ada, kan rame di grup angkatan kemaren" sahut Haechan.
"Sabar lah Le, ntar tunggu waktu oke, btw kita belom pesen, lo pada mau pesen apa?" tanya Jaemin seraya menaruh handphonenya ke saku celananya.
"Mie ayam aja semua, gue minumnya es teh manis" ucap Haechan sembari memainkan ponselnya.
"Samain aja semua lah, ya Le?" tanya Renjun kepada Chenle yang daritadi hanya diam.
Chenle menjawab dengan anggukan kepalanya dengan senyum tipisnya, lalu Jaemin langsung pergi ke tempat mie ayam dan es teh manis itu lalu kembali lagi ke meja mereka berlima.
"Tumben lo ga bucin" tanya Ryujin kepada Haechan yang masih memainkan ponselnya.
"Ntar gue bucin lagi salah, ah dajal salah aje terus" jawab Haechan dengan nada ketusnya.
"Lo juga, tumben ga ama ayang Jeno lo" tanya Ryujin ke Jaemin.
"Lagi pengen ama kalian mang gaboleh?" jawab Jaemin dengan memutarkan bola matanya.
"Lagi Hyuck, lo tuh Mark mulu, bucin bener dah" sahut Renjun.
"Iri bilang boss" jawab Haechan dengan cengiran khasnya dengan nada yang menjengkelkan.
Jaemin dan Ryujin hanya tertawa menanggapi perkataan temannya itu, sedangkan Renjun terlihat ingin memukul Haechan dengan botol saos dihadapannya, serta Chenle yang hanya menanggapi dengan senyum tipis.
Tak lama pesanan mereka datang dan mereka pun memakannya sebelum bel masuk berbunyi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.